25

1.1K 131 52
                                    

'Jadi, Becky sudah mengenal Gemini?'

"Kenapa bisa bareng sama Gemini? Kalian saling kenal?"

Freen membisu, lidahnya kelu, takut semua kebohongannya terbongkar saat itu juga. Tapi, ia juga tidak bisa menutupinya lagi, pikirannya blank begitu saja.

"Freen!"

"I-ini, aku sama Gemini temen kuliah. Kita deket dari dulu. Cuma dia tiba tiba pindah rumah dan hilang kek ditelan bumi."

Becky terdiam menatap Freen tanpa berkedip, ia tidak berpikir bahwa Freen sedang membohonginya tapi wajahnya terlihat panik sedari tadi.

"Ah, gitu ya. Aku kira-"

"Lagian, aku kan rumahnya samping rumahmu Bec" Ujar Gemini sambil tersenyum manis, Mike yang berada di gendongan Freen pun menggonggong, mencairkan suasana yang sedikit menegang tadi.

"Yaudah, ayo sarapan dulu sayang"

Love berbalik ketika mendengar kata sayang yang diucapkan Becky, tangannya mengepal erat menahan semua gejolak dihatinya. Freen yang melihat Love tiba tiba tersenyum dan menghampirinya.

"Sudah lama tidak bertemu dengan botol yakult satu ini"

"Berisik" Amuk Love, ia memalingkan wajahnya.

"Eh? Lo ngapain disini?" Pandangannya sedikit heran, melihat Pansa berada dirumah Becky

"Gue, bawain Love sarapan dari nyokap" Pansa menjawab dengan seadanya.

"Jangan jangan kaliannn....." Freen menyipitkan matanya terhadap Pansa. Tapi, Pansa menggeleng.

"Dia ga suka sama gue"

Love kaget mendengar perkataan Pansa, tidak menyangka bahwa ia akan mengatakan itu didepan Freen. Tapi, ia juga tidak mau menyangkal dan berpura pura jika itu berhubungan dengan hati.

'Maaf Pansa, hati ga sebercanda itu. Aku harus bisa lupain Becky dulu. Baru aku bisa nerima perasaan yang sedari tadi kamu tunjukan'

"Alah, itu mah belum. Lo harus berjuang keras buat dapetin dia"

Obrolan obrolan ringan tercipta diantara mereka berempat. Kini Becky tau bahwa Pansa adalah teman semasa SMA Freen, dunia terasa sangat sempit sekarang.

Gemini perlahan pergi meninggalkan halaman rumah Becky. Freen menyadari itu, ia hanya membiarkan mantan tunangannya itu pamit tanpa mengucapkan apa-apa

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Langit sudah menjadi orange kemerahan, angin bertiup cukup kencang hari ini membuat perempuan yang sedang berada di rooftop kantorpun mengeratkan jaket yang ia pakai.

"Tumben banget yaa dingin, tapi gak apa apa, demi bisa liat sunset hari ini bareng ayang"

Kekehnya pelan sambil melihat ke belakang, seorang perempuan berjalan santai kearahnya dengan dua minuman ditangan.

"Nih buat kamu, apa kamu kedinginan?"

Becky mengangguk, ia merentangkan tangannya mengharapkan pelukan yang hangat. Tentu Freen menyambutnya dengan sukacita, ditariknya tubuh Becky mendekat padanya hingga tidak ada lagi jarak diantara mereka.

"Ko kamu mau sih sama aku? Sedangkan banyak laki laki dan perempuan yang mengejarmu" Tanya Freen tiba tiba.

Becky tersenyum, mengeratkan pelukannya seakan tidak membiarkan Freen pergi dari sisinya.

"Karena hanya denganmu aku merasakan debaran debaran khas yang aku sukai, denganmu aku merasa sangat spesial, dan denganmu aku merasa sangat sempurna"

"Dan kenapa kamu mau bersamaku, padahal dulu kamu mencintai seorang laki laki." Kini pertanyaannya Becky balik, ia berharap dengan bertanya seperti itu Freen akan berterus terang akan masa lalunya.

CRY FOR ME (FREENBECKY) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang