20

1.3K 164 16
                                    

Becky POV

Tepat tanggal 18 september , aku dan Freen resmi menjadi sepasang kekasih. Kalian tanya bagaimana perasaanku? Meletup seperti popcorn. Senyum tidak luntur dari wajahku. Bahkan aku tau Richie memandangku aneh.

"Lo kenapa deh?" Akhirnya ia memberanikan diri bertanya. Aku menggelengkan kepalaku cepat, tidak ingin memberitahu Richie.

Ponselku bergetar menandakan sebuah pesan singkat masuk. Senyumku makin merekah setelah tau siapa yang mengirimiku pesan singkat sepagi ini. Benar. Kekasihku.

Ia menyapaku, dan mengatakan bahwa dirinya sudah berada didepan rumah. Aku berlari kecil menuju pintu utama dan melihat dia keluar dari mobilnya dengan gummy smile yang manis.

Aku menghampirinya dengan berlari kecil.

"Udah lama nunggu?"

Freen menggelengkan kepalanya.

"Engga ko, baru aja. Mau berangkat sekarang?"

Aku menggeleng, menarik tangannya masuk ke dalam rumah untuk mengisi perut terlebih dahulu.

Richie yang melihat ke arahku tersenyum kecil.
"Gue tau lo kenapa dari tadi senyum senyum mulu."

Aku tidak menghiraukan perkataan Richie, aku malah memandang ibu dan ayah bergantian.

"Ini Freen, boleh yaa sarapan disini?"

Ibuku menyambut Freen dengan hangat, ia tersenyum dan mempersilahkan kekasihku untuk duduk lalu mengambilkan beberapa potong roti yang sudah diberi selai. Aku turut membantu juga, menuangkan teh hangat untuknya.

"Kamu pasti belum sarapan kan?"
Freen menggeleng pelan,

"Terimakasih tante, om, Richie."

"Jangan panggil tante ah, panggil ibu aja yaa.. Kamu kan...."

Belum sempat ibu menyelesaikan perkataannya, pintu utama terbuka menampilkan Love dengan senyum khasnya.

"Selamat pagi , tante, om, Rich-"

Pandanganku dan Love beradu, sebelum dia merubah ekspresinya karena kehadiran Freen. Aku belum memberitahunya bahwa kami resmi menjadi sepasang kekasih kemarin

Becky POV end

Ibu Becky terdiam cukup lama , ia memandang kesekelilingnya mencari tempat duduk untuk Love. Entah sejak kapan kursi diruang makan keluarga Armstrong hanya tersedia 5. Dan itu sudah penuh dengan kedatangan Freen.

"Eh, Love. Sini masukk.. Kita sarapan bareng. Tante cari dulu kursi untuk ka-"

"Gak apa apa tante, gaperlu. Love sarapan dirumah aja gapapa. Tadi sebelum mama pergi , mama nyiapin sarapan ko."

Becky yang mendengar itu merasa iba, Love memang sering ditinggal oleh kedua orangtuanya. Dan tentu saja ibu dan ayah Becky tau akan hal itu. Maka dari itu mereka selalu menyambut Love jika ingin menikmati sarapan pagi disini.

Love menunduk dan tersenyum, pandangannya melirik ke arah Becky dan Freen yang sama sama terdiam. Sebelum ia benar benar pergi, tangan Becky menahannya.

"Sarapan disini aja, ibu nyariin kursi buat kamu."

Becky menariknya menuju meja makan, dan memintanya untuk duduk dikursi yang tadi ia tempati. Lalu tak lama Freen menarik Becky untuk duduk dipangkuannya saja.

Wajah Becky memanas ketika Freen tersenyum dan memberi kode untuk duduk dipangkuannya. Bukan apa apa, jika hanya berdua mungkin Becky akan langsung menyetujuinya. Tapi, ini didepan kedua orangtuanya.

CRY FOR ME (FREENBECKY) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang