19

932 132 25
                                    

"Aku suka kamu, mau jadi pacarku?"

Freen yang sedang membereskan piring kotor terdiam sambil melihat ke arah Becky, tidak menyangka bahwa pertanyaan itu akan muncul dalam rentang waktu yang dekat.

"Ka-kamu ga perlu jawab se-sekarang ko, aku bisa nunggu" Ujar Becky lagi setelah melihat respon Freen yang terdiam.

Freen menghembuskan nafasnya pelan,

'tidak ada gunanya lari dalam keadaan ini' pikirnya.

Ia berbalik ke arah Becky mengabaikan tumpukan piring yang tadi disusunnya.

"Apa menurutmu status itu penting?"

Becky mengangguk pasti.

"Iya"

Karena Becky pikir jika tidak ada status, ia tidak berhak atas apa yang dilakukan Freen. Ia tidak berhak cemburu, ia tidak berhak mengatur sifat dan sikap Freen.

"Karena, jika ada status, aku bisa meng 'claim' dirimu lebih gampang"

"Claim?"

Becky lagi lagi mengangguk, ia menggenggam tangan Freen cukup erat.

"Agar jika ada yang mau merebutmu, atau yang mendekatimu, aku bisa mengusir mereka"

Freen menatap Becky cukup lama, alasan Becky sangat masuk akal.

"Tapi, aku tidak sebaik apa yang kamu lihat. Masih banyak hal yang kamu tidak tahu. Dan masa laluku...."

Tangan Becky bergerak mengelus pipi Freen pelan,

"Masa lalumu biar jadi masalalumu Freen, yang terpenting adalah saat ini aku bersamamu, menerimamu sebisaku dan ayo kita saling memperbaiki diri menjadi jauh lebih baik bersama. Akupun tidak sebaik apa yang kamu lihat."

"Bec, apa kamu yakin? Aku mungkin bisa membuatmu kecewa."

Becky menggeleng "itu sudah resiko yang harus aku tanggung. Jalan yang aku pilih, aku tau akan banyak sekali resikonya. Tapi tidak apa apa, asal bersamamu, aku akan kuat."

Tanpa disadari mata Freen mulai berkaca kaca, tidak pernah ia menemukan seseorang yang tulus mencintai dirinya tanpa harus menuntut apapun atau harus menjadi apa yang dia mau.

"Kamu akan menerimaku apa adanya?"

Kembali perempuan didepannya ini mengangguk.

"Bagaimanapun kamuu, aku akan selalu mencintaimu Freen." Senyum merekah tercipta diwajah cantik Becky. Berusaha meyakinkan Freen bahwa dirinya memang serius terhadap ucapannya.

"Boleh aku minta waktu untuk menjawabmu?" Tanya Freen hati hati.

Becky membawa Freen kedalam pelukannya.

"Apapun jawabanmu nanti, aku akan selalu mencintaimu" Tangan Becky mengusap kepala Freen pelan, memberi ketenangan luar biasa pada Freen.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Keesokan harinya Becky masuk kantor seperti biasa, ia menyapa beberapa orang yang ia kenal.

"Woy!"

Becky berbalik mendapati Irin menepuk pundaknya, senyum tidak luntur walau pundaknya cukup sakit.

"Eh? Mood lo lagi bagus banget nih. Menang lotre ya lo?" Tebak Irin sambil menyipitkan matanya.

Mata Becky melotot,
"Mana ada yaa."

"Terus apa dong?"

"Rahasialah"

"Lo punya pacar yaa?"

CRY FOR ME (FREENBECKY) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang