28

1.1K 127 16
                                    

Hari hari berlalu dengan sangat baik, Freen dan Becky sudah lebih baik dalam mengerti satu sama lain. Freen pun kini sudah sangat jarang ke club malam untuk minum minum, terlebih Becky kini tinggal di apartmen Freen.

"Kita mau ngapain malam ini?"

"Mmm... Nonton netflix mau?" Tawar Freen, sambil memeluk Becky dari belakang.

"Mau nonton apa? Horror?"

"Hantu? Gamau ah" Tolak Freen cepat. Becky diam sambil memikirkan film apa yang sekiranya cocok untuk mereka berdua.

"Yaudah romance aja, suka kan?"

Freen mengangguk cepat. "Iyaa itu aja"

Mereka menyiapkan beberapa cemilan dan minuman untuk date kali ini, setelah semua perlengkapan terpenuhi, Freen mematikan lampu hingga mereka bisa lebih fokus dalam menonton. Jari jemari mereka saling berpegangan, lalu tertawa sesekali saat adegan lucu ditayangkan.

Hingga pertengahan film, kedua pemeran di film itu mulai bermesraan membuat Freen semakin erat berpegangan pada Becky.

Bukan, bukan karena ia tidak kuat dalam menahan gejolak pada dirinya. Tapi, pemeran perempuan dan laki laki dalam film itu mengingatkannya pada Gemini dan dirinya sendiri.

'Sial! Gausah diinget lagi Freen! Gausah. Kamu udah punya Becky, orang yang tulus sayang sama kamu!'

film yang mereka tonton menampilkan adegan yang semakin intim, suara suara desah mulai terdengar ke telinga mereka.

"Kamu ga bilang ini film 21+ Bec!" Seru Freen semakin membayangkan dirinya bersama Gemini.

"Aku aja gatau sayang,"

Hening menyelimuti mereka, Becky mati matian menahan hasrat dalam dirinya dan Freen mati matian agar pikirannya tidak melayang saat dirinya dan Gemini bermesraan.

'Cukup Freen!' Berkali kali Freen mencegah dirinya sendiri. Lalu tak lama dagunya ditarik oleh Becky.

Becky melumat bibir Freen dengan rakus, hingga kini tercipta decakan decakan yang memenuhi ruangan. Freen yang awalnya kaget kini mulai menutup mata, tidak bisa dipungkiri bahwa dirinyapun menahan diri sedari tadi. Tapi, bedanya sekarang ia tahu betul siapa yang diciumnya.

Dengan perlahan Freen mendorong Becky untuk terlentang, ciuman keduanya tidak terlepas dan malah semakin panas dengan lidah yang mulai bertarung satu sama lain. Bertukar saliva sudah tidak bisa dihindari. Malam ini mereka benar benar dimabuk asmara.

Freen melepaskan ciumannya, kini dirinya berada diatas Becky dengan tatapan mata yang sayu.

Becky menyentuh pipi Freen lalu mengusapnya.

"Apa kamu mencintaiku? Apa kamu rela meninggalkan semuanya termasuk masalalumu demi aku?"

"Aku mencintaimu Becky," Jawab Freen dengan suara berat karena dikuasai nafsu yang bergejolak.

"Ak-"

Belum sempat Becky berbicara, Freen sudah menciumnya kembali, bahkan sekarang lidahnya menerobos masuk tanpa bisa dicegah.

Becky mengalungkan tangannya dileher Freen dan menariknya semakin dekat, hingga benar benar tidak ada jarak diantara mereka.

Tangan Freen mulai bergerak perlahan, menyusuri dada Becky lalu meremasnya menciptakan desah desah indah dari kekasihnya ini.

Mendengar kekasihnya begitu menikmati sentuhannya, ia semakin kencang meremas.

"Jangan kenceng kenceng loh, sakit!" Protes Becky. Seperti tuli, Freen malah semakin tidak terkendali, ciumannya terlepas, bibirnya sibuk menciptakan mahakarya dileher putih milik Becky.

CRY FOR ME (FREENBECKY) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang