22

1K 131 23
                                    

Pagi ini sangat cerah, sinar matahari menerangi bumi dengan hangat. Becky tersenyum lebar ketika sudah sampai di kantor dengan orang yang paling ia sayang disampingnya.

Semua pandangan kini tertuju padanya, seakan akan bertanya apa hubungan Freen dan Becky yang terus menerus menempel tidak terpisahkan.

Obrolan obrolan ringan tercipta diantara keduanya, mereka berjalan beriringan menuju ruangan masing masing.

"Nanti siang makan diluar aja yaa, kita ga bawa bekal kan hari ini?"

Becky mengangguk, kebetulan di apartemen Freen bahan makanan yang berada dikulkasnya habis.

"Nanti sore juga belanja bulanan, mau?"

Yang diajak tentu saja mengangguk setuju, ia akan menghabiskan waktunya lagi bersama Freen.

"Mau , mau."

Tangan Freen terangkat mengusap pelan kepala Becky lalu mencium bibirnya sekilas.

"Semangat kerjanya Nona Becky tersayang"

Seketika wajah Becky memanas, ia melihat kesekeliling apa ada orang yang memperhatikan mereka. Lalu pandangannya ke pojok atas koridor kantor.

"Ada cctv loh padahal, kamu main cium cium aja"

Kekehan Freen terdengar, ia tersenyum lalu menggenggam tangan Becky erat.

"Aku anterin deh ke ruangannya, biar kamu makin semangat kerjanya."

Kedua insan yang sedang jatuh cinta itu berpegangan erat seakan tidak akan ada yang memisahkan mereka. Mereka berharap, semua akan berjalan sesuai dengan harapan mereka yang ingin terus bersama selamanya.
.
.
.

Tidak terasa siang sudah menyapa keduanya, Becky membereskan meja kerjanya dan berniat akan menemui Freen. Tapi, lagi lagi niatnya urung, begitu ia berbalik ke belakang Freen sudah disana dengan senyum khasnya.

"Gercep amat neng"

"Ohh iya dong, takut nona Beckyku di ambil orang"

Tawa Becky kini terdengar, mereka tidak menghiraukan tatapan tatapan yang tertuju pada mereka. Menurut mereka yang terpenting adalah kebahagian keduanya.

Mereka berjalan menuju parkiran motor yang kemarin Freen pakai.

"Kamu beneran minjem motor ini ke satpam?" Tanya Becky heran.

Freen tertawa keras.

"Engga dongg, aku emang punya sepeda motor. Cuma yaa aku tinggalin disini. Makanya liat, berdebu"

"Nanti akhir pekan kita ke tempat cuci motor aja"

"Emang mau nunggu?" Tanya Freen lagi sambil menyalakan mesin motornya.

"Yaa kalo sama kamu mah, aku bisa bisa aja"

"Atauuu..."

"Apa?" Becky meletakan dagunya ke pundak Freen.

"Kita cuci aja sendiri deh, di belakang apartemen kosong. Nanti aku izin satpam buat cuci motor disitu. Mau?"

Becky mengangguk setuju.

"Mau, mau, mauuu"

Freen tersenyum manis, ia mulai menamcap gas menuju resto untuk makan siang. Semenjak ada Becky senyum diwajahnya tidak pernah luntur , dan yang pasti selalu ada yang menemaninya kemanapun ia pergi.

Sampailah mereka, Becky turun dari motornya dan memegangi perutnya yang dasar.

"Kenapa? Perutnya udah laper banget?"

CRY FOR ME (FREENBECKY) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang