29

931 107 19
                                    

Setetes demi setetes air mata turun di pipi kemerahan milik Becky, jika ia tidak merasa sakit itu adalah sebuah kebohongan.

Pada faktanya sekarang, dia merasakan sakit dua kali lipat. Pertama karena dirinya secara tidak sengaja menampar sahabatnya itu untuk pertama kalinya. Sakit rasanya melihat Love yang pergi dengan tangisan yang memilukan.

Awalnya Becky langsung mengejar Love, berharap ia bisa berbaikan dengannya dan meminta maaf. Becky sadar bahwa yang dilakukannya sudah sangat keterlaluan.

Tapi, saat sudah turun diparkiran, Becky melihat Love sudah bersama Pansa. Senyum miris diperlihatkan Becky. Ia melakukan kesalahan yang sangat besar.

"Maaf Love, maafin aku"

Kini Becky berada jauh dari kebisingan kota, ia menuju bukit terdekat yang ia tau menggunakan mobilnya.

Ia tidak memberitahu siapapun akan pergi kemana termasuk pada Freen. Becky hanya memberitahu ayahnya bahwa dirinya tidak akan masuk kantor dengan alasan sakit, padahal bukan fisiknya yang sakit. Tapi, hatinya, hatinya hancur berkeping keping.

Huuuufffftttt

Hembusan angin pagi masih terasa sangat dingin, Becky memeluk dirinya sendiri setelah mencari tempat duduk yang cukup tenang dan aman. Ia memandang ke depan, ke arah gunung gunung yang terlihat dengan pemandangan gedung gedung tinggi.

Hening menyelimuti Becky, tidak ada air mata yang keluar saat ini. Entah karena rasanya terlalu sakit, atau air matanya ini sudah habis hanya untuk menangisi Freen.

"Freen dan Gemini sudah pernah mau menikah!"

Satu fakta yang tidak bisa Becky pungkiri menimbulkan rasa sakit yang teramat dalam. Bukan, bukan masalah Becky cemburu atau tidak. Hanya saja ia merasa dibohongi terus menerus oleh Freen.

Hingga detik ini, muncul pertanyaan apa Freen benar benar mencintainya atau hanya menghargai dan tidak ingin kehilangan orang yang memujanya?

Jika dari awal Freen mengatakan yang sesungguhnya , mungkin Becky tidak akan sesakit ini, tidak akan seterluka ini. Bahkan ia tau semua ini dari orang lain bukan dari pacarnya sendiri.

"Jadi, kemarin waktu ke club itu, kamu ga bohong ya? Gemini yang ngajak kamu dan kamu yang dengan senang hati menerima ajakannya."

Sebuah senyum terukir diwajah Becky.

"Pantes aja kamu ga nolak, orang kamunya aja masih ada perasaan, kan? Mana bisa aku menang dari masalalu kamu Freen."

Drrrr.... Drrrr... Drrrr...

Ponsel Becky bergetar beberapa kali menandakan ada panggilan masuk, ia mengeluarkannya dan melihat dengan jelas bahwa kekasihnyalah yang menelpon.

"Aku lagi gamau ngomong sama kamu, sebenernya aku bisa saja memilih untuk tidak mempercayai Love. Tapi, aku tau Love bagaimana , ia tidak akan pernah mengatakan sesuatu yang tidak pasti, jika ia sampai mengatakannya berarti sudah ada bukti yang akurat."

Becky melihat telapak tangannya sendiri, perasaannya benar benar menyesal. Ia menyesal karena telah menyakiti sahabat kecilnya itu, padahal jika dipikir pikir Beckylah yang tau bagaimana sifat Love.

Ia sadar bahwa dirinya terlalu dibutakan oleh cinta.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Gimana? Apa Freen dan Becky sudah berpisah?"

Seorang laki laki berdiri tegak sambil melipat tangan didadanya,

Lawan bicaranya ini berdiri menggendong anjingnya yang kecil.

"Sepertinya belum, kita harus meneruskan rencananya ini. Kita akan meretakkan hubungan mereka sedikit demi sedikit. Santai saja. Lo akan mendapatkan apa yang lo mau"

Laki laki itu menepuk pundak lawan bicaranya,.

"Malam ini, kita lakukan rencana terakhir dan kita akan mendapatkan apa yang kita mau"

"Gue percaya sama lo, lakuin yang terbaik dan gue dengan senang hati ngasih dia buat lo"
.
.
.
.

Lanjutin baca nya di situs yaa
Linknya ada di kolom komentar😗

Terimakasihhhh

Yg ga bisa beli di situs nih buat jajan bisa wa author yaa..
Nomornya ada di profil

CRY FOR ME (FREENBECKY) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang