Ditengah keheningan yang terjadi antara Becky dan Love, Freen keluar kamar mandi dengan mengepalkan tangannya. Ia menatap lurus ke arah Love yang terlihat sangat santai.
"Lo kalo aja bukan temen Becky, udah gue lempar ke laut!"
"Santai aja si, lagian lipstik nya aja bisa ilang kan?"
Love berdiri dari duduknya berniat untuk membersihkan dirinya.
"Lo, mungkin mulai sekarang harus bersaing. Siapa cepat. Ia dapat."
Freen terdiam setelah mendengar bisikan Love, ia bingung soal apa tapi seketika dirinya langsung tersadar bahwa yang sebenarnya Love bicarakan adalah Becky.
Kini pandangannya menatap perempuan cantik yang membereskan tempat tidur mereka berdua. Lagi lagi Freen meyakinkan hatinya sendiri. Disatu sisi ia memang merasa sedikit tidak suka jika si botol yakult itu menempel pada Becky.
Tapi disatu sisi ia sendiri tidak yakin apa hatinya siap untuk menerima seseorang lagi atau tidak. Atauuu... Apa yang dirasakan Freen bukan cinta?
"Habis ini mau kemana kita? Kayanya masih lama deh sunrice nya,"
"Sekitar 1 jam lagi, kita berjalan jalan aja dulu."
"Atau kita harus mencari makanan terlebih dahulu?" Tanya Becky karena sepertinya perutnya sedikit kerponcongan.
"Emang jam segini udah ada yang jualan ya?"
Freen melirik ke arah sampingnya, terlihat Love yang sudah selesai mandi dengan bau sabun yang semerbak. Jujur Freen sedikit terlena dengan bau ini. Menenangkan.
"Gatau deh. Yaudah giliranku yang membersihkan diri"
Becky meninggalkan Freen dan Love yang sama sama terdiam.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Air laut yang dingin menyapa kaki dari ketiga wanita yang sedang berjalan santai, ini masih gelap dan tidak ada orang lain selain mereka.
Love yang berada paling dekat dengan laut memeluk lengan Becky erat. Ia beralasan takut terseret dan segala macam yang menurut Freen tidak masuk akal. Sedangkan Freen sendiri berjalan pelan sambil sesekali menikmati suara deburan ombak.
Becky melihat ke arah tangannya yang sangat berdekatan dengan Freen. Ingin sekali ia menggenggamnya erat. Tapi, ada sedikit keraguan dalam hatinya. Padahal semalam Freen terlihat mempunyai rasa juga pada dirinya.
'Apa aku harus bergerak dan menjadikan dia pacarku terlebih dahulu?'
"Bentar lagi kayanya sunrice deh"
Suara Love membuyarkan lamunan Becky, ia melihat ke arah laut yang mulai terlihat sedikit terang, mereka segera menepi dan mencari tempat duduk yang sekiranya bisa memanjakan mata mereka kali ini.
Love sudah siap dengan ponselnya, begitupula dengan Becky dan juga Freen.
Becky menyalakan kamera, mengarahkannya kepada Love dan berbincang sebentar. Lalu kameranya ia arahkan kepada Freen sambil menyenderkan kepalanya. Mereka berbincang seperti mempunyai dunianya sendiri, Love yang memang fokus pada pemandangan didepannya tidak menyadari bahwa Freen dan Becky sudah sedekat itu.
Freen melihat ke arah kamera lalu menunjuk bahwa sinar matahari perlahan terlihat lalu menerangi dunia, senyum merekah tercetak diwajah perempuan cantik ini.
Tidak ada yang berselisih pendapat kali ini, mereka tenang melihat keindahan alam yang tidak mungkin mereka lewatkan begitu saja.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari menjelang siang, Becky sudah mengantarkan Love pulang dan Freen pun sudah sampai ke apartemennya dengan selamat.
Ia menidurkan tubuhnya di sofa sambil menutup mata merasakan tubuhnya yang sedikit lelah. Tanpa disadari Becky, Richie menghampirinya lalu duduk tepat samping Becky.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRY FOR ME (FREENBECKY) - END
Fanfictionbiar ku tunjukan arti cinta yang sesungguhnya