30

809 106 9
                                    

Diheningnya malam ini, seorang perempuan berdiam diri sendirian. air mata jatuh dipipi kemerahannya, sudah dipastikan perempuan cantik ini sedang patah hati.
tangisnya begitu kencang, badannya bergetar menahan sakit yang baru saja ia rasakan

"Aku salah apa sampai kamu kaya gini Freen? Aku kurang apa sampai kamu tidur dengan orang lain?"

Becky POV

Pikiranku melayang saat teman teman kantor memberitahu semua fakta tentang Freen, bahkan Irin beberapa kali bilang bahwa Freen sering keluar dengan laki laki lain, tapi aku sama sekali tidak mengubrisnya. Aku percaya pada Freen sepenuhnya.

Disisi lain juga aku membela Freen didepan teman temanku.

"Dia ga mungkin kaya gitu, dia bisa berubah, dia akan berubah menjadi lebih baik"

Tapi, nihil, hasilnya tidak ada.

Aku menyentuh bagian dadaku, rasanya sakit dan sesak. Bahkan menangis pun tidak bisa membuat aku menjadi tenang.

Teringat awal dulu saat diriku mencoba mendekati dirinya, sebenarnya banyak yang bilang bahwa Freen tidak baik. Tapi, aku tidak mendengarnya, aku buta, aku buta akan cinta. Bahkan saat aku berhasil mendapatkan Freen, aku kehilangan semua teman temanku.

Mereka menatapku tidak percaya karena masih mau bersama Freen setelah mereka mengatakan semuanya.

Aku terkekeh kecil disela sela tangisku.

"Bahkan aku belain kamu Freen, aku rela kehilangan teman temanku demi kamu. Apa ini yang aku dapatkan? Cinta pertamaku menjadi sakit hati yang begitu dalam."

Aku memandang langit malam dengan pandangan buram, tidak bisa dipungkiri bahwa Freen memang memperlakukan diriku dengan baik, Freen tidak pernah berkata kasar atau bermain dengan fisik.

"Aku bisa maklumi semua kelakuan kamu di club, aku bisa maafin kamu yang suka minum minum. Tapi, untuk selingkuh. Maaf, aku tidak bisa.. Kepercayaanku hilang begitu saja pada dirimu"

Aku menghapus air mataku, menarik nafas dalam mencoba untuk mengikhlaskan semuanya. Karena untuk berjuangpun sudah tidak bisa, aku tidak akan bisa menang melawan masa lalunya.

"Bec!"

Suara yang sangat familiar terdengar ditelingaku, Love. Orang yang masih bisa ku percaya. Dia menghampiriku dengan wajahnya yang panik.

"Kamu ngapain disini? Ayo pulang!"

Ngomong ngomong, aku memberitahu Love aku berada dimana. Bukan apa apa, aku hanya takut diriku berbuat nekat tanpa memikirkan resikonya. Jika ada Love ada orang yang bisa mencegahku melakukan hal gila.

"Freen"

"Kenapa sama Freen?" Tanya Love mengusap punggungku pelan, aku melihat Pansa yang berdiri disamping Love. Kemanapun Love pergi sekarang selalu ada Pansa disampingnya. Aku tidak masalah, aku senang Love mempunyai orang yang selalu melindunginya.

Aku menceritakan semua yang aku lihat di apartmen Freen, tentang minuman, tentang botol vodka, tentang pakaian yang berserakan dan terakhir tentang Freen yang tidak sadarkan diri dengan telanjang bulat, lalu tak lupa menceritakan Gemini yang tertidur pulas disamping Love.

Setelah mendengar semua ceritaku, Love memelukku, memelukku sangat erat dengan tangan yang mengusap kepalaku pelan.

"Sudah, tidak apa apa, Tuhan baik memperlihatkan semua perilaku Freen padamu. Jangan tangisin dia oke? Dia ga pantes buat kamu"

Aku memeluknya erat, menenggelamkan kepalaku dipundaknya. Tidak lagi ada air mata saat ini.

Mungkin, aku sudah lelah dengan semuanya.

Becky POV end

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Bec, aku ga ngapa ngapain sama Gemini, Gemini jebak aku Bec. Aku gatau tujuannya apa tapi aku ga pernah berpikir akan tidur bersama Gemini."

Freen menggumam sambil melihat jalanan kota yang mulai sepi pengendara, berharap ia menemukan Becky lalu meminta maaf padanya.

"Satu masalah belum kelar, eh ini malah nambah masalah baru"

Hembusan nafas berat terdengar disela sela ia berkonsentarsi mengemudi.

"Bec, kamu dimanaaaaa"

Beberapa KM kemudian Freen melihat mobil Pansa yang terparkir dipinggir jalan.

"Disini ada taman kan? Ngapain Pansa disini?"

Akhirnya karena penasaran Freen berhenti, ia bisa melihat Pansa bersama Love dan juga Becky.

"Itu Becky kan?"

Freen berlari menghampiri Becky.

"Bec! Bec!"

Pansa , Love dan juga Becky melihat ke arah perempuan yang menghampiri mereka.

"Akhirnya, yang kita tunggu datang"

Becky seakan tau apa yang akan dilakukan oleh Love, ia menggenggam tangan Love sambil menggeleng pelan.

"Bec! Dengerin penjelasan ak-"

"Mending lo pergi deh"

..
.
.
.

Gimana ya lanjutannya? Becky kaya marah banget si pasti.
Kalian bisa baca lanjutannya di link yang aku simpen di komen yaaa

Dan jangan lupa baca nya sambil dengerin lagu mahalini - mati matian

CRY FOR ME (FREENBECKY) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang