End

1.7K 90 5
                                    

"Sebenarnyaa...."

Hembusan angin malam itu bertiup cukup kencang ketika akhirnya Freen bisa mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

Cerita-cerita mengalir begitu saja dengan ketakutan dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ke depannya.

"Maaf, aku baru bisa memberitahumu sekarang. Sungguh, aku dibimbang."

Becky yang mendengar itu mengepal tangannya kencang, seluruh tubuhnya bergetar menahan amarah yang tiba-tiba mengusai dirinya.

"Kita harus pulang segera" Becky berbicara dengan nada dingin yang belum pernah Freen dengar sama sekali.

"Tunggu"

Freen mencoba menahan Becky, menggenggam erat tangannya, lalu mengusap pipinya perlahan.

"Aku tau kamu marah, aku tau kamu pasti kecewa. Tapi, kita lebih baik disini dulu. Atur semua emosimu. Aku tidak ingin persaudaraan kalian berakhir atau terputus."

"Tapi Freen, apa dia masih bisa aku sebut sebagai kakak kandungku? Apa dia masih bisa ku sebut saudara? Sialan! Kenapa dia harus melakukan itu semua?"

Usap-usapan lembut Freen lakukan guna menenangkan kekasihnya yang sudah sangat marah dan kecewa. Bahkan nafasnya tidak teratur dengan mata merah menahan tangis.

"Maaf, semua karena salahku"

Becky berbalik, melihat Freen dengan tatapan tidak percaya.

"Apa? Kenapa kamu malah menyalahkan dirimu sendiri. Jelas semua salah laki-laki sialan itu! Bukan salahmu"

Freen menggelengkan kepalanya.

"Andai aku ga pernah ketemu kamu, mungkin kamu dan Richie tidak akan pernah bersaing untuk dapetin aku. Aku rela per-"

Kedua tangan Becky menangkup wajah Freen, tatapan kembali teduh , seperti Becky biasanya.

"Sayangg, cinta tidak bisa kita atur akan jatuh dimana dan dengan siapa. Kalo aku udah ditakdirin sama kamu, mau Richie ngelakuin apapun kita akan tetap terus bersama. Aku mohon, jangan pernah pergi dariku. Aku tidak ingin kehilanganmu lagi. Sudah cukup kemarin."

"Tapi, bagaimana dengan Richie?"

"Aku akan berbicara baik-baik dengannya, kamu juga harus ikut agar Richie tau bahwa cintamu hanya untukku"

Freen memeluk Becky erat, menenggelamkan wajahnya pada pundak perempuan yang sangat disayanginya. Udara dingin seakan menyuruh mereka untuk berpelukan, hingga keadaan diantara mereka berdua menjadi hangat.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Bu, ko Becky belum pulang? Padahal udah malem banget"

Richie berjalan pelan dengan biskuit yang berada ditangannya, ia mendudukan dirinya di sofa dengan pandangan yang sepenuhnya pada acara TV yang ibunya pilih.

"Mungkin macet dijalan, sekarang malam minggu kan?" Ibunya menjawab sambil menghampiri anak laki-lakinya itu. Pikirannya masih tentang Richie yang menyukai Freen.

"Gimana perasaan kamu saat ini?"

"Perasaan apa bu?" Richie menghabiskan biskuitnya lalu meminuk segetuk air.

"Kamu sama Freen"

Richie tersenyum kecil, pandangannya tertuju pada acara TV lagi. Tangannya menopak pipi lalu menjawab dengan suara pelan.

"Aku masih menyukainya, bahkan perasaannya semakin dalam."

"Tapi," Ibunya ingin menyanggah bahwa apa yang dilakukan oleh Richie tidak seharusnya ia lakukan.

"Aku tau bu, Freen pasti memilih Becky. Tapi, aku masih boleh berjuang kan? Kami bersaing secara sehat"

"Apapun keputusan kamu, ibu cuma berharap kamu dan Becky tidak pernah saling bertengkar hanya karena orang lain. Mau tidak mau harus ada salah satu dari kalian yang mengalah."

Richie mengangguk beberapa kali, kini pandangannya beralih pada perempuan paruh baya itu dengan tatapan teduh.

"Iya bu, aku tidak akan pernah mengecewakan ibu."

Nyonya Armstrong tersenyum lebar, ia mengusap kepala Richie pelan, bangga akan pemikiran dari anaknya ini. Setelahnya Nyonya Armstrong pergi menuju kamar untuk beristirahat, meninggalkan Richie dengan segala rencana yang berada dibenaknya.

"Tapi tetep bu, aku bakal rebut Freen dari Becky apapun yang terja-"

.
.
Untuk ngelanjutin baca ceritanya, klik link yang ada di kolom komentar yaa

Terimakasih😉

Bab 33 sekaligus bab terakhir dari cerita Cry for me.

Ada 4000+ kata didalamnya,

Terimakasih yang sudah mau membeli dan mendukung author untuk terus berkembang.

Tanpa kalian, aku mah apa atuh wkwk.

Terimakasih juga untuk kekasihku tercinta Justzataa_ untuk semangaat dan juga mood boosternya❤

Jika ada Saran dan kritik boleh banget chat author di wa yaa, atau di dinding profil wp pun gapapa.

Sampai bertemu di karya selanjutnyaa, semoga kalian tidak akan pernah bosan dengan cerita yang author buat.

Enjoy.

CRY FOR ME (FREENBECKY) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang