27

890 125 25
                                    

Hening menyelimuti mereka semua, hanya terdengar tangis Love yang memilukan. Pansa membawa Love ke ruang tamu, guna menenangkannya.

Perlahan perempuan tinggi ini melepaskan pelukan, ia menangkup wajah Love yang merah. Ibu jarinya bergerak mengusap air mata yang sepertinya belum mau berhenti untuk mengalir.

"Kamu boleh nangis sekarang, luapin semuanya. Tapi, besok janji jangan nangis lagi yaa.. Aku gamau kamu nangis kaya gini"

Tidak ada tanggapan dari Love , ia hanya menangis terus menerus. Disisi lain Becky memandang Freen yang berdiri. Kedua maniknya bertemu saling memandang. Tidak bisa dipungkiri bahwa Freen melihat kekecewaan disana.

"Maaf Bec," Ujarnya pelan, rasa pusing yang tadi dirasakannya mendadak menghilang setelah mendapatkan tamparan dari Love.

Tanpa mengucapkan apapun, Becky menarik Freen menuju kamar.

"Duduk disini"

Freen mengangguk tidak mau menolak atau berontak karena memang Becky tidak melakukan apa apa padanya. Pandangannya menunduk, ucapan Love terngiang ngiang dalam benaknya. Freen tidak menyangka bahwa Love akan mengatakan cintanya pada Becky.

Akhirnya Becky datang dengan air hangat dalam tempat kecil, lalu sebuah handuk berada ditangannya.

"Pipi kamu keliatan bengkak, sakit?"

"Maaf Becky, aku tidak datang tadi malam."

Lagi lagi tidak ada jawaban dari Becky, Freen tau Becky pasti sangat kecewa padanya, hingga tidak dapat berkata kata.

Perlahan Becky mengompres pipi Freen, handuk hangat itu mampu membuat Freen meringis menahan sakit, matanya melihat setiap inci dari wajah Becky dan baru menyadari bahwa orang didepannya ini sangat tulus padanya.

"Bec" Tangan Freen menggenggam tangan Becky perlahan, pandangan mereka bertemu menelisik seakan mencari sesuatu didalamnya.

"selamat ulang tahun untuk pacarku. Maaf aku tidak datang semalam."

Pandangan Becky mulai mengabur, matanya kembali berkaca kaca mengingat Freen yang tidak datang padahal ia sangat berharap kekasihnya ini datang.

"Ceritakan padaku secara detail, kenapa kamu bisa mabuk mabukan sampai akhirnya pingsan dipinggir jalan."

Freen terdiam cukup lama, akan sangat panjang jika harus menceritakan siapa Gemini dan hubungan masalalunya.

"Gemini mengajakku minum tadi malam, dia memberiku dua botol Vodka. Aku tidak tahu apa didalamnya ada obat tidur atau tidak. Tapi, kemarin setelah aku minum kepalaku pusing, pandanganku berputar."

"Gemini? Bahkan tadi malam ia datang ke rumah"

"Benarkah? Aku tidak tahu kenapa dia melakukan itu kepadaku."

Becky terdiam cukup lama,
"Kamu yakin Gemini yang ngajak kamu? Kenapa kamu ga nolak aja? Apa kamu ga inget hari ini ulang tahunku?"

"Gemini ngajak aku, dan aku iyain karena aku memang ga inget hari ulang tahun kamu. Maaf, harusnya aku nolak ajakan Gemini buat minum minum."

Becky menekan pipi Freen cukup kencang hingga kekasihnya ini meringis kesakitan.

"Aww , sakit loh sayang"

"Rasain"

Freen memeluk Becky, menenggelamkan wajahnya pada pundak orang yang sangat disayanginya.

"Maaf, aku tau aku salah. Sebagai gantinya, ayo seharian ini kita habiskan waktu bersama. Kamu boleh minta apapun yang kamu mau."

Becky melepaskan pelukannya , tangannya bergerak pelan mengusap pipi Freen.

"Aku ga suka kamu mabuk mabukan, janji ya sama aku buat ga minum minum lagi"

CRY FOR ME (FREENBECKY) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang