1.

383 38 13
                                    


Dirumah sakit terlihat seorang pria yang sangat memprihatikan tubuhnya terpasang berbagai alat-alat medis yang tidak diketahui apa namanya.

Engg

Lenguh pria yang sedang berbaring di atas brankas rumah sakit. Ketika sang pria mencoba mengerakan tubuhnya, ia merasa tubuhnya sangat sakit dan kaku diwaktu yang bersamaan.

"Ini kenapa gua dirumah sakit dah, perasaan gua cuman tidur" ucap pria itu menatap aneh sekelilingnya, Ia adalah Kenzie Agustin. Ketika Kenzie terlalut dalam pikirannya dirinya tak sadar kalau ada seseorang yang manis kedalam kamarnya.

"Tuan, tuan sudah bangun" heboh orang itu, orang itu langsung keluar untuk memanggil dokter dan melupakan tombol darurat yang ada disamping brankas Kenzie.

Tak membutuhkan waktu lama dokter datang kedalam ruang Kenzie diikuti orang yang tadi yang heboh karna dirinya bangun.

"Tuan, tuan tidak apa-apa" ucap orang itu. Kenzie menatap aneh kearah orang itu.

"Ha-us" ucap lirih Kenzie yang merasakan tenggorokannya begitu kering.

Orang itu yang tau kalau Kenzie merasa haus membantu Kenzie untuk meminum air. Sesudah meminum air Kenzie menatap aneh kearah orang itu.

"Si-siapa" ucap Kenzie. Orang yang ada di sana menatap aneh kearah Kenzie yang tak mengenal mereka.

"Tuan, tuan tidak mengenal kami" ucap sang dokter yang dibalas gelengan oleh Kenzie.

Dokter yang melihat Kenzie menggelengkan kepalanya langsung memeriksa keadaan Kenzie.

"Hufff sepertinya tuan Keandra mengalami amnesia. Tetapi amnesianya belum diketahui bersifat permanen atau sementara". Ucap sang dokter.

Kenzie yang mendengar nama asing yang disebut dokter itu menatap aneh kearahnya. "Keandra, what nama gua Kenzie bukan Keandra cok" batik Kenzie menatap kesal kearah sang dokter. Sebelum ingatkan asing memasuki kepala Kenzie yang mana membuat kepalanya sangat sakit.

"Ahkkkkk" teriak Kenzie yang tak mampu menahan rasa sakit di kepalanya pun langsung tak sadarkan diri.

"TUAN, TUAN" Teriak keduanya.

***

Kenzie menatap atap-atap rumah sakit dengan tatapan kosong. Dirinya tidak menyangka kalau transmigrasi itu adanya. Awalnya ia mengira kalau transmigrasi itu hanya ada di dalam novel saja, akan tetapi ia memasuki tubuh ayah protagonis dan antagonis di novel yang terakhir ia baca.

Dirinya memasuki tubuh KEANDRA RAYDEN ALEXSANDER MAVENDRA , adalah sosok seorang ayah yang selalu mengabaikan anak-anaknya, karna masih terpuruk akan kehilangan istri yang sangat ia cintai.

Kenzie memasuki novel yang berjudul "Mine will but be mine". Yang menceritakan tentang seorang gadis yang berasal dari desa yang bernama Anatasya Wilona, memliki sifat yang baik hati dan wajah polos dan lugu yang mana membuat orang-orang pertama kali melihat dirinya langsung jatuh cinta. Singkat cerita ia tidak sengaja bertemu dengan prantagonis dan antagonis pria yang sedang berkelahi, dikarenakan ia memiliki sifat yang baik hati ia melerai perkelahian mereka berdua dan menceramahi mereka karna berkelahi. Prantagonis dan antagonis yang melihat Anatasya yang menceramahi mereka seperti sosok seorang ibu dan merasa mendapatkan figuran orang tua dari dirinya Anatasya karna ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari sang ayah sejak ibunya meninggal dunia. mereka berdua langsung jatuh hati kepada sosok Anatasya. Semua cara mereka lakukan agar mendapatkan Anatasya, dan penghalang terbesar mereka adalah ayahnya karna ayahnya tidak menyetujui kalau mereka dengan Anastasya. Dikarenakan dirinya marah dengan ayahnya, mereka berdua langsung membunuh ayahnya dengan keju. Dan singkat cerita prantagonis dan antagonis bersepakat untuk menjadikan Anatasya  sebagai istri mereka berdua, dan memiliki empat orang anak dan hidup dengan bahagia.

"Untuk apa gua menepati tubuh ini kalau akhirnya akan dibunuh" ucap Kenzie menerawang ketika ia membaca bab, yang dimana kalau tubuh yang ia tepati ini akan dibunuh dengan sadis oleh anak-anaknya.

"Okey karna gua yang menempati tubuh ini mangka  gua akan merubah alur cerita novel dan memberikan kasih sayang kepada anak-anak pemilik tubuh. Ucap Kenzie dengan semangat yang menggebu-gebu.

***

Singkat cerita, Kenzie sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Selama dirawat di rumah sakit anak pemilik tubuh tidak pernah sekali pun menemui dirinya.

"Tuan semuanya sudah siap" ucap sekretaris pemilik tubuh.

"Ah baiklah" ucap Keandra.

(Okeh sekarang kita panggil Kenzie dengan nama Keandra ya biar gak ribet nulis pemilik tubuh terus).

Keandra menatap resah ketika mobilnya memasuki kawasan hutan. "Apakah diriku akan dibuang kehutan ini dan dibiarkan Mati membusuk didalamnya, atau anak-anak pemilik tubuh ada didalam hutan ini untuk membunuhnya, mangkanya mobil ini menuju tengah hutan" pikiran-pikiran negatif tentang pembunuhan keluar dari kepala Keandra, dirinya cemas kalau alur novel sudah ditahap dimana dirinya akan dibunuh.

Karna terlalu terlarut akan pikirannya, Keandra tidak mengetahui kalau dirinya telah memasuki sebuah bangunan megah yang ada ditengah-tengah hitam belantara. Sampai-sampai lamunannya dibuyarkan oleh panggilan dari sopir yang mengantarkan dirinya.

"Tuan kita telah sampai" ucap sang sopir. Membuyarkan lamunan Keandra, Keandra pun menatap sekeliling.

"What apakah ini rumah pemilik tubuh, kenapa besar sekali kan diri kemiskinanku meronta-ronta ingin keluar" batin Keandra berteriak heboh ketika melihat mansion yang berada di hadapannya.

"Tapi kenapa mansion ini sangat berada ditengah-tengah hutan, apakah pemilik tubuh takut kalau barang-barang berharganya akan Dimaling seseorang. Tetapi tidak mungkin kalau maling berani masuk kesini, karna disini banyak sekali penjaganya" hatinya sambil melihat sekeliling yang hampir dipenuhi oleh penjaga.

Ketika Keandra menelusuri halaman mansion Tampa sengaja netra Keandra menatap kearah banyaknya motor yang terparkir dihalaman rumahnya.

"Tuan ayok masuk, tubuh anda masih memerlukan istirahat yang cukup" ucap sekretaris Kendra membuyarkan lamunannya.

Ketika Keandra memasuki ruangan tamu, dirinya dapat mendengar banyaknya suara seseorang yang sedang ketawa. Ketika dirinya sudah mendekati asal suara itu seketika suara ketawa itu langsung hilang digantikan dengan kesunyian.

"Kenapa kalian diam, lanjutkan saja obrolannya" ucap Keandra. Semua yang mendengar ucapan Keandra pun menatapnya dengan tatapan aneh.

"What kenapa mereka semua menatapku aneh. Apa ada yang salah dengan ucapanku" batin Keandra menatap semua orang yang berada di ruang tamu.

Empat orang dari sana langsung meninggal ruanga itu. Keandra tau siapa mereka, mereka adalah anak dari pemilik tubuh yang saat ini ia tempati.

"Ah o-om kita semua pulang dulu, permisi" ucap salah satu dari orang yang berada di ruang itu mewakili semuanya.

"Ah, hati-hatinya, Jan ngebut-ngebut bawa motornya" ucap Keandra. Semua orang yang ada di sana tersenyum kuku ketika mendengar ucapan Keandra.

Sepeninggalan teman teman anak pemilik tubuh, Keandra langsung menuju kearah kamarnya. Ketika dipertengahan jalan, keandra dicegat salah satu anak  pemilik tubuh.

"Gak usah ngedrama, drama lu basi tau gak" ucapnya, dan langsung meninggalkan Keandra. Keandra yang mendengarnya hanya menatap bengong kearah anak pemilik tubuh.

"What drama, gua gak pandai ngedrama tong" ucap Keandra pelan, takut nantik ada yang ngedengar.

Tampa Keandra sadari ada seseorang yang menatap Keandra dengan tatapan dalam "menarik".








































Gimana Bagus gak cerita kedua gua.

Transmigrasi papa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang