Chapter 25

705 62 7
                                    


Salwa terpaksa meminta Randy untuk mengantarnya ke kampus setelah ditolak tiga kali oleh driver ojek online. Pagi ini, Novelin akan melaksanakan seminar proposal. Salwa juga sudah menyiapkan paper bag yang berisi hadiah untuk Novelin.

"Jangan lupa, nanti langsung ke kantor" ucap Randy saat Salwa akan membuka pintu mobil.

"Iya. Gue turun. Makasih" 

Randy hanya melihat Salwa yang berjalan semakin jauh. Setelah gadis itu menghilang dari koridor, barulah ia melajukan mobilnya meninggalkan kampus.

***

"Sal!" Seru Novelin begitu Salwa membuka pintu ruang ujian.

"Sorry ya agak telat, tadi gue ditolak driver mulu"

"Masih sejam lagi, santailah" ujar Novelin.

"Kok lo santai banget sih gak kayak gue dulu"

"Ya kan udah dapet testimoni dari lo. Udah tau mau ngapain, jadi gak tegang-tegang amatlah"

"Terus si Nadh mana?" Tanya Salwa,  bersamaan dengan Nadhira yang membuka pintu.

"Nah! Panjang umur dia" ucap Novelin.

"Hai... Kak Sal udah dari tadi?" Tanya Nadhira seraya menarik salah satu kursi untuk duduk di samping Salwa.

"Baru banget kok. Lo darimana?"

"Beli air. Nih" Nadhira membuka kantong plastik yang ia bawa, mengeluarkan 2 botol air mineral ke atas meja dan meletakkan 1 botol teh di hadapan Salwa. "Teh untuk kanjeng" 

"Thank you Nadh" Ucap Salwa tersenyum. Memang, tadi ia tidak sempat minum teh seperti biasa.

"Eh cerita dulu, kenapa motor lo bisa hilang?" Tanya Novelin membuat Salwa kembali menceritakan kronologi hilangnya motor matic legend miliknya.

"Ya ampun jahat banget. Sabar ya Kak, semoga yang bawa kabur motor Kak Sal keselek mulu tiap makan dan minum!"

"Aduh gak enak banget itu" komentar Novelin. 

Salwa hanya tertawa menanggapi. Padahal kemarin ia tak berhenti menangis sampai malam hari.

"Ohiya, hampir aja lupa. Nadh, Kak Nando minta nomor wa lo" ucap Salwa membuat Nadh yang sedang minum langsung tersedak.

"Uhuk uhukk"

"Pelan-pelan Nadh. Ngedoain orang sih, malah lo kan yang keselek" ucap Salwa sembari menepuk-nepuk punggung Nadhira.

"Iiih, buat apaan Kak? Gak ah ga mau" Nadhira menggeleng cepat.

"Cieee... Adik kecil kita udah gede nih" ledek Novelin membuat Nadh mengerucutkan bibir.

"Apaan sih Kak Nop. Kak Sal, jangan di kasih yaa" rengek Nadh.

"Iya gak gue kasih" 

Setelahnya mereka mengobrol hal-hal random hingga tak terasa waktu seminar Novelin tinggal 10 menit lagi.

"Eh, udah ada Bu Eka. Kita tunggu di luar ya Nop, semangat! Ayo Nadh" Ucap Salwa saat melihat bayangan Bu Eka di balik pintu

"Semangat Kak Nop!"

***

Sama seperti saat seminar proposal Salwa, teman-teman dari jurusan dan dari  pengurus BEM periode mereka juga datang untuk memberi selamat dan hadiah pada Novelin.

"Mau makan apa kalian?" Tanya Novelin.

"Foto dulu aja Nop, baru bahas makan" ujar Adit yang sudah siap memotret Novelin bersama Nadh dan Salwa.

MengapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang