Setelah memilih cincin, mereka kembali menyusuri mall untuk membeli keperluan seserahan.
Entah mengapa Randy jadi senang menjahili Salwa. Melihat ekspresi gadis itu saat sedang kesal, sangat menyenangkan menurutnya.Seperti saat memasuki toko skincare dan body care, Randy selalu saja memasukkan produk-produk yang tidak dipakai atau bahkan tidak Salwa butuhkan ke dalam keranjang belanjanya.
"Iih Randy! Gue udah ngambil body lotion kenapa dimasukin lagi sih, gue gak make merk ini!" omel Salwa untuk yang ke sekian kalinya karena sedari tadi Randy terus melakukan hal yang sama, dan menambah kerjaan Salwa karena dirinya yang harus mengembalikan produk-produk itu kembali ke rak. Sedangkan Randy, ia hanya tertawa lalu meninggalkan Salwa untuk melihat-lihat di rak lain.
Begitu selesai, Randy kembali berulah dengan memasukkan 12 bungkus koyo ke dalam keranjang belanja Salwa lalu merebutnya untuk ia bawa ke kasir.
"Mana ada orang ngasih koyo buat seserahan"
"Ya pasti nanti juga lo bakal butuh. Udah diem, terima aja. Dari tadi lo ngembaliin semua yang gue pilih"
"Lah salah sendiri milihin yang gak gue pake"
"Ada lagi Mas? Mbak?" Tanya sang kasir, menengahi perdebatan mereka.
"Udah itu aja Mbak" ucap Randy lalu memberikan kartu ATM-nya.
"Beli apalagi?" Tanya Randy begitu keluar dari toko.
"Sisa tas, sepatu, sama alat mandi" ucap Salwa setelah membaca pesan berisi list belanja yang dikirimkan oleh Ralin.
"Makan dulu deh, gue laper"
"Ya udah makannya di lantai bawah aja, toko-tokonya ada di lantai 1 semua ini" Ucap Salwa.
Randy hanya mengangguk mengikuti dengan membawa barang belanjaan Salwa.
Mereka memasuki salah satu restoran fast food kesukaan Salwa yang terkenal dengan ayam pedas dan saos kejunya.
"Mau level berapa?" Tanya Salwa
"Satu aja"
"Dih cupu"
"Emang lo berapa?"
"Level 3"
"Ya udah gue 5"
"Yakin? Ini pedes loh. Kalo gak bisa gak usah dipaksa"
"Yakinlah. Udah sono pesen" Randy mendorong pelan pundak Salwa setelah memberikan dua lembar uang pecahan 100.000
Setelah Salwa pergi untuk memesan, Randy membuka ponselnya untuk mengecek email yang baru saja dikirim Nando.
Belum selesai membaca semua isi emailnya, Randy mengangkat kepalanya saat merasa ada sesuatu yang diletakkan di sampingnya.
"Cepet bang- Stefany?"
"Hai. Aku kira tadi aku salah lihat. Ternyata bener kamu. Tumben kamu makan di tempat ini, kamu kan gak suka pedes sayang" ucap gadis itu setelah duduk di sebelah Randy.
"Lo yang ngapain kesini? Perasaan lo gak suka makan di fast food"
"Aku dari belanja, pas lewat gak sengaja nengok ke sini dan lihat kayak kamu jadi aku samperin deh" jelas Stefany
"Sayang, kata Jose waktu itu kamu mabuk gara-gara masalah itu ya? Aku minta maaf ya, sayang. Aku beneran gak sadar waktu itu" tambahnya.
"Hm"
"Kamu udah maafin aku kan? Kita perbaiki hubungan kita dari awal ya? Aku sayang banget sama kamu Randy"
"Apaan sih Stef" elak Randy saat Stefany memajukan badannya untuk memeluk Randy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa
FanfictionSalwa Auliah. Gadis cantik dan mandiri yang berasal dari keluarga sederhana. Sebagai mahasiswa akhir, ia ingin cepat lulus agar bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus sehingga dapat membantu membiayai sekolah adik-adiknya. Namun meski sederhana, hid...