Randy berjalan bersisian dengan Nando begitu pintu ruangan tertutup. Mereka baru saja melakukan rapat bersama calon kliennya untuk proyek terbaru perusahaan."Kita kan baru kenal sama Pak Fery, kok lo udah ngundang dia aja sih ke nikahan lo?" Tanya Nando
"Kata Papa, Pak Fery itu orangnya family man dan sayang istri banget. Nah ini salah satu cara buat narik perhatian dia supaya mau ACC kerjasama bareng kita"
"Dengan nunjukin kalo lo juga sepenyayang dia gitu?" Tanya Nando lagi. Randy mengangguk.
"Di depan Pak Fery nanti, gue bakal caper pake Salwa"
"Kayak Salwa mau aja" ucap Nando membuat langkah Randy terhenti dan menatapnya tajam.
"Ya harus mau!" Ketusnya sebelum kembali berjalan meninggalkan Nando di belakang. Entahlah, ia merasa sedikit kesal mendengar ucapan Nando. Ia tak suka membayangkan bagaimana keras kepalanya Salwa yang tidak ingin mengikuti permainannya.
"Anjir si Randy. Tunggu weh" Nando sedikit berlari mengejar Randy yang sudah masuk ke dalam lift.
"Cepetan. Gue mau jemput Salwa" desak Randy karena Nando ingin menumpang mobilnya untuk ke kantor cabang yang letaknya tidak jauh dari rumah Salwa.
Begitu keluar dari lift, mereka langsung berpapasan dengan Stefany. Namun Randy mengabaikan keberadaan gadis itu dengan melanjutkan langkahnya lebih cepat.
"Sayang, tunggu dong. Kamu mau kemana? Aku datang buat nemuin kamu loh. Kok ditinggal sih" ujar Stefany dengan manjanya. Ia berlari kecil mengejar Randy hingga berhasil menghadang langkah pria itu.
"Mau apa lagi sih? Kita udah gak ada urusan ya"
"Aku mau minta maaf soal kejadian kemarin, sayang"
"Bikin ulah apa lagi lo?" Kali ini Nando yang bertanya.
Stefany hanya melihat Nando sekilas tanpa menjawab pertanyaannya.
"Di mana asisten magang kamu?"
"Gak masuk" jawab Randy singkat.
"Wah enak banget ya dia. Seenaknya gak masuk kantor. Emang dia pikir ini kantor suaminya apa.
Sayang, serius deh kamu tuh harus pecat dia. Biarin aja dia cari tempat magang lain. Daripada kayak gini, bisa ngerugiin perusahaan kamu"
Nando mengernyitkan dahinya, tidak mengerti apa yang sedang Stefany bicarakan. Magang? Asisten? Ngomongin siapa sih. Kantor mereka tidak sedang membuka lowongan magang untuk mahasiswa.
"Ini mau gue jemput. Awas gue buru-buru" Randy meninggalkan Stefany yang sedang kesal karena tidak ada yang merespon ucapannya.
"Awas aja ya lo Salwa" geramnya.
***
"Dia ngomong apa sih? Abis ngapain dia kemarin?" Tanya Nando saat mereka sudah berada di dalam mobil. Ia masih bingung dan penasaran.
"Kemarin kita ketemu di Mall waktu lagi nyari seserahan sama Salwa. Terus si Salwa ngaku jadi asisten magang gue" jelas Randy sekenanya.
"Terus? Kok kenapa dia kayak kesel banget sama Salwa?"
"Lo udah pernah lihat gimana Salwa kalau ngomel kan?" Nando mengangguk.
"Stefany kena kemarin"
"Kok bisa?"
"Ck. Bacot lo Nan. Udah fokus nyetir aja. Salwa udah ngomel gue gak sampe-sampe"
"Lah jadi gue yang dimarahin" gerutu Nando.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa
FanfictionSalwa Auliah. Gadis cantik dan mandiri yang berasal dari keluarga sederhana. Sebagai mahasiswa akhir, ia ingin cepat lulus agar bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus sehingga dapat membantu membiayai sekolah adik-adiknya. Namun meski sederhana, hid...