Chapter 16

659 48 2
                                    


Salwa memarkirkan motornya di depan mini market. Ia berjalan cepat menuju tempat Ganta dan yang lainnya menunggu. Randy menyusul Salwa setelah mencabut kunci motor yang gadis itu tinggalkan begitu saja.

"Ganta!"

Ganta menunduk dalam begitu mendengar suara lantang Salwa.

"Kakak lo, Ta" bisik Paul memberitahu.

"Maaf Mas, perkenalkan saya Salwa kakaknya anak itu" Salwa menunjuk seraya melirik Ganta yang masih tertunduk.

"Saya Bryan, yang punya mobil ini"

"Boleh saya lihat kerusakan yang disebabkan oleh adik saya?"

Bryan lalu membawa Salwa untuk melihat bagian belakang mobilnya. Ia melirik Salwa yang melotot melihat kondisi mobilnya.

"Ekhm" Salwa menormalkan kembali ekspresinya. "Saya minta maaf karena kecerobohan adik saya, mobil Mas jadi penyok begini. Saya akan bertanggungjawab untuk biaya perbaikannya"

"Ini kartu nama saya. Silahkan hubungi ke nomor yang tertera untuk jumlah yang harus kami ganti" ujar Randy yang tiba-tiba muncul, menyodorkan kartu namanya.

"Lo siapa?"

"Abangnya Ganta"

Bryan mengambil kartu nama Randy dan mengangguk. "Oke, informasi tagihannya akan gue kirim secepatnya" ucap Bryan lalu membawa mobilnya pergi.

Salwa menghampiri Ganta dan Paul dengan berkacak pinggang.

"Maaf Kak" ucap Ganta lirih.

"Motor kamu masih bisa dipakai gak?" Tanya  Salwa pada Paul. Anak itu mengangguk pelan. Mendadak ia merasakan takut yang sama dengan Ganta begitu mendengar suara Salwa.

"Udahlah, Sal. Gak usah dimarahin adiknya, kasihan. Udah jatuh, diomelin lagi. Dia juga pasti gak sengaja" bela Randy.

"Gue udah nelfon Nando, bentar lagi sampai. Nanti motor lo biar dia yang bawa sekalian anterin temennya Ganta ke bengkel. Kita naik mobil" tambahnya.

Sembari menunggu Nando, Salwa meminta penjelasan kedua anak itu tentang kejadian ini.

"Ada yang sakit gak?" Tanya Salwa setelah mendengar cerita Ganta dan Paul. Meski marah, ia tetap khawatir dengan kondisi adiknya.

"Kaki doang" ucap Ganta pelan.

Lima menit kemudian, Nando tiba. Randy melemparkan kunci motor Salwa dan langsung ditangkap oleh Nando.

"Motornya di mini market sono. Sekalian lo anterin temennya Ganta ke bengkel motor"

"Tangan lo masih bengkak, emang bisa nyetir?" Tanya Salwa.

"Kan yang kiri gak kenapa-napa" jawab Randy, memperlihatkan tangan kirinya.

"Gak usah khawatir, Sal. Dia jago nyetir satu tangan" kata Nando menimpali.

Tanpa menjawab lagi, Salwa masuk ke mobil. Sementara Randy membantu Ganta masuk di kursi belakang sebelum beralih ke tempatnya, di kursi kemudi.

"Hati-hati Nan" teriak Randy yang dijawab Nando dengan membunyikan klakson, sebelum meninggalkan tempat itu.

Di perjalanan pulang, mereka singgah ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan Ganta sekaligus mengobati luka bakar Randy.

***

Pagi-pagi sekali, Salwa meninggalkan rumah setelah berpamitan pada Bi Siti.

"Bi, kalau Randy bangun bilangin aja aku ke kampus ya"

"Siap, non. Ini udah bibi buatin bekel. Semangat belajarnya ya non biar cepet jadi sarjana"

"Aamiin. Makasih Bi, Salwa berangkat ya"

MengapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang