Besok pagi Sari sudah pulang karena malamnya akan diadakan tahlilan untuk 40 hari meninggalnya Wahyu. Hari ini waktunya untuk Salwa dan adik-adiknya membersihkan rumah.Salwa baru saja mencuci berbagai jenis cabai. Sambil meniriskan sisa airnya, ia membuka semua sprei dan sarung bantal untuk dicuci. Besok, beberapa kerabatnya akan ikut bersama Sari dan tinggal di rumahnya untuk membantu persiapan pernikahan Salwa.
Setelah menyalakan mesin cuci, Salwa beralih untuk merendam gorden. Ia juga memilah-milah pakaian kotor yang bertumpuk selama seminggu ini. Salwa membaginya berdasarkan warna yang sejenis untuk menghindari adanya pakaian yang luntur saat dicuci.
Salwa lalu kembali berkutat pada cabai-cabaian dan bawang-bawangannya. Kemarin Sari menelpon dan meminta agar Salwa menghaluskan semuanya sebagai bumbu dasar untuk persiapan memasak besok.
"Gilaaanggg! Bantu Kakak ngucek gorden"
Mendengar teriakan Salwa, Gilang dengan cepat menghampiri Kakaknya itu.
"Kamu kucek itu! Jangan disikat ya, ntar berbulu. Kakak mau blender ini. Ganta mana?"
"Di depan" jawab Gilang sembari menggulung lengan bajunya.
"GANTAAAAAAA!"
"IYAAAAA. GANTA LAGI NGELAP MEJAA" Mendengar jawaban Ganta, Salwa tidak jadi menyuruhnya.
Saat sedang memblender bawang merah, tiba-tiba blender berhenti berputar dan mesin cuci mati. Salwa berjalan untuk menekan sakelar lampu, mengecek apakah menyala atau tidak. Mereka jarang menyalakan lampu di siang hari karena rumah mereka cukup terang apabila seluruh jendela dibuka lebar.
"GANTAAAAA!!!!! JANGAN NYALAIN TV! KAKAK LAGI NYUCI SAMA NGEBLENDER LISTRIKNYA GAK KUAT" Teriak Salwa dari belakang sampai ke depan.
Setelah menaikkan kembali sakelar listrik rumahnya, Salwa menghampiri Ganta dengan berkacak pinggang.
"Ehehe, maap Kak"
Mata Salwa menyipit melihat benda asing di depan rak televisinya.
"PS darimana itu?"
"Dari Bang Randy" ucap Ganta pelan dan menyeret.
"Ngomong yang bener, Ganta! Darimana itu?" Tanya Salwa lagi
"Dari Bang Randy" jawab Ganta dengan suara yang lebih jelas.
"Kok bisa? Kapan ngasihnya?"
"Tadi baru aja dianter pake ojol"
"Kamu minta?"
"Nggak Kak, nggak. Bang Randy yang nawarin sendiri kok. Katanya udah gak ada yang pake di rumahnya jadi dikasih ke Ganta. Beneran Kak, sumpah" ujar Ganta panik, takut Salwa memintanya mengembalikan PS itu ke pemiliknya.
"Terus kenapa dinyalain sekarang? Gak lihat kita lagi sibuk beberes rumah?!"
"Ganta penasaran, gak sabar pengen coba"
"Simpen! Gak boleh main sebelum rumah bersih" ucap Salwa dengan tegas.
Ganta lalu merapikan kembali PS itu.
"Mana tadi katanya ngelap meja. Kok Kakak lihat masih berantakan gitu?"
"Maaf Kak. Ganta bersihin kok abis nyimpan ini"
"Beresin semua. Besok ada banyak tamu. Gak malu apa kalau rumahnya berantakan"
***
Setelah urusan di dapur dan ruang tamu selesai, Salwa dan adik-adiknya menjemur cucian mereka bersama-sama di halaman depan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa
FanfictionSalwa Auliah. Gadis cantik dan mandiri yang berasal dari keluarga sederhana. Sebagai mahasiswa akhir, ia ingin cepat lulus agar bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus sehingga dapat membantu membiayai sekolah adik-adiknya. Namun meski sederhana, hid...