Chapter 13

528 42 3
                                    

Setelah check out dari hotel, Salwa pulang ke rumahnya untuk mengambil barang-barang yang akan ia bawa ke rumah orang tua Randy. Mereka memutuskan ah tidak, lebih tepatnya dipaksa oleh Ralin untuk tinggal di rumahnya.

Ralin tidak mengizinkan Salwa dan Randy untuk tinggal di apartemen Randy karena ia sangat yakin kedua anak itu akan tidur di kamar yang berbeda jika tidak ada yang mengawasi. Tentu saja Sari sangat setuju dengan keputusan Ralin.

Saat ini, Salwa tengah membereskan barang-barangnya di dalam kamar. Sementara Randy menunggunya sambi bermain PS bersama Ganta.

"Kak.." Panggil Sari. Ia membuka pintu kamar Salwa, menghampiri gadis itu yang duduk di depan lemari.

"Kenapa Bu?" Tanya Salwa tanpa menoleh. Tangannya masih sibuk memilih mana baju-baju yang akan ia bawa dan ia tinggalkan.

"Ibu kira kalian nginap sini dulu"

"Maunya sih gitu. Tapi Papa nyuruh langsung balik, katanya mau nunjukin sesuatu" ucap Salwa. Ia terdiam sejenak,
"Mmm.. apa Kakak nginap aja ya? Biar Randy aja yang balik"

"Hush! Sembarangan kamu. Mana boleh kayak gitu, Kak. Masa baru sehari nikah udah pisah ranjang. Kakak tuh udah jadi istri, harus nurut apa kata suami, melayani suami, mempersiapkan kebutuhannya. Kakak juga gak boleh ya marah-marahin nak Randy lagi. Hormati dia sebagai suami Kakak" nasehat Sari seraya berjalan menuju kasur Salwa untuk duduk.

Salwa hanya terdiam. Dengan pelan ia menganggukkan kepalanya.

"Iya deh. Kakak gak nginap. Tapi Minggu depan Kakak nginap sini ya, Bu? Boleh kan?"

"Ya boleh lah, Kak. Sampai kapanpun ini tetap rumah kamu. Tapi ingat, harus atas ijin nak Randy"

"Iya, iyaaaa. Makin besar kepala dah tu orang. Apa-apa harus ijin dia"

"Jangan menggerutu!" Tegur Sari.  "Kak, sini deh Ibu mau ngomong"

"Dari tadi juga udah ngomong Bu"

"Serius Kak, sini dulu" panggil Sari membuat Salwa menghentikan kegiatan melipatnya. Ia menghampiri Sari dan duduk di sampingnya.

"Sebenarnya Ibu dari kemarin mau ngomong ini, tapi gak enak ada saudara Ayah" jelas Sari.

Hari ini kerabat yang menginap di rumah Salwa sedang ke rumah Ratih. Mereka akan menginap di sana malam ini karena besoknya sudah harus kembali ke kampung.

"Soal apa Bu?"

"Wakt-"

"Bu, kok belum siap? Di depan ada Mamanya Kak Sarah nungguin Ibu"

Ucapan Sari terpotong oleh Gilang yang tiba-tiba membuka kamar Salwa.

"Astaga iya! Ibu lupa hari ini ada pengajian. Lang, tolong bilangin ke Mbak Rahma, Ibu masih siap-siap"

Sari langsung beranjak menuju kamarnya. Untunglah tadi pagi ia sudah menyiapkan bajunya sehingga tidak butuh waktu lama untuk Sari bersiap-siap. Tinggal ganti baju, memakai sedikit bedak dan lipstik, lalu memakai jilbab. Beres deh.

"Mau kemana Bu?" Tanya Ganta begitu melihat sekilas pada Sari yang sudah rapi.

"Mau ke pengajian. Ran, kamu baliknya ntar aja ya. Tunggu Ibu balik. Ibu mau nitip sesuatu buat orang rumah kamu"

"Ohiya, Bu. Mau dianterin gak?" Tanya Randy

"Gak usah. Ibu diboncengin temen kok"

"Yaudah kalau gitu hati-hati Bu"

"Bang! Itu bolanya kenapa dianggurin aduuh" keluh Ganta karena Randy sedang berbicara dengan Sari sehingga tidak melihat layar yang menampilkan permainan sepak bola itu.

MengapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang