Chapter 27

844 87 11
                                    

Salwa melepas apron dengan bordiran bertuliskan Nadh Cafe di bagian depan apron tersebut begitu Putri, karyawan cafe telah datang untuk berganti shift dengannya. Salwa melangkah menuju salah satu meja yang berada di dekat pintu. Ia membawa serta barang-barangnya untuk dimasukkan ke dalam tas sembari menunggu Randy menjemputnya.

Salwa mendongak ketika merasakan kehadiran seseorang di hadapannya. Sebelah alis Salwa terangkat begitu melihat Nadhira tengah berdiri sambil berkacak pinggang dengan wajah cemberut.

"Kenapa lo? Ada yang ngecancel pesanan lagi?"

"Ada yang ngechat tapi gak mau pesen karena lagi gak ada acara!"

Salwa tertawa mendengar ucapan Nadhira dan menggeleng pelan. "Random banget ngechat ke cafe kayak gitu"

"Iya dan itu gara-gara Kak Salwa! Aku udah nunggu dari tadi, sampai jam kerja Kak Sal habis cuma buat ngomel ya!" 

"Hah kok gue? Gue gak ngapa-ngapain, Nadh. Serius" ucap Salwa menyiratkan kepanikan.

Nadhira mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan menunjukkan sesuatu tepat di depan wajah Salwa. "Lihat!"

Salwa mengernyit, kemudian dengan cepat berubah menjadi tertawa setelah membaca isi pesan Nando pada Nadhira. "Aneh banget bjir Kak Nando. Ngapain sih dia kayak gitu-gitu hahahaha dapat darimana nomor lo?"

"Bukannya dari Kak Salwa?"

"Hah? Gue? Ya bukan lah. Kan tadi pagi udah lo larang masa tetep gue kasih. Dia memang sempat nagih sih tadi pas di kantor, tap-- ASTAGA!" Mata Salwa membulat saat mengingat sesuatu.

Nadhira menatapnya seolah bertanya, kenapa?

"Bentar" Salwa meriah ponselnya untuk mengecek apakah yang ia pikirkan benar.

"Dia ngambil sendiri, Nadh" Ujar Salwa memperlihatkan room chatnya bersama Nando yang tiba-tiba ada di salah satu pesan yang diarsipkan.

"Dia ngambil sendiri, Nadh" Ujar Salwa memperlihatkan room chatnya bersama Nando yang tiba-tiba ada di salah satu pesan yang diarsipkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aneh juga sih, bukannya habis ngirim dihapus malah dia arsipin chatnya" lanjut Salwa tertawa.

"Ih naudzubillah. Kenapa hp Kak Sal bisa dipegang dia sih?"  

"Naudzubillah naudzubillah, tapi lo save juga tu nomor." ledek Salwa kemudian melanjutkan, "Tadi kan pas di kantor Randy gue kebelet terus ketemu Kak Nando. Kebetulan dia mau ke ruangan Randy, ya udah nitip bawain barang-barang gue sekalian. Kayaknya dia ngirimnya waktu itu deh" 

Nadhira hanya mengangguk. "Gue ngesave buat jaga-jaga aja, siapa tau nanti butuh. Chatnya gue mute dan arsipin kok" jelasnya.

"Tapi nekat juga ya tuh orang sampai buka-buka hp gue"

"Siapa?" Tanya Randy yang tiba-tiba muncul di pintu cafe. Salwa dan Nadhira saling pandang, kemudian memberi kode untuk satu sama lain. 

"Bukan siapa-siapa, ayo pulang" Salwa memakai tasnya lalu berpamitan pada Nadhira. "Nadh, gue balik dulu ya. Ntar kalo ketemu lagi gue omelin dah tuh orang!" 

MengapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang