Chapter 12

799 67 3
                                    

Stefany menghampiri meja resepsionis perusahaan Randy. Biasanya, saat datang ia akan langsung ke ruangan Randy tanpa perlu bertanya pada resepsionis. Tidak ada yang melarang karena semua karyawan tahu jika Stefany adalah kekasih bosnya, sampai saat ini.

"Mbak, kok Randy gak ada di ruangannya?"

"Maaf, Bu Stefany. Pak Randy tidak ke kantor. Beliau sedang cuti"

"Hah? Sejak kapan? Kok gue gak tau"

"Sejak 2 hari yang lalu, Bu"

"Nando mana? Kok gak ada juga?"

"Pak Nando hari ini cuti juga, Bu"

"Ck. Pada kemana sih tiba-tiba cuti gini" Stefany berdecak kesal.

"Terus, si anak magang itu mana? Gak masuk lagi? Atau cuti juga?" Tanyanya lagi

"Maaf Bu, anak magang yang mana ya? Perusahaan kami sedang tidak ada program magang"

"Hah? Lo serius?"

Resepsionis itu mengangguk. "Iya, Bu. Mungkin tahun depan baru dibuka kembali"

Anjing. Jadi gue dibohongin? Terus si Salwa Salwa itu siapanya Randy? Batin Stefany.

Dengan setumpuk rasa kesal di hatinya, ia lalu pergi begitu saja tanpa mengucap salam atau berterima kasih.

Resepsionis itu hanya menggeleng pelan melihat kepergian Stefany.
"Orang kok gak ada sopan-sopannya dari dulu. Semoga Pak Randy cepat sadar"

***

"Ran, lo deg-degan gak?" Tanya Nando. Ia menghampiri Randy yang sedang dipasangkan aksesoris.

" Ya iyalah. Pake nanya lagi"

Setelah Randy selesai bersiap, orang-orang yang tadi membantunya itu keluar. Tinggallah Randy dan Nando berdua di dalam ruangan.

"Kirain kalau kepaksa bakal santai aja" ujar Nando.

"Kepaksa atau nggak, ya pasti tegang lah, Nan. Orang baru pertama kali"

"Eh, awas lo jangan sampai salah. Kata orang kalau 3 kali salah udah batal, gak bisa lanjut"

"Jangan bikin makin tegang deh"

"Kan cuma ngingetin. Kalau batal yang ikutan malu banyak banget, Ran"

"Gak bakal salah. Udah gue hapalin dari kemarin"

"Baguslah. Ayo, keluar. Penghulunya udah datang"

***

"Kak Sal tegang gak?"

"Iya lah Nadh, ini udah mules perut gue"

"Sal, bentar lagi lo udah sah jadi istri orang. Gak nyangka banget, baru aja beberapa bulan yang lalu kita hompimpa siapa yang bakal duluan nikah. Ternyata beneran elu" ucap Novelin

"Iya, padahal kita udah ngeledekin Kak Sal bakalan terakhir soalnya gak pernah dekat sama cowok. Kayaknya jodohnya tersinggung deh, makanya tiba-tiba muncul. Kak Sal nanti sering-sering main ke cafe Nadh ya"

"Iya, Sal. Kita jangan asing ya, sering-sering main sama kita, temenin gue bimbingan juga"

"Eiiih. Kalian jangan ngomong gitu laa. Gue kan gak kemana-mana. Gue tetep pegawai lo kok Nadh, gue juga bakal temenin lo bimbingan sampai sarjana kok Nop"

"Kok aku kayak mau nangis ya. Mau peluk Kak Sal dulu sebelum ntar gak dibolehin suaminya" Nadh memeluk Salwa erat.

"Gue botakin kalo dia berani ngelarang gue meluk sahabat-sahabat gue"

MengapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang