𝙱𝚊𝚋 3

31 2 0
                                    

✿︎♥︎ 𝒁𝒂𝒚𝒅𝒆𝒏 𝑪𝒂𝒔𝒔𝒂𝒏𝒅𝒓𝒂 ♥︎✿︎

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✿︎♥︎ 𝒁𝒂𝒚𝒅𝒆𝒏 𝑪𝒂𝒔𝒔𝒂𝒏𝒅𝒓𝒂 ♥︎✿︎


SI bulus yang berbaring di atas riba, ia usap dengan lembut. Tiga hari berlalu, setiap pesanan doktor cantik itu diturutinya dengan patuh. Syukurlah Ginger itu budak baik, mudah sahaja menelan ubat. Sehingga akhirnya kucing kesayangannya ini sudah kembali pulih.

Hazel Aadhira yang sedang menuruni tangga dengan tangan yang dipimpin Helena Adrelyn, terus menuju ke arah Alpha yang berada di atas lantai ruang tamu. Jauh termenung nampak.

" Abanggg!! " leher jinjang Alpha dipeluk Hazel daripada belakang.

Alpha terus berpaling dan melemparkan senyuman kecil. Terus ditarik tangan kecil itu agar duduk di hadapannya.

Wajah Hazel cemberut apabila dia tidak boleh duduk di riba abang kesayangannya kerana Ginger.
" Abangg. Nak duduk atas riba! " Alpha ketawa. Dia terus alihkan Ginger ke tepi lalu mengebas seluarnya yang mempunyai sedikit bulu-bulu Ginger yang gugur.

Kemudian, Alpha tepuk ribanya menyuruh Hazel duduk. Hazel tersenyum lebar, terus dia labuhkan punggung di riba Alpha.

" Baru mandi ke ni? " soal Alpha sekadar berbasa basi. Haruman sabun tubuh Hazel menusuk rongga hidung.

Hazel mengangguk laju.
" Mama mandikan Hazel! " Alpha kerling Helena yang sudah berada di sofa. Dia tersenyum nipis saat bertentang mata dengan Helena.

" Abang nak tahu tak, semalam kan Blackie gigit jari Hazel! " Alpha menjongket sebelah kening.

" Iya? Mana jari yang dia gigit tu? " Hazel terus menunjukkan jari telunjuknya yang bersih. Tiada apa-apa luka. Biasalah, gigitan kucing tak begitu kuat jika ditarik segera.

" Sakit tau," Alpha mengangguk, tanda dia tahu.

" Nanti abang denda Blackie, ya? " ujar Alpha. Meskipun dia bukannya akan denda kucing itu. Namanya kucing, biasalah nak gigit semua tu.

Hazel angguk. Seterusnya, gadis kecil itu bermain dengan anak patungnya. Lincah mulut kecil itu berceloteh dengan anak patungnya.

" Mama tengok, Zay selalu termenung sekarang ni. Kenapa? Zay ada masalah? " tanya Helena tiba-tiba. Alpha mengangkat wajah dan memandang mamanya.

Terus kepala menggeleng.
" Tak ada apalah ma," balas Alpha tenang.

" Ya ke? Ke Zay fikirkan seseorang? Zay dah ada calon menantu untuk mama ke? " Helena menyoal teruja, sengaja mengusik anak bongsunya. Apa salahnya, anaknya ini sudah lama membujang.

" Eh, mama ni. Ke situ pula. Tak adalah, siapa je nak Zay ni," Helena mencebik. Tak sedar lagi agaknya anak dia ni.

" Apa yang tak ada siapa naknya? Keliling perempuan nak ke kamu, kamu tu je yang ego menolak," ujar Helena tenang.

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐥𝐨𝐰𝐞𝐫 : 𝐙𝐚𝐲𝐝𝐞𝐧 𝐂𝐚𝐬𝐬𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚Where stories live. Discover now