Chapter 19

1.6K 58 0
                                    

Terjadi keheningan sesaat, Lilyana memecahkan keheningan. Dengan raut wajahnya yang sedikit marah, tapi terlihat di pipinya ia memerah menahan malu, berusaha menutupi kegembiraannya.

"Katanya sibuk," ujar Lilyana sebal.

Leon memutuskan pandangannya dari Fernando. Menatap orang yang ia cintai, dengan wajah yang memelas meminta maaf.

"Aku kan hanya bilang sebentar," bujuk Leon kepada Lilyana.

Nava melihat Leon, ia merasa pernah bertemu dengannya tapi dimana. Sekelebat ingatan hinggap di kepalanya. Bukankah laki-laki itu adalah dokter yang merawat Fernando kemarin, tidak disangka ternyata dia yang Lilyana pilih.

"Oh kenalkan ini temanku Nava, dan yang sebelahnya suaminya Fernando." Lilyana memperkenalkan mereka kepada Leon.

Leon menatap heran kepada Lilyana, mengapa ia tau akan pernikahan Fernando dan Nava. Setahunya pernikahan mereka sangatlah rahasia hanya dia, Elliot, anggota keluarga besar Qaisar dan Nava.

"Hi dok, terima kasih karena telah merawat suamiku." Nava tersenyum menyapa Leon.

Tercengang dengan kata terakhir yang diucapkan Nava, Leon bisa mengerti mengapa saat itu Fernando seperti orang aneh. Ternyata hubungan Fernando dan Nava sudah memiliki kemajuan. Bahkan bisa ia lihat kedekatan mereka berdua seperti pasangan suami istri lainnya.

Fernando yang mendengar kata itu untuk kedua kalinya, hatinya berbunga-bunga. Wajahnya sudah memerah menahan malu. Malas jika Leon mempergokinya, dengan cepat menenggelamkan wajahnya di pundak Nava. Fernando akan merasa risi jika sampai Leon melihatnya seperti ini, sudah pasti akan meledeknya detik ini juga.

Fernando juga berniat untuk merahasiakan persahabatannya bersama Leon kepada Nava. Tidak tau mengapa ia merasa ada yang aneh. Sebaiknya ia berhati-hati dalam bertindak, dan sepertinya Leon juga akan berpura-pura baru mengenalnya.

"Sepertinya nona sudah bisa merawat suaminya dengan sangat baik," balas Leon ia dapat melihat dengan jelas Nava sudah tidak lagi bersikap dingin kepada Fernando.

Mendengar Leon berkata seperti itu, dengan cepat Fernando memberikan tatapan kepada Leon agar tutup mulut. Leon yang melihat hanya cuek bebek tapi ia sangat mengerti arti dari tatapan sahabatnya, dan memutuskan untuk tidak akan mengungkitnya agar Nava tidak curiga.

Nava merasa heran, mengapa Leon berkata seperti itu, apa hanya perasaannya saja. Tapi mungkin Leon hanya asal bicara. Jadi ia hanya memberi senyuman canggung untuk menjawab perkataan Leon.

"Sudah sudah, sebaiknya kita menikmati makanan yang lezat ini." Lilyana dengan lahap menyantap makanannya.

Nava tersenyum ternyata kelakuan sahabatnya tidak pernah berubah jika banyak makanan dihadapannya. Lilyana memang tidak pernah pilih-pilih dalam hal makanan, sebaliknya Nava hanya akan makan jika itu makanan kesukaannya, dan makanan itu enak di lidahnya.

•••••

Nava, Lilyana, dan Leon bercanda gurau bersama. Setelah beberapa saat Leon dan Nava dapat mengobrol dengan nyaman, bahkan sudah tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka.

Leon pun berusaha untuk menutupi persahabatannya dengan Fernando. Jadi ia tidak mendekatkan diri agar mengenal Fernando, ia hanya berpura-pura layaknya orang yang baru bertemu dengannya

Disisi lain Fernando hanya diam tidak ingin bergabung diantara mereka. Dia hanya memperhatikan istrinya, sesekali menyeka sudut bibirnya jika ada noda bekas dari makanan.

Lilyana seperti mengerti Fernando tipe orang yang tidak ingin didekati, jika bukan darinya sendiri. Jadi ia hanya mengobrol bersama dengan Nava. Bahkan terkesan jelas mengabaikan Fernando.

FERNANDO LOVE (Pindah Ke Fizzo Novel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang