Chapter 29

1.1K 58 0
                                    

"Buatkan lah aku sesuatu yang enak, setelahnya aku akan memaafkan mu."

Mendengar bisikan Nava yang tentu dengan senang hati Fernando mengabulkannya. Melihat kepergian istrinya, Fernando bangkit kemudian memanggil Laren agar kuda untuk istrinya disimpan kembali ke kandangnya.

Bergegas untuk ke dapur rumah yang untungnya saja sepi tidak ada pekerja. Membuka pintu kulkas, ia sudah mendapatkan ide untuk membuatkan Nava steak daging yang sudah tentu disukai istrinya.

Memasaknya dengan hati yang gembira berharap Nava akan menyukainya masakan buatannya. Bergulat dengan alat dapur hingga masakannya selesai tersaji. Membawanya dengan hati-hati kemudian mencari keberadaan istrinya.

Ternyata Nava sedang berada di ruang keluarga berkumpul bersama keluarganya. Terlalu bersemangat Fernando sedikit berlari untuk segera memberikan masaknya.

Tapi karena terlalu terburu-buru hingga tidak memperhatikan sekitar, Fernando tidak menyadari bahwa kedua kucingnya berlari kearahnya juga.

Kedua kucingnya melompat ke arahnya, Fernando yang memang sedang hanya fokus ke arah istrinya tentu saja terkejut. Hingga membuat nampan berisi masakannya jatuh  mengenaskan ke lantai.

Suara piring pecah mengalihkan pandangan semua anggota yang sedang duduk, mata mereka menuju ke arah tempat kejadian.

Fernando masih shock dengan kejadian yang tidak ia duga. Menghembus napasnya pelan saat mendapati kedua kucingnya yang menatapnya seolah bersalah. Ia menekuk kedua lututnya, mengelus kepala kucingnya satu satu.

"Tidak apa-apa, aku dapat membuatnya lagi," Fernando tidak menyalahkan kedua kucingnya, ia memang sudah di ajari Evander untuk selalu menyayangi hewan yang dipelihara olehnya. Bahkan mengajarinya semua resiko jika ia ingin binatang peliharaan.

Membereskan pecehan piring yang jatuh, karena terlalu fokus Fernando tidak menyadari seseorang yang menghampirinya. Hingga matanya menyadari sebuah kaki berada di depannya.

Mendongakkan kepalanya menatap dengan sangat bersalah kepada istrinya.

"Aku minta maaf, karena makanan yang aku buat jatuh. Tapi tetap akan aku buatkan yang baru lagi," ucap Fernando menyakinkan istrinya agar tidak berubah pikiran.

Bukan jawaban yang ia dapatkan melainkan Nava yang ikut membantunya. Untuk merapihkan kekacauan yang terjadi. Bahagia tentu itu yang di rasakan Fernando.

"Tidak nanti kamu terluka," cegah Fernando saat melihat Nava hampir mengambil pecah piring.

Walaupun Fernando senang Nava membantu, tapi ia tidak mau sampai tangan istrinya terluka karena membantunya.

"Tuan muda sudah biarkan saya saja yang membersihkan ini," ucap Dion yang tidak tau datang dari arah mana.

Tanpa menunggu jawaban dari tuan mudanya. Dion beserta pekerja yang lain dengan segera membereskan kekacauan secepatnya.

Fernando segera berdiri untuk memasak kembali, saat akan melangkah menuju dapur tangannya di cegah oleh istrinya.

"Sudah tidak perlu, belikan saja kacamata baru untukku," ucap Nava sebenarnya ia juga sudah merasa cukup untuk membuat Fernando kerepotan.

•••••

Awalnya memang Nava berada di lapangan serbaguna tapi tiba-tiba hujan gerimis datang, dan membuatnya harus segera masuk ke dalam kediaman.

Mengajak kedua kucingnya untuk ia kembalikan ke ruangan khusus mereka tinggal. Tiba-tiba sebuah suara menghentikan jalannya.

"Cucuku kemari lah," Norel mengajak Nava untuk duduk mengobrol bersama mereka.

FERNANDO LOVE (Pindah Ke Fizzo Novel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang