Chapter 27

1K 52 2
                                    

Adelina duduk di samping suaminya meletakkan kue muffin yang sudah ia buat tadi. Evander mencicipinya satu, seperti biasa semua masakan istrinya selalu enak. Adelina memang sangat menyukai hal yang namanya memasak. Kegemaran itu kemudian turun kepada anaknya Fernando.

Sedangkan Evander tentu sama sekali tidak terlalu berbakat dalam hal dapur, karena semasa mudanya ia sudah sangat fokus berkeinginan untuk menjadi pemimpin Qaisar Company.

Awalnya Evander tidak akan terlalu memaksa Fernando untuk menjadi pemimpin. Ia ingin anaknya menggapai mimpinya yang ingin menjadi seorang dokter terlebih dahulu kemudian nanti saat ia sudah tidak sanggup bekerja lagi, Fernando yang akan menggantikannya.

Tapi karena kejadian yang tidak terduga Evander terpaksa untuk mendidik Fernando dengan sangat tegas, bahkan tidak segan-segan untuk mendidik anaknya dengan keras untuk menjadikannya sebagai pemimpin Qaisar Company.

Alasan dibalik itu semua Evander ingin Fernando merasa menyerah dengan keinginannya untuk bersama dengan Nava. Tapi itu semua tidaklah cukup untuk membuat Fernando mengundurkan keinginan besarnya hidup bersama dengan Nava.

Memikirkan kejadian masa lalu membuat Evander pusing sendiri. Tangannya memeluk pinggang istrinya, kemudian memberikan sebuah tab agar Adelina melihat kejadian tidak terduga dari Fernando dan Nava.

Melihatnya cuplikan video itu dengan tatapan terkejut, Adelina merasa apa itu benar mereka berdua. Tapi monoton setelah selesai menonton Adelina tiba-tiba tertawa lucu.

"Mereka sudah bisa saling bercanda satu sama lain, itu kemajuan yang sangat penting," Adelina menatap wajah suaminya.

"Hubungan mereka semakin meningkat, bagaimana jika kita pulang saja ke rumah kita?" Evander bertanya seperti itu karena ingin hanya berdua saja dengan istrinya.

Evander memang sudah merasa tertarik dengan Adelina saat baru berkenalan. Tapi prinsip Evander yang memang hanya akan mencintai seorang wanita jika sudah menjadi istrinya secara resmi. Sehingga ia baru benar-benar mencintai Adelina saat hari pernikahan mereka.

Jadi salah satu keuntungan dari kejadian dulu ialah Evander mempunyai waktu untuk bersama dengan istrinya lebih banyak.

Alasan lain ialah Fernando yang sangatlah serius menjalankan Qaisar Company. Bahkan putranya tidak pernah mengeluh saat harus berkuliah dan juga harus belajar bersamanya, tak hanya itu juga Fernando sering sekali bekerja untuk menggantikannya.

Sehingga sering sekali Evander sesuka hatinya masuk kerja saat Fernando sudah bisa ia tinggalkan untuk bekerja sendiri tanpa perlu lagi ditemani olehnya. Padahal disitu Fernando belum resmi menjadi seorang Ceo.

Tapi alasan utamanya ia sudah sangatlah percaya kepada putranya, disatu sisi ia memang tidak bisa berjauhan dengan istrinya, bahkan seringkali sudah merindukannya.

"Aku ingin disini saja, tidak tau kenapa?" Adelina mengucapkan keinginannya.

"Ya sudah," Evander pasrah dengan keputusan istrinya kemudian mereka bergurau bersama.

Telinga mereka mendengar suara teriakan anaknya, melihat keributan kecil secara langsung membuat mereka hanya cuek menonton saja, tanpa berniat menolong anaknya yang sudah memelas meminta bantuan.

•••••••

Di ruang kerja Nava, sudah pasti ia sangat kesal, ditambah rambutnya basah. Tentu saja ia tidak menyukai hal ini. Berniat akan menelpon Dion untuk mengirimkan baju baru, tapi tidak jadi karena Fernando yang masuk tanpa mengetuk pintu sama sekali.

Merasa masih kesal dengan kejadian di kantin, Nava mengambil tasnya kemudian berniat berjalan keluar pintu.

Fernando yang melihat tentu saja mencegahnya.

FERNANDO LOVE (Pindah Ke Fizzo Novel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang