Chapter 10

2.3K 77 0
                                    

Di meja makan keluarga besar Qaisar, sedang dengan sangat hikmat memakan sarapannya. Evander dan Adelina, berniat pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Sepertinya dad dan mom akan pulang, daddy berharap kalian berdua dapat bersikap lebih dewasa. Masalah yang terjadi di pernikahan kalian tidak harus menyelesaikannya dengan sebuah perpisahan," Evander langsung mengatakan tujuannya.

"Untuk Fernan sudah seharusnya sikapmu lebih dewasa dari Nava. Karena kamu ialah seorang suami, kamu yang akan memimpin keluargamu seperti apa. Terakhir untuk menantuku Nava aku sangat berterimakasih kepada mu."

Lanjut Evander memberikan nasehat yang mendalam agar putranya dapat berubah walaupun sedikit. Sedangkan untuk Nava ia hanya dapat berterimakasih. Karena menurutnya menantunya hanyalah orang yang terjebak di dalam rencananya.

Fernando termenung mendengar nasehat dari ayahnya. Ia berpikir mungkin pernikahan yang terkesan dingin selama ini terjadi karena kesalahannya. Fernando akan berusaha merubah sedikit demi sedikit sikapnya, untuk membahagiakan istrinya.

"Terimakasih dad, aku akan berusaha menjadi kepala rumah tangga yang baik, dan lebih dewasa. Maafkan juga atas sikap kekanakanku, aku hanya bisa merepotkan daddy."

Fernando berucap dengan wajah berkaca-kaca dirinya merasa telah membuat orang tua nya repot. Padahal dirinya telah menjadi seorang kepala keluarga, dan mempunyai keluarganya sendiri.

Evander dengan segara bangun dari duduknya untuk memeluk putranya. Dirinya juga sama menahan tangis. Ia seakan tak rela putra kecilnya telah menjadi dewasa. Tapi di hati kecilnya ia merasakan kebanggaannya pada putranya, karena bisa memenuhi semua harapan dari Evander.

Evander ingat saat masa-masa Fernando harus merelakan mimpinya yang ingin menjadi seorang dokter. Sebenarnya saat itu, Evander juga sama saja memanfaatkan keadaan saat dimana Nava menolak cinta dari Fernando.

Evander berpikir putranya akan merelakan Nava agar dapat meraih mimpinya. Tapi ternyata dirinya salah, Fernando merelakan semua mimpinya dan patuh terhadap semua perintah Evander, agar Fernando dapat bersama dengan Nava nantinya.

Evander sangatlah sadar bahwa dirinya telah memanfaatkan situasi sepenuhnya. Jadi ia berusaha keras agar Fernando dapat menikah dengan Nava. Bahkan untuk bisa mengawasi Nava, dirinya membuat skenario agar Nava bekerja dibawah naungan Qaisar Company.

Mengingat akan masa lalu, tangannya memeluk erat putranya, matanya tidak dapat lagi menahan air matanya. Air matanya jatuh, dirinya dapat merasakan semua perjuangan anaknya pasti akan membuahkan hasil.

Adelina melihat suami dan putranya menangis, air matanya jatuh seakan dirinya juga merasakan perasaan dari suaminya.

Norel dan Ella tersenyum melihat momen manis antara anaknya dan cucunya.

"Sudah jangan sedih begitu, yang lalu biarlah berlalu. Untuk selanjutnya grandpa harap akan segera ada anggota baru di keluarga ini." Norel berbicara sambil memandangi Nava.

Nava yang memang sedang fokus memakan salad buahnya, tidak memperdulikan ucapan dari Norel. Dirinya memang tidak pernah berniat sedikitpun untuk dekat dengan keluarga Qaisar. Ia merasakan perasaan minder, jadi ia tidak pernah terlalu ikut campur akan masalah yang terjadi.

Melihat istrinya diam saja tanpa memedulikan perkataan dari kakeknya, Fernando merasakan perasaan yang sedikit sedih.

Tapi disisi lain, dirinya bersyukur kembali, karena melihat Nava yang mulai lahap dengan makanannya. Biasanya istrinya hanya makan sedikit.

Mungkin sebaiknya dirinya memperbaiki hubungan mereka terlebih dahulu. Sebelum akhirnya memikirkan untuk mempunyai keturunan. Itupun jika tidak terjadi masalah lagi di pernikahan mereka.

FERNANDO LOVE (Pindah Ke Fizzo Novel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang