Bab 33 : The scream

81 5 0
                                    

[Met Reading]






















★•w•★

Ruangan yang gelap gulita serta suasana malam yang dingin menambah kalut Susana, itulah yang dirasakan Glacier sekarang. Ia Bersama dengan Frostfire dan Taufan dikurung oleh mereka untuk dijadikan tumbal selanjutnya, entah mengapa mereka tak langsung dihabisi saja seperti yang lainnya seperti Beliung dan Gempa, Mereka langsung dihabisi ditempat

“A-arkk…!” Pekik Frost sambil perlahan membuka matanya, ya dia sempat pingsan karena obat bius, lagi beberapa waktu yang lalu

Glacier segera membantunya utuk duduk, sambil melihat sekeliling Michael bertanya “A-apa yang terjadi? Dimana kita?”

“kita dikhianati tentunya, tapi aku tak menyangka bahwa itu benar-benar mereka” Balas Glacier sambil menunduk

Frost yang masih bingung dengan keadaan hanya bisa diam lagipula pikirannya belum pulih akibat terkena obat bius, dua kali. Perhatian Frost teralihkan dengan seseorang yang ada disampingnya, siapa lagi kalua bukan adiknya Taufan?

“TAUFAN!?? BANGUN ADEK!!!” Ujar Frost sambil menggungcangkan tubuh Taufan, kepalanya berdarah mungkin dia dipukul oleh seseorang disekolah tadi dengan begitu keras

"Dih? Giliran sini kaga dilirik" batin Glacier, biasa ges cemburu:v

KRIETTT!!!

Pintu terbuka dan terlihat 2 insan Tengah berdiri dipintu tersebut, mata mereka terbelalak saat mengetahui siapa yang berada di pintu itu tentunya tak lain dan tak bukan adalah Solar dan Sopan dengan Blaze dan Ice yang digendong oleh mereka. Dengan keadaan pingsan tentunya

“Solar? Sopan? Jadi selama ini kalian-“

“Yap! Kami sebenarnya berada di kubu musuh” Solar menyela Frost dengan senyuman miring terukir diwajahnya

Belum sempat Frost ingin menyelesaikan kalimatnya tadi mereka berdua melempar Blaze dan Ice kedalam ruangan tanpa rasa kasihan, tak punya hati. Solar dan Sopan lalu langsung pergi mengunci mereka didalam ruangan yang gelap gulita itu, gak gelap banget karena ada fentilasi udara disana “kupikir peringatan mereka hanyalah cara mereka agar kita tak percaya satu sama lain saja, namun ternyata aku salah…” Lirih Frost dengan Taufan dipangkuannya

Glacier hanya menatap sendu kakaknya itu lalu segera membantu Blaze dan Night, mereka harus segera kabur dari sini sebelum mereka dijadikan tumbal ritual mereka. Mereka bisa saja mengancurkan tembok ruangan itu karena tepat disamping kanan ruangan adalah hutan yang bisa mereka jadikan media pelarian namun Kembali lagi mereka harus pikirkan matang-matang, nekat dan berlari dijalan penuh ranjau itu atau menyelinap keluar menggunakan pintu belakang

“B-bang Frost…” Celetuk Taufan sambil memegangi kepalanya yang terluka

“Taufan! Akhirnya kamu sadar juga” Ucap Frost sambil memeluk Taufan, memang abang sayang adek sih

“sini mah nyimak aja ya?” Batin Glacier sambil memandangi pemandangan dramatis ini, tidak lain dan tidak bukan adalah Frost dengan Taufan sedang tantrum Bersama. Oh ayolah disaat yang seperti ini? Harusnya Glacier tak mendukungnya saat pemilihan ketua OSIS

“JOIN WOYY!!!” Tiba-tiba saja Blaze terbangun dari pingsannya dan join tantrum Bersama dengan Frost dan Taufan, sungguh Ajaib

Kalau Ice? Kurasa dia malah kebablasan tidur, biasaa kebo. Kurasa senjata Ajaib mereka adalah tantrum setiap saat agar tak terlalu stress, walau sebenarnya mereka sudah sress dari awal bahkan bisa dikatakan agak gila ya? Sepertinya tak ada yang bisa diandalkan saat ini

Keraton City [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang