Bab 30 : Pengkhianatan

105 10 12
                                    

[Met Reading]






















★•w•★

H

ali dan Taufan kini sudah berada di halaman sekolah, tidak mereka tak berdiri ditengah halaman melainkan bersembunyi disemak-semak yang ada disana "kau yakin akan melakukan ini Fan?" Tanya Hali lagi yang kemudian mendapatkan anggukan dari Taufan, Hali hanya bisa menghela nafasnya dan mengikuti kemauan Taufan

Mereka melihat keadaan sekitar jika dirasa sudah aman mereka berdua langsung masuk kedalam gedung sekolah dan masuk kedalam salah satu kelas yang ada didekat sana, mengendap-endap disana tidaklah mudah karena ternyata banyak penjaga di setiap tangga menuju lantai selanjutnya, sepertinya. Modal nekat pun itu hanya akan membuat mereka mati sia-sia, jika menggunakan cara mengalikan perhatian juga tidak mungkin karena terus terang Taufan tak bisa berlari dengan cepat sedangkan Hali juga masih dalam masa pemulihan

"Bagaimana sekarang? Tak mungkin kan kita nekat?" Ujar Hali sambil berfikir bagaimana caranya agar mereka bisa menuju ke lantai selanjutnya

"Hmmp masa mereka nggak ada shift gitu? Nggak capek apa?" Gumam Taufan sambil menatap tajam kearah penjaga yang berdiri di tangga yang sedari tadi hanya diam, tak mengobrol ataupun berbicara sedikitpun

"Aneh, mengapa mereka hanya diam?" Tanya Taufan, Hali yang sedari tadi merenungi bagaimana caranya agar bisa keatas itupun segera melihat kearah penjaga yang ada di tangga, benar saja mereka hanya diam

"Lah iya, patung doang kali?"

"Mana ada patung kayak begitu, itu rill banget!"

"Paling penjaganya Ghaib"

"Mana ad— eh iya juga kalo gitu coba kita tes, coba lempari mereka dengan sesuatu"

Hali lalu mengambil sebuah penghapus papan tulis lalu melemparnya kearah penjaga tadi, tak disangka mereka langsung menghilang "kann ternyata penjaga Ghaib_-" Ketus Hali yang dari tadi pusing memikirkan caranya melewati penjaga itu

"Yaudah yuk, kita keatas" Ajak Taufan sambil menggenggam tangan Hali namun segera dicegah oleh Hali dan menarik Taufan kembali bersembunyi didalam kelas

"K-kenapa Alin-"

"Shhh! Ada seseorang" bisik Hali yang langsung membuat Taufan terdiam

Terdengar sebuah suara langkah kaki serta sebuah obrolan dari sang empu, Hali dan Taufan pun lalu menyimak obrolan mereka siapa tau ada sebuah petunjuk

"Jadi? Kau berhasil mendapatkan tumbal pertama?" Tanya seorang wanita itu yang tak lain dan tak bukan adalah Kirana dan orang disampingnya ialah Maripos

"Yeah! Tuanku pasti akan bangga!" Balas Maripos dengan percaya diri, Kirana yang berada disampingnya hanya memutar bola matanya

"Ya ya teruslah berbangga diri sampai ajal menjemputmu" Ketua Kirana

"Aku dengar Ketua akan memberikan alih kehidupan kita kepada anaknya juga, jadi kalo mau ngalahin kita mereka harus ngalahin 2 orang sekaligus" Jelas Maripos dengan antusias

"Wow iyakah? Aku tak menyangka ketua akan seberani itu" balas Kirana

"Iya kukira ketua tak akan mewariskan nya kepada anaknya ternyata dugaan kita salah, oh ya sampai jumpa jangan lupa nanti" Ujar Maripos sebelum akhirnya menghilang entah kemana diikuti Kirana yang seketika langsung menghilang seperti kilat

Mendengar percakapan itu membuat Taufan dan Hali kebingungan maksudnya apa? Alih kehidupan? Harus menghabisi 2 orang sekaligus? Dan banyak lagi pertanyaan yang ada di pikiran mereka

Keraton City [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang