Bab 18 : Berhasil!

74 6 0
                                    

[Met Reading]






















★•w•★

Taufan keluar untuk kembali membujuk Bundanya, ia mendapati Bundanya sedang duduk diruang tamu sambil menonton acara kesukaannya. Untunglah hari ini Bundanya mengambil cuti membuat Taufan bisa membujuknya seharian sampai waktu untuk kabur tiba

"Bunda! Ufan duduk disini ya?" Sapa Taufan yang kemudian dibalas dengan anggukan kepala oleh sang Ibunda

Taufan segera duduk kembali disebelah Bundanya dengan niat ingin kembali membujuknya "pasti mau bujuk Bunda lagi kan? Udahlah Taufan buang semua khayalan liar kalian Bunda udah mulai muak mendengarnya" Gumam sang Ibunda

Taufan hanya diam saja karena merasa sakit hati karena semua yang ia katakan kepada Bundanya hanya dipandang khayalan liar semata, melihat Taufan diam saja sang Ibunda menghela nafasnya lalu mengelus lembut rambut hitam Taufan

"Ufan maunya khayalan kalian menjadi nyata? Dan sengaja bawa Bunda supaya Ufan bisa nunjukin seberapa liarnya khayalan Ufan?" Sang Ibunda menjeda sebentar "yaudah kalo gitu Bunda ikut nanti malam tapi sekali ini aja ok?" Sambungnya

Sungguh tak bisa dipercaya, Bundanya mau ikut nanti malam? Sontak membuat mata Taufan berbinar-binar lalu segera memeluk Bundanya erat-erat dan kemudian dibalas kembali oleh sang Ibunda

"Beneran kan!?" Tanya Taufan lagi masih tak percaya

"Iya sayang, kalo gitu siap-siap dulu gih katanya bakal jalan jauh" Jawab sang Ibunda dengan senyuman tipis darinya

"Siap! Laksanakan komandan!" Taufan langsung pergi kekamarnya untuk mempersiapkan semuanya yang akan dia bawa saat kabur nanti malam serta masih senang karena dia bisa membujuk Bundanya untuk ikut nanti malam

Ibunda hanya bisa tersenyum dari jauh karena bisa membuat Taufan bahagia lagi setelah kejadian itu, ia kemudian kembali kekamar untuk mempersiapkan barang yang akan dibawa nanti malam

"Akhirnya Bunda mau!!! Gw harus kabarin Alin!" Taufan mengambil hpnya yg berada di atas ranjangnya kemudian menelepon Hali untuk memberitahu keajaiban yang baru saja ia dapatkan

"Halo? Kenapa Fan?"

"Alin! Akhirnya gw berhasil! Gw berhasil ngebuat Bunda ikut nanti malam! Hebatkan gw? Ya hebatlah namanya juga Taufan hehe!"

"Yang bener!? Wih sumpah sih ternyata Lo juga bisa bujuk orang rumah"

"Hah? Memang ada yang berhasil bujuk orang rumah selain gw?"

"Ada si Gempa sama Petir tuh, walau cuma berhasil bawa satu orang tapi itu udah lebih dari cukup, sisanya yang ada di pihak Lo kayaknya nggak bisa karena ya Lo tau kan? Itu...ah nggak usah dibahas"

"Ohhh bagus deh jadi Bunda nggak sendirian, makasih infonya Alin! Udah ya aku mau siap-siap dulu,bye Alin!"

"Hmm iya, bye Fan"

Taufan menutup telfonnya, ia tambah senang karena mendengar teman-temannya yang lain ada yang berhasil membujuk orang rumah selain dia

"Yaudah deh mending gw siap-siapin barang yang harus dibawa buat nanti malam" Batin Taufan lalu menaruh hpnya di meja dan lanjut menyiapkan barang yang harus dibawa nanti malam

Terlihat Air yang sedang berjalan menuju kerumahnya Cahaya untuk membicarakan perihal Petir yang mereka anggap cukup aneh. Air mengetok pintu depan rumah Cahaya lalu dibalik sedikit celah pintu Cahaya melirik kekanan dan kekiri memastikan tak ada siapapun selain mereka ia mempersilahkan Air untuk masuk

Keraton City [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang