[Met Reading]
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
★•w•★Solar menasehati Hali, binatang yang Solar maksud tidak lain dan tidak bukan adalah Beliung yang memang dari awal circle itu tak menyukai keberadaan Beliung kalo Rimba nggak apa tapi kadang suka nyari masalah
"Gimana caranya? Spill dong!" Pinta Daun yang tentu membuat semua orang menatap sinis dirinya sekarang, Beliung tersenyum tipis lalu duduk di kursi yang kosong begitu juga dengan Rimba
"Gini aja, buat yang punya masalah di rumah mending nggak usah bawa orang rumah karena daripada nanti ujungnya babak belur kan nggak jadi kita kaburnya" jelas Beliung dengan santainya
"Kalo sisanya nggak bawa juga nggak apa-apa tapi gw bilang sama Lo pada kalo mereka nggak bakalan percaya, buat barang-barang yang mungkin dibutuhin biar gw aja yang urus" tambah Beliung
Semuanya terdiam memikirkan perkataan Beliung barusan, memang mereka punya masalah di rumah tapi walau begitu tak mungkin kan mereka meninggalkan orang tua mereka begitu saja kan? Meskipun kadang atau mungkin beberapa selalu kasar kepada mereka tetap saja mereka tak akan bisa hidup tanpa mereka kan?
"Gw nggak bakal bawa orang rumah" Gumam Blaze dengan raut wajah penuh dengan dendam, semuanya terkejut dengan jawaban Blaze barusan
"T-tapi kenapa? Bukanya Lo nggak punya masalah ya dirumah? Gw liat baik-baik aja tuh" Tanya Solar kebingungan
Blaze mengepalkan tangannya, ia terlihat sedang dikuasai oleh amarahnya "buat apa gw bawa mereka kalo gw aja nggak pernah di biayain!? Gw cuma dikasih tempat numpang dan nggak pernah dianggap anak oleh mereka!! Makan dan biaya sekolah itu aku dapat dari hasil kerjaku sendiri!! Sampah!" Sahut Blaze penuh dendam
"Gw ... juga nggak bakal bawa mereka" Ice mulai angkat suara
"Gw udah lelah sama mereka, gw pun jadi pelampiasan mereka" Jelas Ice lalu membuka masker yang selalu ia pakai kemanapun
Betapa terkejutnya mereka saat mengetahui dibalik masker yang selalu Ice pakai itu terdapat bekas luka sobekan yang cukup panjang sebelah kiri di bagian mulut, ternyata Ice memakai masker bukan tanpa alasan namun untuk menyembunyikan bekas luka pelampiasan orang rumahnya
"Gw dipihak Blaze, derita gw juga hampir sama kayak dia" Ujar Ice, Blaze yang akhirnya merasakan dihargai pertama kalinya oleh Ice setelah sekian lama cuek kepadanya langsung memeluk Ice dengan eratnya
"Gw nggak mau, walau Bunda nggak pernah punya waktu buatku setidaknya gw bakal berusaha bujuk dia ikut!" Taufan melawan
Yahh kalau bertanya siapa yang paling nggak tegaan walaupun itu orang yang dia benci sudah tentu itu Taufan, seperti yang dia katakan tadi Taufan akan berusaha membujuk Bundanya gimanapun caranya. Terlihat mustahil namun bisa dicoba kan? Kalo gw jadi elo fan udah gw tinggal sumpah
"Aku dipihak Taufan, walau sangat mustahil untuk kondisi rumah saat ini namun aku akan berusaha!" Dukung Gempa yang sama-sama nggak tegaan seperti Taufan
Baiklah disini sekarang ada dua pihak yakni dipihak Blaze yang akan meninggalkan orang rumah dan dipihak Taufan yang akan berusaha membujuk orang rumah. Kalau dibandingkan pihak Taufan lebih banyak pendukungnya daripada pihak Blaze, circle ini memang solid dan apapun yang terjadi orang rumahlah yang pertama walau ada beberapa yang menentang hal itu
Setelah beberapa pertimbangan akhirnya mereka sepakat tidak akan bersaing walau berbeda pendapat dan lalu menyusun rencana bagaimana cara kabur nanti malam apalagi sekarang mereka sudah terbagi menjadi dua belah pihak
KAMU SEDANG MEMBACA
Keraton City [✔️]
Mystery / Thriller[ Boboiboy Fanfiction!! ] Cerita yg berawal saat seorang pemuda bernama Taufan pindah rumah ke wilayah Keraton yg masih Asri nan Segar. bersenang-senang itu pasti disana ia Banyak melakukan hal menyenangkan bersama tapi kebahagiaan ini harus berakhi...