[Met Reading]
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
★•w•★Mereka pun merancang kapan,dimana,dan bagaimana mereka akan melakukan aksi nekatnya ini. Setelah berapa lama berdiskusi dan beberapa pendapat akhirnya mereka memutuskan akan melakukan aksi mereka ini saat sekolah kembali masuk karena diperbatasan antara kota mereka dan desa ada security-nya jadi mereka biasanya izin dahulu jika ingin pergi sekolah tapi kalau hari Minggu itu harus ada izin orang tua atau mereka nggak boleh keluar apalagi akhir-akhir ini banyak aktivitas yg diliburkan karena kasus pembunuhan ini
Berhubung hari Senin mereka masuk lagi walau kasusnya belum selesai,langkah pertama mereka akan mengecek cctv yg ada di sekolah karena seperti berita kemarin sekolah mereka menjadi salah satu tempat kejadian pembunuhan ini
"ok nanti kalo kita udah di ruang cctv jangan semua yg masuk tapi ada yg jaga diluar,dan ingat jangan sembarang memegang barang disana" jelas Gentar yg sudah dalam mode seriusnya
"Tapi kan bang kalo kita ingin memeriksa ruangan yg menjadi salah satu bukti kasus ini kita akan meninggalkan sidik jari disana" protes Gempa, ada benarnya juga tapi pakai sarung tangan bisa saja sayangnya tak semua sarung tangan dapat melindungi sidik jari mereka agar tak terlacak
"Saya sepertinya punya stok sarung tangan dirumah bagaimana jikalau teman-teman sekalian berkenan apakah bisa memakai stok sarung tangan saya saja?" Ujar Sopan dengan formal,sedikit menjengkelkan tapi hargailah perbedaan mungkin saja dia punya trauma yg membuatnya seperti ini iyakan? Semuanya pun setuju untuk memakai sarung tangan yg ditawarkan oleh Sopan
"Tapi Sopan,emang nggak apa nih?"
"Tidak apa-apa Gentar,lagipula tidak semua teman kita juga yang akan masuk kedalam ruangan cctv bukan? Jadi mungkin akan cukup untuk semuanya"
"Hmm yaudah deh gw serahin ke Lo ya"
"Emm bang kita nggak diajak nih?"
Ah mereka lupa ada anak SMP disini dan hari Senin nanti mereka juga masuk tapi tunggu memang sekolah mereka juga terlibat dalam kasus ini? Sepengetahuan mereka hanya beberapa sekolah yg diliburkan sementara karena sekolah itu terlibat dalam kasus ini,yah tapi mereka tak ambil pusing "kalian ngapain ya? Kasian juga kalo nggak diajak" Celetuk Gentar sembari berfikir
"Bukanya di sekolah kalian ada lab komputer juga ya?" Tanya Gempa yg kemudian dijawab dengan anggukan dari mereka semua,Gempa kembali berfikir sebentar lalu berkata "bagaimana kalau kalian mencari informasi lebih tentang kota kita?"
Semuanya keheranan apa maksud Gempa kota mereka dengan kasus ini? Memang kasus ini terjadi di kota mereka itu saja tak ada yg lebih tapi Yasha bersikeras bilang ke mereka untuk mencari informasi terkait dengan kejadian sebelum sekolah mereka sempat ditutup 5 tahun lalu,sedikit info sekolah SMP mereka dulu pernah ditutup karena suatu insiden tapi tak ada yg tau insiden apa itu sehingga membuat rasa penasaran Gempa muncul mungkin saja insiden itu berkaitan dengan kasus ini bukan? Mungkin ini adalah pembunuh berencana
"Baiklah kami akan coba nanti" saut Petir yg memang sangat handal tentang yg namanya internet dan komputer,karena hari sudah menjelang sore akhirnya mereka semua pamit untuk pulang kerumah masing-masing dan menunggu hari dimana mereka melaksanakan aksinya. Sepanjang perjalanan Taufan benar-benar sangat bersemangat dan berisik,karena tak mau merubah mood Taufan yg sekarang Hali terpaksa memakai headset dan memutar lagu agar tak terganggu dengan kebisingan yang Taufan perbuat sepanjang jalan
★
Senin pun tiba,Taufan dan Hali berjalan menuju sekolah bersama-sama seperti biasa tak lupa dengan Taufan yg sudah tak sabar akan melakukan rencana mereka semua. Dikelas Taufan, Blaze,dan Duri tak habis-habisnya membicarakan rencana mereka dengan dicampur bumbu imajinasi mereka tentu membuat mereka mengarang cerita bagaimana rencana mereka kedepannya sampai kasusnya terpecahkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Keraton City [✔️]
Mystery / Thriller[ Boboiboy Fanfiction!! ] Cerita yg berawal saat seorang pemuda bernama Taufan pindah rumah ke wilayah Keraton yg masih Asri nan Segar. bersenang-senang itu pasti disana ia Banyak melakukan hal menyenangkan bersama tapi kebahagiaan ini harus berakhi...