Bab 39 : Apa yang terjadi?

61 8 0
                                    

[Met Reading]






















★•w•★

Persis setelah mengatakan itu Taufan lalu dipeluk Rimba dan membiarkan Taufan tenggelam dalam pelukannya, Taufan membalas pelukan itu dan mulai menangis dengan parau. Rimba berusaha tetap tegar dan menangkan Taufan sedangkan Blaze dan Gentar terlihat mati-matian menahan air matanya agar tak jatuh dari tempatnya, melihat teman-temannya apalagi Taufan dengan tangisannya yang langsung membuat pilu hatinya Frost merasa kalau dia benar-benar gagal sebagai kapten

Frost menghela nafasnya dengan berat lalu duduk bersandar disalah satu pohon yang memang sudah penuh dengan darah teman-temannya yang telah gugur tadi, menatap langit malam itu seperti seolah berkomunikasi dengannya

“Aku menyerah” Ucap Frost dengan lantang, ekspresinya datar

“Maksud lo apaan!?” Pekik Gentar tak terima apa yang barusan Frost katakan

“Aku menyerah, gw udah gagal jagain kalian”

Gentar menatap mata Frost, tak ada harapan lagi dalam dirinya. Frost sudah terpuruk dalam rasa bersalah yang dalam, merasa bahwa semua ini adalah salahnya dan memilih untuk menyerah. Gentar menunduk sambil mengepalkan tangannya, dengan amarah yang tidak terkendali Gentar menarik kerah baju Frost lalu menatapnya dengan tatapan penuh amarah

“YANG BENER AJA LO ANJING!?” Pekik Gentar mengundang perhatian yang lainnya

“LO PUAS SAMA HASIL KAYAK GITU!? KENAPA LO GAK MENCOBA LAGI HAH!?”

“Memang semua orang pernah membuat kesalahan, tapi bukan berarti kau boleh MENYERAH!!! JALAN KITA MASIH PANJANG!!!”

“WOY!!! BANGUN BANGSAT!!!”

Gentar terus-terusan meneriaki Frost dengan berbagai makian dan dorongan agar Frost tidak menyerah namun hanya tatapan kosong yang Gentar dapatkan dari Frost, Gentar melihat sekeliling dan tidak melihat Glacier disana. Gentar sudah menduga kalau Glacier sudah gugur, dengan senyuman mengejek Gentar menatap kembali Frost

“Dimana Glacy Lo itu huh? Udah mati? Lemah” Ucap Gentar sambil tersenyum mengejek Frost, Frost yang mendengar hal itu tentu tak terima dan dengan cepat melayangkan sebuah tinju kearah perut Gentar yang membuatnya terlempar mundur

“Jaga omongan lo ya anjing” Ujar Frost berdiri didepan Gentar dengan tatapan yang penuh dengan amarah, tangannya yang lecet seperti itu ternyata tak mengurangi tenaganya untuk bertarung

“Glacier mati? Kalo gitu lo mikir aja, apakah dia bakal seneng liat lo yang sekarang? Yang gak pengen mencoba lagi padahal baru sekali gagal” Timpal Gentar sambil berusaha bangun

Frost diam tak menjawab Gentar

“Kita semua butuh lo, plis bantu kita”

“Gw pengen Sopan balik” Tambah Gentar sambil sedikit meringis kesakitan akibat perutnya yang ditinju Frost barusan

“Sopan ada di kubu musuh asal lo tau” Ucap Frost

“Gw tau, bahkan dari awal gw tau kalau Sopan di kubu musuh. Tapi tetep aja gw pengen Sopan balik, bantuin gw- ralat, bantuin kita buat sadarin Hali, Solar, Sopan, dan Petir”

Gentar menatap Frost dengan tatapan sendu, Frost yang mendengar kalimat Gentar barusan langsung terdiam dan bertanya-tanya kenapa Gentar menyembunyikan semua itu? Jikalau ada masalah mengapa Gentar dan Sopan tidak cerita kepadanya? Apakah karena memang dia bukan ketua yang baik? Frost malah semakin merasa bersalah

“Lantas, kenapa lo gak beri tau kita Gen?” Itu Rimba yang perlahan mendekat kepada Gentar dan Frost

Gentar menunduk, tubuhnya gemetar, tanpa sadar dia menggenggam erat pergelangan tangan Frost. Gentar menghela nafas berat, terlihat sakit yang pilu dari nafasnya

Keraton City [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang