Bab 35 : The Beginning

70 7 0
                                    

[Met Reading]






















★•w•★

Haha, apakah ini yang dibilang kekuatan persahabatan sama seperti di film My Little Pony? Konyol tapi Supra akui kekuatan seperti itu juga pasti ada walau tak sebrutal seperti yang ada di film-film, yang terpenting sekarang adalah mereka tetap Bersama. Sori lalu mengajak Supra untuk turun dan Bersama teman-temannya lainnya yang seperti membicarakan sesuatu, katanya sendirian terlalu lama itu gak baik

“Nah ini dia orangnya, Bang Supra!” Panggil Api sambil melambaikan tangannya kepada seniornya itu yang kemudian dibalas dengan senyuman

“Gimana? Udah baikan?” Tanya Gentar yang lagi-lagi hanya dibalas dengan senyuman

“Ada apa? Apa kalian menemukan sesuatu?” Tanya Supra

“Ah ini katanya bang Rimba nemuin sesuatu” Balas Api, Supra lalu mendekati Rimba untuk melihat apa yang dia temukan

Oh dia memegang setangkai bunga mawar namun berwarna biru persis seperti mawar yang berhasil memikat hati Duri yang pada akhirnya membuat nasib Duri dipanggil oleh tuhan apalagi dengan cara yang cukup tragis, Supra masih ingat dengan jelas perasaan hancur yang ada pada wajah Solar. Sahabat yang senantiasa disampingnya dan tiada tepat dihadapannya, tak terbayangkan betapa hancurnya Solar setelah itu

“Apa maksudnya dengan mawar biru ini?” Tanya Supra lagi

“Coba pikirkan, kejahatan identik dengan warna merah dan warna gelap lainnya sedangkan kebaikan identik dengan warna biru dan warna terang lainnya, entah kenapa aku merasa aneh mengapa ada bunga mawar yang begitu indah berada di tempat yang seperti ini apalagi warnanya bukanlah merah hitam dan lainnya melainkan warna biru itupun warna biru pada mawar ini begitu terang”

“Aku teringat dengan salah satu film yang menunjukkan tokoh antagonis diperlihatkan sangat jahat namun di endingnya ternyata ia melakukan semua ini demi kebaikan, mawar biru ini seperti menunjukkan hati sebenarnya dalang permainan ini”

“Mawar yang memang sering digunakan sebagai lambang dari tokoh antagonis itu sendiri dan warna biru yang sering digunakan sebagai lambang dari tokoh protagonis itu sendiri”

“Maknanya si antagonis memang melakukan kejahatannya namun dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia melakukan ini semua demi kebaikan juga meski dalam artian tindakannya tak sepenuhnya buruk”

“Seperti Berwudhu Dengan Air Kencing, dia berbuat kebaikan namun dengan cara yang salah” Jelas Rimba sambil menatap mawar biru itu dengan senyuman

Semuanya tercengang dengan apa yang Rimba jelaskan barusan, masuk akal juga

“Apa itu artinya kita masih punya harapan hidup dan keluar dari sini?” Tanya Api

Rimba mengangguk lalu berdiri dan mengusap surai Api “Benar lagipula Petir adalah teman kita kan? Kemungkinan juga yang memerintah Petir juga teman kita tapi kita tak boleh berharap lebih kepada manusia ntar ujung-ujungnya jatuh kan sakit” Ujar Rimba dengan senyumannya yang begitu manis? Entahlah senyumannya memanglah manis dari awal

“Gw ingat pas Taufan pengen metik mawar biru liar disekitar taman terus Hali melarangnya ntah kenapa ia melarang siapapun untuk memetiknya” Celetuk Gentar yang seketika menarik perhatian temannya dengan tatapan penasaran seolah berkata mereka ingin mengetahui lebih

Keraton City [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang