Bab 4 : Masa lalu dan Rindu

149 12 0
                                    

[Met Reading]






















★•w•★

Semua orang kini menatap Taufan yg sedang terdiam seribu bahasa,beberapa saat setelah keheningan itu Taufan mulai berbicara

"Gw cuma kangen aja sama bang Liung" lirih Taufan,semua orang yg ada disana dibuat terkejut dengan jawaban Taufan dan seketika membuat Blaze yg ada disampingnya itu kesal lalu segera ia berteriak kepada Taufan

"BAGAIMANA BISA!!?? LO INGAT APA YG DIA LAKUIN KEPADA LO SELAMA INI!? ORANG ANJING KAYAK DIA NGGAK PANTAS DISEBUT ABANG!!" Teriak Blaze dengan begitu kesalnya sampai ia mendapatkan pukulan dari Hali karena berbicara kasar

Taufan kembali terdiam,memang kakaknya selama ini selalu berbuat jahat kepadanya sampai-sampai teman-temannya dibuat muak dengan perlakuan kakaknya kepada Taufan. Ya walau begitu dia kakak Taufan bukan?

"T-tapi kan Blaze,dia tetep Abang gw" ujar Taufan membela kakaknya itu, Blaze hanya menatap kesal Taufan lalu memalingkan pandangannya

"Lo terlalu baik Fan,sampai orang kayak gitu masih Lo anggap di hidup Lo"

tidak bukan Blaze yg bilang melainkan Hali,ya Hali sangat tahu sifat Taufan karena dari dulu ia bersama Taufan kapanpun dan di manapun. Sifat Taufan bisa dibilang agak menyebalkan selain suka menjahili orang termasuk dia Taufan orangnya nggak enakan dan terlalu baik sampai nggak jarang orang memanfaatkan kebaikan dirinya

Tiba-tiba saja pintu UKS dibuka oleh seseorang dan dia terlihat familiar? Ah itu Ian,kakak Taufan.

Dia masuk ke ruangan sambil tertawa kecil dan tepuk tangan lalu segera ia hendak menghampiri adiknya namun sayang dicegah oleh Blaze yg sudah benar-benar muak dengan dirinya

"Mau apa Lo!? Lo mau apain Taufan lagi HAH!!??" Ujar Blaze dengan penuh amarah, disaat-saat seperti ini Blaze lah yg paling tak bisa dikontrol emosi nya bahkan bisa saja ia menyakiti orang

Beliung terkekeh melihat Jingga lalu menarik kerah baju Blaze sambil berkata "ayolah apakah gw salah ngejenguk adik gw sendiri? Udah lama gw nggak ketemu dia iyakan, Taufan? Lo nggak kangen?" Beliung melirik kearah Taufan yg sedang menatap nya sedari tadi

Beliung segera melepaskan kerah baju Blaze dan beranjak menuju samping Taufan yg berhadapan langsung dengan Hali,saat dirasa sudah cukup dekat Ian segera mengeluarkan hpnya

"no rekening Lo berapa?" Tanya Beliung kepada Taufan,semua yg ada disana masih menatap tajam Beliung takut ia akan melakukan hal yg tak diinginkan,,,lagi

"Emm buat apa bang?"

"Elah banyak nanya,ya buat transfer duit lah mau apalagi? Korupsi duit Lo? Nggak Sudi gw mah ngelakuin hal itu,udah cepetan!" Taufan segera mengeluarkan hpnya dan memberi tahu no rekeningnya,jujur Taufan aja masih percaya sama Beliung sedangkan yg lain masih berjaga-jaga agar Taufan baik-baik saja dengan persiapan tangan siap memukul

Mereka buruk sangka dahulu padahal mah Beliung dari tadi nggak ngapa-ngapain Taufan ataupun yg lainnya,cuma membalas Blaze yg kurang ajar aja sama dia karena Beliung lebih tua dibandingkan dengan Blaze

"Udah masuk?" Tanya Beliung lagi memastikan

"U-udah bang makasih,ini dari Abang atau-"

"Dari ayah! Lo berharap apa sama gw? Transfer duit ke Lo? Mending buat gw sendiri,kalo ada yg butuh bilang ke gw entar gw bilangin ke ayah" Taufan hanya membalasnya dengan senyum khas nya yg tak akan bisa dilupakan oleh semua orang

"Makasih ya bang Liung^^"

"CK! Alay! Lo syukuri aja,beruntung ayah masih inget sama Lo" ujar Beliung sambil duduk disamping Biru dan melanjutkan bermain dengan handphone nya

Keraton City [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang