Bab 23 : Again

90 10 5
                                    

[Met Reading]






















★•w•★

Di kelompok terakhir yakni Beliung, Rimba, Air, Api, Angin,dan Tanah mereka terus berlari tanpa tujuan membuat mereka tak sadar bahwa didepan mereka sebuah jurang

Sial sekarang mereka tertangkap basah, orang yang mengejar mereka pun tertawa lalu berkata "aduhh didepannya udah jurang ya??? Padahal kalian larinya kencang banget lho~"

Kini mereka dihadapkan dengan dua pilihan, melawan atau pasrah di ambang kematian. Hening dan sunyi kini mereka terlihat sudah pasrah, mungkin?

"Hahaha! Pasrah ya? Pedangku baru saja ku asah, want to try this? Setidaknya aku berhasil membunuh satu dari kalian" Ujar orang itu lalu mengeluarkan pedangnya  bersiap untuk menebas mereka

BRAKKKK!!!

"ARRKKK!! A-apa yang-"

"Hehe gini-gini gw pernah juara tanding karate" bukan, itu Beliung. Ia menendang pedang yang dipegang terlempar jatuh ke jurang

Tentu membuat orang itu marah lalu dengan segera membalas serangan Beliung namun dengan mudah dapat Beliung hindari, pertarungan sengit pun terjadi diantara mereka berdua

"Kita harus menolong Beliung dengan cepat menyingkirkan orang itu, apakah ada yang punya ide?" Ujar Rimba walaupun Beliung adalah kakak angkatnya namun ikatan antara mereka cukup kuat

"Aku ada ide bang!" Sahut Tanah

"Iyakah!? Ayo bagaimana!?" Tanya Rimba lagi

Namun setelah mendengar kalimat Rimba yang begitu antusias, raut wajah Tanah seketika berubah menjadi suram seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan

Tanah menatap Angin memberinya sebuah kode yang kemudian dijawab dengan anggukan pelan dari Angin, entah apa kode yang mereka katakan namun yang jelas ada suatu firasat buruk yang tertinggal di pikiran Rimba

"Oke! Jadi gini rencananya..."

Beliung sudah mulai kewalahan melawan orang itu, tenaga orang itu seperti Sulit untuk dikuras sampai membuat Beliung sendiri keheranan

Orang itu tertawa melihat Beliung yang kewalahan melawan dirinya, dalam kesempatan ini Ia mengambil belati yang disimpan di kantong sakunya lalu melemparnya kearah kaki Beliung agar tidak kemana-mana

"ARRRKKK!!! BRENGSEK!!!" Pekik Beliung menahan rasa sakit dikakinya

Orang itu mendekat lalu mencabut paksa belatinya yang menancap di kaki Beliung yang tentu membuat Beliung berteriak kesakitan

"ARRRKKK!!! SAKIT SIALAN!!!"

"Sakit ya? Kalo gitu gimana kalo ini..."

Orang itu lalu menancapkan dan mencabut belatinya beberapa kali kepada mata kaki Beliung, kejam itulah yang ada dipikiran Beliung dan teman-temannya. Beliung berusaha untuk melarikan diri namun apa daya kini kaki dijadikan mainan oleh orang itu

Beliung sudah berusaha untuk melawan namun tusukan dari orang itu malah semakin cepat dan dalam, sepertinya kaki Beliung hampir putus dibuatnya

"Hahaha! Satu tusukan lagi maka kakimu akan putus dari tempatnya—"

"JANGAN KAU APA-APAKAN ABANGKU!!!"

BRAKKKK!!!

Rimba meloncat dari belakang dan menendang orang itu dengan sekuat tenaga sampai hampir nyaris jatuh ke jurang, ah padahal tinggal sedikit lagi maka dia akan jatuh

Keraton City [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang