Bab 12 : Beliung dan Rimba

133 11 1
                                    

[Met Reading]






















★•w•★

Taufan kembali ke ruang tamu dengan membawa 2 cangkir teh untuk Beliung dan Rimba. Sembari menonton acara tv yang disetel Taufan, Rimba yang masih belum tahu banyak tentang Taufan pun mengajaknya bicara karena setiap Rimba bertanya soal Taufan pasti Beliung akan marah atau kalau tidak mengalihkan topik

"Taufan, dulu saat Liung masih hidup sama Lo dia orangnya kayak gimana~?" Tanya Rimba berniat ingin memanas manasi Beliung agar cepat peka. Taufan yang sangat suka jika membicarakan tentang Beliung tentu dengan senang hati membongkar semua aib Beliung yang Taufan pernah lihat baik secara langsung maupun tidak langsung,orang mana yang nggak marah kalau dirinya lagi dijelek-jelekkan didepan wajahnya sendiri? Ya Beliung pasti marah dan menyuruh mereka untuk mengganti topik lain saja

Rimba dan Taufan hanya terkekeh dengan slay lalu pandangan mereka kembali ke arah layar tv sambil meminum teh "bang Liung sama bang Rimba kenapa kok tiba-tiba datang kesini nggak ngabarin? Sorry kalo lancang tapi mata kalian kok bengkak? Kayak habis nangis" Tanya Taufan yang tentu membuat kedua empu tersedak saat meminum teh yang Taufan buatkan

Mereka hanya diam tak mengatakan sepatah katapun,merasa salah bicara atau kata-katanya menyakitkan untuk mereka Taufan akhirnya meminta maaf dan lebih baik diam jika itu jalan terbaiknya. Tak berselang lama Taufan mendapatkan pesan dari bundanya bahwa ia akan lembur malam ini dan sudah meminta Hali untuk datang menemaninya malam ini

Karena tak enak Taufan hanya mengiyakan dan menunggu Hali datang kemari, Taufan kembali mengajak mereka ngobrol agar malam mereka hari ini tak terlalu sepi "emm bunda mana?" Beliung duluan bertanya sebelum Taufan mau membuka topik pembicaraan

"Anu katanya lembur malam ini kenapa bang? Kangen ya~?" Tanya Taufan menggoda Beliung

"Huhh iya sih, dirumah kami udah kacau banget makanya kesini" Lirih Beliung Yang tentu meninggalkan tanda tanya dalam benak Taufan

Lantas Taufan bertanya "memang dirumah kalian kenapa? Ada masalah? Cerita aja bang aku siap dengerin kok" Taufan menawarkan diri,tanpa sadar perlahan air mata Rimba jatuh berlinang lalu menangis terisak-isak diikuti oleh Beliung yang berusaha menahan tangisannya namun tidak dengan air matanya yang berhasil terjun. Tentu hal ini membuat Taufan kaget dan panik mencoba menenangkan mereka

"Dirumah...hiks...kami udah NGGAK SANGGUP BRENGSEK ARRGGHH!!!" Pekik Rimba dengan tangisan dan emosinya yang sudah campur aduk,marah,sedih,dan kesal

Tak ada alasan yang jelas mengapa mereka begini sampai Taufan berusaha untuk membuat mereka bercerita secara perlahan-lahan, beberapa menit kemudian mereka sudah mulai tenang Taufan pun meminta mereka untuk menceritakan kenapa dan apa yang terjadi kepada mereka dirumah

"Bang cerita lah,kalo Abang nggak cerita nanti Upan bantuinnya gimana?"

"Jadi gini...setahun setelah kita udah nggak ada hubungan apa-apa lagi kayak jadi asing gitu ayah sama...wanita itu kerjaannya berantem Mulu,ayah setiap hari minum-minum dan istrinya selalu main di bar buat main sama pria lain" Beliung menjeda bicaranya "kita juga selalu jadi pelampiasan dari mereka,heh mereka yang BRENGSEK TAU NGGAK SIH!?" Jelas Beliung sambil berusaha menahan emosinya

Yah sekarang mereka sepertinya Broken Home? Taufan tak bisa melakukan apapun dan hanya bisa menyemangati mereka karena untuk masalah seperti ini Taufan tak bisa menyelesaikannya sendiri "kalo belum siap pulang nginep disini aja bang gapapa kok ada kamar kosong juga" Tawar Taufan yang kemudian hanya dibalas dengan anggukan kedua empu

TOK!!TOK!!TOK!!

Ada yang mengetuk pintu Taufan segera berjalan lalu membuka pintunya,ah sudah kuduga itu Hali. Taufan pun mempersilahkan Hali masuk dan saat melihat Beliung dan Rimba sedang berada dirumah Taufan membuat Hali salah faham "Woy! Lo pada ngapain ke rumah Taufan!?" Tanya Hali dengan kesal

"Cih ini juga dulu rumah gw kan? Suka-suka gw lah mau kesini emang kek Lo yang cuma sebatas teman doang?" Balas Beliung yang tentu memicu pertengkaran diantara mereka, Taufan berusaha melerai dan menjelaskan kenapa Beliung dan Rimba berada dirumahnya

Setelah penjelasan itu Hali hanya meng-oh doang lalu minta maaf dengan Beliung walau jauh dalam lubuk hatinya ia masih kesal dengan Beliung, karena hari semakin larut Hali mengajak Taufan untuk segera tidur begitu juga dengan Taufan yang mengajak Beliung dan Rimba untuk segera tidur dan menenangkan pikiran masing-masing

Keesokan harinya seperti biasa sebelum berangkat ke sekolah Taufan lagi-lagi mengajak Beliung dan Rimba untuk sarapan bersama saja dirumahnya,awalnya mereka menolak tapi karena terus dipaksa oleh Taufan akhirnya mereka mau lalu berangkat ke sekolah bersama-sama tak lupa dengan Hali yang selalu menjaga Taufan

Sesampainya di sekolah lagi dan lagi jam kosong tak ada yang mengisi sehingga membuat circle mereka bisa membahas misi mereka lebih dalam lagi "gimana? Ada petunjuk lain nggak?" Tanya Gempa kepada Solar yang paling bisa diandalkan dalam mencari petunjuk

"Kemarin malam gw coba buat ikut pos ronda sama bang Supra dan gw dapet nangkap foto ini" Sahut Solar sambil menunjukkan layar handphone-nya kepada teman-temannya

Semua dibuat mematung terkejut dengan gambar yang Solar tunjukkan,ada sesosok mahluk hitam yang sedang memakan jasad yang persis polisi temukan subuh tadi

"gw pen lapor secepatnya ke polisi tapi gw sama bang Supra malah ikutan dikejar coy" Ujar Solar sambil masih merinding mengingat kejadian kemarin malam yang menimpanya

"Bentar kalo Lo dikejar kok masih bisa selamat Lo? Kaga dimakan?"

"Emang Lo ikhlas Li kalo gw mati?"

"Ikhlas banget siapa juga peduli sama Lo?"

"Tuhanku Allah^^"

"Subhanallah brother"

"Apaan sih gaje banget"

"Ih Solar sama Hali kalo akrab lucu deh" mendengar kalimat Duri mereka berdua langsung merasa mual dan membuang muka seolah tak terjadi apa-apa,yang lainnya hanya terkekeh melihat tingkah teman atau mungkin sekarang dipanggil sahabat sehidup semati nya itu

"Terus kalo Lo selamat bang Motor gimana?" Tanya Blaze yang mulai bosen nyimak dan cukup kepo karena ia dengar Supra tak masuk hari ini, Solar menghela nafasnya

"Hampir kehilangan nyawa kemarin malam untung dia setan jadi gw bacain doa kabur sudah, keren kan gw~?" Jawab Solar dengan pede sambil memasang pose khasnya yang tentu akan membuat semua orang jijik dengannya

"Ganteng-ganteng narsis, sholat aja masih bolong-bolong" Maki Ice membuat semuanya yang ada disana tertawa dengan Solar yang hanya bisa pasrah apapun yang ia lakukan pasti dapat di roasting oleh Ice

"Dih daripada Lo pake Hoodie dan masker kemana-mana apa nggak pengap tuh?" Solar mencoba membalas namun hanya didiamkan oleh Ice yang lanjut tidur, nggak salah kalo dipanggil kebo sama Blaze

Semuanya nampak normal sejauh ini padahal aslinya ada yang memantau mereka dari dekat,serasa jauh padahal dekat. Sesekali ia ikut nimbrung dan kelihatan biasa saja padahal sebentar lagi suatu bencana besar akan terjadi kepada mereka dalam waktu dekat

 Sesekali ia ikut nimbrung dan kelihatan biasa saja padahal sebentar lagi suatu bencana besar akan terjadi kepada mereka dalam waktu dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC.

—★

Nah lho siapa tuhh🗿🗿

Moga bukan ayang gw EHEK🗿✌️

Dah lah bye bye jomblo😇👊

Makan tuh 1098 kata!!!

Keraton City [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang