Bab 29 : And Again

89 6 8
                                    

[Met Reading]






















★•w•★

Mereka terus berlari sampai akhirnya menemukan sebuah bangunan apartemen tua yg sudah agak hancur akibat ranjau, mungkin mereka bisa berlindung disana sebentar sambil menunggu yang lainnnya. Kalo nggak kunjung datang? Ya susul lah apalagi?

"Oke... Huh... Kalian baik-baik aja kan?" Tanya Supra memastikan dengan nafasnya yang sudah terengah-engah akibat berlari tadi

"Aman Sup! Hah... Buat mastiin hah... Nggak ada yang ketinggalan kita hah... Absen dulu ya" Ucap Sori dengan nafasnya yang masih terengah-engah, Supra lalu lanjut mengabsen teman-temannya yahh untungnya tak ada yang ketinggalan walau Beliung... Ah lupakan

Setelah itu Supra segera memeriksa sekitar sudut apartemen memastikan tak ada ranjau disana sedangkan Sori mengobati luka Rimba yang dibantu oleh Sopan dan Ais "tak ada ranjau disini kalian boleh masuk aku akan coba hubungi Frost dan Glacier" Ujar Supra sambil menyalakan handphone nya dan menelfon temannya yang lain tadi

Semuanya pun masuk ke apartemen berteduh di teras karena gedung ini juga sudah tua bisa roboh kapan saja, di gedung ini semua tembok sudah roboh menyisakan tiang penyangganya saja. Disini juga ada lift yang sudah rusak dan yang membuat mereka lebih berhati-hati ya karena lift itu, kenapa? Lift itu digantung dengan tali di lantai 3 dengan beberapa reruntuhan bangunan didalamnya, tali itu bisa putus kapan saja dan bisa menimpa siapa pun yang berapa di dasar lift

Semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing, Blaze yang sedang mengusili Ice, Sori dan Sopan yang mengobati Rimba, Gentar yang tengah tebar pesona jametnya kepada adik-adik kelasnya, Solar yang tengah berbincang dengan Duri, dan Supra yang tengah mengekang Petir sambil berusaha menelfon Frost dan Glacier

"Napa gw pake dikekang segala anjir, gw kan juga mau keliling!" Pinta Petir dengan kesal

"Emang Lo mau kemana sih?" Tanya Supra tak menoleh ke arah Petir sedikitpun

"Gw pen ke lantai 3 keknya seru liat pemandangan, siapa tau ntar ada bintang jatuh gw bisa bikin permintaan" Jawab Petir menyakinkan Supra

"Tch! Lo udh gede masih percaya kek begituan? Klo minta tuh ke Allah malah ke bintang, Mitos doang juga" Ucap Supra meremehkan, Petir yang mendapatkan kalimat itu hanya diam dan memalingkan wajahnya

Supra menoleh dan melihat Petir yang sepertinya sakit hati dengan perkataannya barusan, sebagai permintaan maaf Supra pun mengiyakan permintaan Petir barusan. Siapa tau diatas nanti juga dapet sinyal kan buat nelfon Frost sama Glacier, disinilah mereka lantai 3 dengan pemandangan malam hari yang indah kala itu yeah memang indah tapi tidak untuk apa yang mereka dapatkan malam ini

Petir menikmati pemandangan malam ini sedangkan Supra yang terus mencoba menelfon Frost dan Glacier kebetulan juga sinyal disana lebih baik

Sementara itu tepatnya di lantai dasar Taufan tengah merenungi bagaimana keadaan Beliung sekarang, Hali yang ada disampingnya itupun bertanya "Lo Napa? Perasaan ngelamun Mulu dari tadi" Tanya Hali sekaligus memecahkan lamunan Taufan, mendapatkan pertanyaan itu Taufan hendak menjawab tetapi seketika terlintas sebuah ide dipikirannya yang sepertinya akan melibatkan Hali juga. Udah kelihatan banget sih dari raut wajah Taufan yang menatap Hali dengan senyuman miringnya

"Napa jir!? Mabok lo!" Ujar Hali  yang merasa tertanggung dengan tingkah Taufan yang tiba-tiba tersenyum miring kepadanya, Taufan tetap tak menjawab ia malah menarik tangan Hali dan membawanya agak menjauh dari gedung "Alin bantuin gw ya!? Bantuin gw selamatin bang Liung!" Ucap Taufan dengan antusias

Keraton City [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang