Bab 7 : Adu Nasib

131 12 2
                                    

[Met Reading]






















★•w•★

Kini topik mereka entah adu nasib atau curhat tapi pasti ujung-ujungnya pasti adu nasib lalu bertengkar,untung disana ada beberapa yg paling bisa diandalkan kalau semisal ada yg bertengkar atau semacamnya

"Sekarang kita mulai dari siapa nih ya?" Tanya Daun yg sepertinya sudah tak sabar ingin melihat teman-temannya bertengkar emang setan ini

"eh gimana kalo bang Taufan dulu? Ya bang pliss!!" Rayu Daun memang dia termasuk yg paling setan di circle ini

Taufan sempat diam dan berfikir apakah dia akan memberi tahu keluh kesah yg selama ini dia pendam sendiri? Taufan masih belum siap tapi karena dia yakin dan percaya dengan teman-temannya akan merahasiakan hal ini maka Taufan pun menceritakan semuanya tentang dirinya selama ini

"Yaudah deh,aku mulai dari yg mana dulu nih?" Tanya Taufan agak bingung harus mulai cerita dari mana dulu

"Emm gw mau nanya, sebenarnya bunda sama ayah Lo itu cerai atau gimana sih? Kok minta rujuk?" Tanya Solar yg memang tak tahu banyak tentang Taufan

Taufan menghela nafas lalu berkata "ayah dan bunda nggak cerai cuma beda rumah aja karena...ayah ketahuan nikah sirih...nggak sih ternyata dia udah selingkuh sehari setelah bang Liung lahir terus sampe ngelakuin hubungan suami istri dan ya gitu selingkuhannya hamil terus terpaksa deh ayah nikah sama selingkuhanya" Lirih Taufan sedikit menjeda bicaranya "kenapa nggak cerai? Karena Ayah bilang masih sayang sama Bunda,heh sayang apaan bini sendiri diduain!" Sambung Taufan dengan nada yg kesal, sebenarnya ia benci mengingat hal itu tapi daripada ia memendam rasa ini sendiri kan?

Mendengar cerita Taufan semua langsung terdiam tak menyangka bahwa dibalik senyuman Taufan ada sebuah sifat kelam yg begitu sakit ia pendam selama ini "Hmmp! Bang Upann!!" Daun langsung memeluk Taufan terhura eh terharu mendengar cerita dari Taufan,setan setan kayak gini bisa baper lhoo

"Gw nggak nyangka Taufan kalo cerita Lo ternyata sesakit itu,kalo ada apa-apa bilang kami siap dengerin kok" ujar Solar dengan tersenyum tipis, Taufan sekarang merasa lebih lega karena yg tahu cerita dirinya selama ini hanyalah Hali yg siap mendengarkan

"Emm cerita Taufan aja udah sedih gimana ya dengan ceritanya si Hali~?" Ujar Blaze menggoda Hali untuk dirinya yg bercerita selanjutny ,Hali yg tahu akan kode Blaze hanya bisa menghela nafas kasar sembari berkata

"Gw yatim mau apa Lo?" Ucap Hali ketus singkat padat dan jelas,tapi lagi-lagi Blaze semakin memancing emosi Hali karena ia tahu kisah Hali pasti tak jauh dari kata sakit

"yaelah yatim doang tapi ibu Lo rich coy jadi pasti idup Lo enak!" Ujar Blaze mencoba memancing emosi Hali

Hali pun tersinggung dengan perkataan Blaze sehingga membuatnya tanpa sadar berteriak kepada Blaze "GW EMANG YATIM DAN KAYA,TAPI GW ANAK DILUAR NIKAH ALIAS ANAK HARAM,ANAK HARAM KEK GW LEBIH BAIK MATI DARI DULU PUAS LO!!!??" Sontak Hali langsung terdiam setelah mengatakan hal itu

Semua tentu terkejut mendengar kalimat Hali dan hanya bisa ikut terdiam apalagi Blaze yg telah memancing emosinya tentu sangat merasa bersalah,bagaimana tidak ia sudah memaksa Hali mengatakan hal yg paling sakit dari dirinya yg tentu itu menjadi sebuah trauma berat dari Hali

Hali sendiri pun menjadi teringat akan masa lalunya itu dan membuatnya tanpa sadar meneteskan air mata,semua orang yg disana langsung panik lantaran mereka mengenal sosok dari Hali adalah orang yg kuat dan tak pernah menangis inilah baru pertama kali mereka melihat Hali menangis

"Ehhh!? Alin jangan nangis dong gw jadi pengen ikutan nangis nih!" Ujar Taufan mencoba menenangkan Hali, enggak nenangin kau Fan justru nambah suasana

Air mata Hali justru semakin deras dan seketika membuat Taufan ikutan menangis "Alinn!! Jangan nangis dong kan gw jadi ikutan nangis huwee!!!" Taufan malah ikutan nangis sambil memeluk erat Hali

Blaze yg tadinya merasa bersalah malah join bersama mereka "Halii!! Plis maafin gw!! Gw nggak tau Lo punya traumaaa!!" Ucap Blaze sambil join berpelukan ala teletabis dengan mereka berdua,yg lainnya hanya bisa melihat momen langka ini karena selama ini Hali lah yg paling nggak akur bersama mereka terutama Blaze yg suka jahil

"Udah woy kok malah nangis berjamaah sih?"

"Dih Gentar jangan ganggu suasana,biarin aja mereka momen langka diabaikan dulu nggak sih" ucap salah satu teman Gentar yg bernama Supra sambil mengeluarkan ponselnya dan diam-diam mengambil foto mereka bertiga

"Udah kita abaikan mereka sekarang kalo dibilang siapa yg paling jauh dari kata sakit mungkin itu bang Duri nggak sih?" Ujar Daun yg mulutnya rada nggak bisa difilter

Merasa dirinya dipanggil Duri langsung menoleh dan melihat semua orang tengah menatapnya sekarang,Duri lalu hanya berkata "Duri punya keluarga lengkap dan Duri juga anak kandung mereka cuma nggak dianggap aja dan jadi bahan pelampiasan doang" ucap Duri sambil bermain game talking Tom di hpnya

Daun langsung tertegun mendengar jawaban Duri "eh sorry bang Duri, Daun nggak tau" ujar Daun sambil beberapa kali minta maaf,Duri mah nggak apa toh banyak juga yg sering begitu ke Duri tapi nggak dihiraukan olehnya

Daun pun diam tak berani bicara lagi karena kayaknya setiap dia ngomong pasti salah Mulu. Salah satu temannya Daun yg bernama Petir itupun menggantikan Daun berbicara karena masa ngumpul topik nggak ada ya kan?

"Kalo bang Solar sendiri gimana? Ngajaknya adu nasib Abang sendiri punya nggak?" Tanya Petir berniat menantang Solar,merasa dirinya diremehkan Solar langsung angkat suara

"Weh! Selama hidup gw harus punya nilai sempurna! Itulah sebabnya gw selalu bersaing dengan Hali!!" Ujar Solar kesal,Blaze yg sedari tadi berpelukan ala teletabis dengan Hali dan Taufan itupun tiba-tiba join adu nasib dengan Solar

"Woy Lo masih enak dibiayai,lah gw? Dibiayai enggak diurus kaga masih bersyukur gw dikasih tempat numpang,makanya gw ambil kerja Part Time dan jangan dibocorin coy!" Blaze dan Solar sekarang mulai bersaing siapa yang paling menderita disini

Hali yg telinganya udah mulai panas mendengar kan mereka berdua bertengkar pun mencoba melerai mereka "udah woy! Bersyukur Lo pada masih hidup! Kita semua disini juga sama-sama berju-"

"DIEM LO YATIM!!"

"HAH!? MAKSUD LO APAAN!?"

Yahh Hali malah join bertengkar dengan mereka,siapa juga yg terima diejek begitu kan? Yg lainnya hanya bisa mencoba melerai mereka yg udah mulai main fisik,makanya adik-adik nggak boleh saling ejek Jadinya malah bertengkar kan? Mana pake main fisik nggak boleh kayak gitu

"Lo pada mending diem deh, takdir Gempa lebih sakit tau" ujar Frostfire sambil menahan Hali yang sudah benar-benar memberontak mana anak taekwondo jadi rada susah

"EMANG TAKDIR NYA KAYAK APAAN!!??" Teriak Blaze kepada Frostfire

Gempa disana hanya bisa menghela nafas capek punya teman seperti mereka tapi bersyukurlah udah dikasih teman juga kan? Gempa pun berdiri dan berkata "mau tau? Ibuku ingin punya anak perempuan malah yg keluar gw,salah satu alasan kenapa rambutku panjang udah jelas kan?" Tanya Gempa sambil membuka ikat rambut miliknya

Gempa disana hanya bisa menghela nafas capek punya teman seperti mereka tapi bersyukurlah udah dikasih teman juga kan? Gempa pun berdiri dan berkata "mau tau? Ibuku ingin punya anak perempuan malah yg keluar gw,salah satu alasan kenapa rambutku pa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC.

—★

Eak malah adu nasib tapi setidaknya kalian tau lah back story antar karakter ini🗿🗿

Nggak semuanya sih tapi pelan-pelan nanti juga ketahuan sendiri kok😇😇

Dah bye bye jomblo🙂👊

Makan tuh 1149 kata!!!

Keraton City [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang