Selamat malam semuanya.....
Bagaimana kabarnya?
Awas jangan lupa
Vote!
Komen!
Happy reading......
Tandai kalau typo
*************
Shekala melangkah dengan perasaan yang lebih bahagia, bersama Kaziva selalu membuatnya bahagia dan berdebar secara bersamaan, dan ia suka akan hal itu.
"Fraz!" seorang perempuan dengan make up yang terlihat berlebihan bagi seorang siswi itu menghampirinya.
"Hah fraz, aku cariin kamu kemana ternyata ada disini" ia berujar dengan terengah membuat Shekala menyerit.
"Apa?"
"Oh iya, ini" ia menyerahkan paper bag berukuran sedang itu pada Shekala.
Shekala hanya menaikan sebelah alisnya menatap paper bag itu tanpa berniat membawanya.
"Aku bikin cake kemarin, dan ternyata berhasil. Enak kok kamu haru coba"
"Kalau kamu suka, nanti aku kasih kamu lagi Fraz!" gadis itu berkata dengan wajah yang berbinar.
"Gue gak suka manis" ucapannya tenang namun terkesan menyakitkan.
"Aku tau, ini gak terlalu manis kok Fraz kamu hari coba dulu!" ia ingin menyentuh tangan Shekala namun segera di tepis oleh pemuda itu.
"Udah gue bilang gak suka Qierya, lo bisa kasih ke orang lain yang mau" ucapnya seraya pergi dari sana.
"Fraz!"
"FRAZ TUNGGU!" shekala hanya bisa mendengus sepanjang jalan saat gadis di belakangnya masih mengejar.
"Sialan" ia pun terpaksa memasuki ruang BK agar gadis itu berhenti mengikutinya.
"Fraz? ada perlu apa?" Suara itu membuat Shekala mendesis. gadis sialan fikirnya.
"Ah tidak pak, saya ingin bertanya sesuatu" ia mencari alibi agar bisa diam di tempat ini menunggu gadis itu pergi.
Sedangkan Kaziva, saat gadis itu masuk Satria sudah ada di depannya membuatnya hampir terjengkang.
"BANGSATRIA! LO BENER-BENER YA KALAU GUE JANTUNGAN GIMANA!" ia memukul Satria dengan brutal membuat seisi kelas terkejut lalu berdecak. Pasalnya bukan rahasia lagi kalau Kaziva ini senang tantrum.
"Ziva anjir lo gue ketua kelas kalau lo lupa!" ujar Satria seraya mengaduh.
"Bodo amat! ngapain lo disana ha!"
"Gue lagi mantau kalau ada guru masuk" jawabnya seraya merapihkan kembali rambutnya yang sempat di Jambak Kaziva.
"Setan lo!" umpat pemuda itu membuat Kaziva Mendelik.
"Ziva sini lo!" perintah seseorang itu membuatnya tersenyum lalu mengangguk.
"Gue datang!" ia berlari menuju gadis itu dan duduk di sampingnya membiarkan satria yang masih misuh-misuh disana.
"Berisik lo! diem disini yang anteng!" ujar gadis itu seraya memainkan ponselnya kembali.
"Lo gaasik ah! masa gue yang imut ini di anggurin? malah fokus sama ponsel mulu!"
"Apa sih anjir, alay" gadis itu berujar membuat Kaziva marah.
"Lo nyebelin banget Amy! nyebelin banget anjir! Amy nyebelin!" ia memukul lengan gadis itu membuatnya meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAZIVA [END]
FantasyTransmigrasi universe . Story-1 Savania masih tidak mengerti dengan apa yang ia alami. Setelah terjatuh akibat menolong sepupunya, bukannya mati, ia malah masuk ke dalam novel yang pernah ia umpati sebelumnya. Terlebih dia masuk ke dalam pemeran...