bab 13

583 45 2
                                    

Selamat malam cemuaaaaa.....

Kangen sama kita gak?

Maaf loh aku baru bisa update

Happy reading yaa

Tolong tandai typo....

*************

Shekala tampak bersemangat mempercepat langkahnya, ia tidak mau membuat Kaziva lama-lama menunggunya. Apalagi ia sudah terlambat dua menit karena harus membicarakan sesuatu dengan gurunya.

Namun langkahnya terhenti saat mendengar suara isakan dan bentakan. Netra nya bergulir ke arah gudang, siapa yang di gudang sore-sore seperti ini fikirnya.

Langkahnya mulai mendekatinya gudang, ia terkejut saat Qierya tengah menyiram air bekas pel an pada gadis yang tengah bersimpuh itu.

"Rasain! makannya gausah belagu! murid baru tapi songong! jauhin Fraz! AWAS KALAU GUE LIAT LO BARENG DIA LAGI!"

Mendengar itu Shekala langsung menghampirinya, gadis itu di bully gara-gara dirinya, ditambah posisinya sebagai ketua OSIS maka mau tak mau harus mengurus mereka.

"Qierya." panggilan penuh penekanan itu membuat tiga gadis disana menghentikan kegiatannya.

"F-fraz?"

"Lo ngapain?"

"A-aku cuman lagi main--"

"Main? main sampai bikin orang luka?" ia menghela nafas gusar, perempuan ini sangat berbahaya. "Pergi dari sini"

"Tapi f-"

"Gue bilang pergi, sebelum gue marah, pergi sekarang." nada nya semakin mendingin membuat ketiganya ketakutan lalu pergi dari sana.

"Hiks--" isakan itu mengalikan atensinya.

Dia, gadis yang ikut menumpang dengannya. Pantas saja Qierya murka dengan gadis ini. "Bangun, gue anter lo pulang" Ia menatap gadis yang hanya menunduk saja.

"Hiks kak" gadis itu bangun lalu tanpa aba-aba memeluk tubuh Shekala. "Aku takut kak" dengan menghela nafasnya ia berkata. "Gapapa, ada gue ayo gue anter pulang"

Ia memapah gadis ringkih itu, amarahnya ia tahan sebisa mungkin untuk tidak menghajar Qierya. Bagaimanapun ia masih waras untuk tidak menghajar wanita.

Ia mengantar gadis itu sampai depan rumahnya. Setelah memberikan gadis itu pada pelayan sang gadis, ia segera pergi dari sana.

Shekala saat ini tengah memandang lampu merah, namun netra nya terhenti saat melihat ice cream stroberi yang dimakan oleh anak yang berada di mobil sebelahnya. Melihat itu ia jadi mengingat Kaziva, bagaimana bahagianya gadis itu saat diberikan ice cream olehnya.

Namun bagai disambar petir disaat terang, ia kembali mengingat janji nya pada Kaziva. Bertepatan dengan lampu yang kembali hijau, ia segera melesatkan motornya ke sekolah dengan kecepatan diatas rata-rata.

"pulang bareng gue"

"Lo tunggu di kelas"

Sedari tadi ia hanya mengumpati dirinya sendiri, ia yang berkata ia juga yang mengingkari. Kaziva pasti marah padannya, itu pasti ia yakin hal itu. Tapi ia semakin lemas saat tak menemukan Kaziva di kelasnya. Benar, ini sudah jam enam mana mungkin Kaziva masih disini.

Ia berjalan dengan langkah gontai pada motornya, sialnya ponselnya tidak bisa di nyalakan. Pasti habis baterai, ia mengusak rambutnya dan berakhir pulang kerumahnya dengan perasaan bersalah.

KAZIVA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang