bab 32

305 35 2
                                    

Gak jadi tripel up karena nggak sesuai target huh

Tandai typo disini

Happy reading

********************

Menjadi teladan bagi orang lain selama hampir tiga tahun ini sepertinya membuat Shekala pusing dan tertekan. Bagiamana tidak? pemuda yang diketahui sebagai ketua OSIS periode sebelumnya itu kini telah berubah menjadi bad boy.

Sepertinya mencoba memakai seragam di keluarkan bersama Kaisar saat itu, membuat Shekala kecanduan, dia juga sering kali datang tepat bel berbunyi mengikuti ajaran Kaziva.

Sama halnya kini, kedua sejoli itu datang dengan kecepatan diatas rata-rata, padahal hari ini adalah Senin. Dimana biasanya Shekala sudah stand by di depan gerbang tepat jam enam pagi, tapi kali ini Shekala datang saat upacara akan dimulai membuat para guru hanya menggeleng.

"Ayo baris, Ih Sheka!! udah gue bilang paket seragam yang rapih! kenapa setelah turun jabatan dari ketua OSIS lo jadi anak nakal gini sih?!" Ini salah satu yang Shekala sukai, dia akan di rapihkan oleh Kaziva layaknya seorang ibu.

"Terima kasih, mama" bisiknya seraya mengecup pelan pipi Kaziva. "Ayo baris" seakan hal itu bukan apa-apa, dia langsung menarik Kaziva untuk berbaris.

Shekala yang sekarang seperti kebalikan dari Shekala sang ketua OSIS. Dia seperti murid nakal yang suka bolos dan tidur di kelas juga menggoda wanita membuat Kaziva pusing bukan main.

Ternyata dia terbawa arus yang salah, ini semua karena Azion dan sang kakak, Kaisar. Mereka kini bahkan terkenal sebagai preman tampan. Namun sisi baiknya Shekala lebih mengutamakan kepentingan dirinya dan teman-temannya. Beberapa kali Naila menangis dan terluka dihadapannya, Shekala tidak peduli dan hanya acuh sekaan itu tidak ada.

Tapi sisi bahanya, Shekala menjadi lebih liar, dia seperti berkamuflase menjadi buaya darat yang kerjaannya hanya bisa menggoda Kaziva. Kaziva dan Shekala baris berdampingan. Karena keduanya datang terlambat, maka mereka baris di tempat yang masih tersisa saja.

"Ziva" bisikan itu bagai mantra, Kaziva memejamkan mata agar tidak menengok dan kembali dibuat salah tingkah oleh buaya darat yang satu ini.

"Sheka diem" bisiknya seraya menggulirkan matanya ke barisan depan. Dia tersentak saat melihat Naila yang menatapnya tajam. "Ada apa dengan dia?" herannya saat Naila masih menatapnya tajam.

Setelah upacara selesai, Shekala langsung ditarik Gavano hingga tidak ada drama kembali ia berjalan menuju kelasnya sendirian karena Amy hari ini sedang izin. Dia beberapa kali mengusap tengkuknya merasa ada yang mengikutinya.

"Anjir kok jadi serem gini ya?" ia berjalan menaiki tangga kecil menuju kelasnya. Tujuh anak tangga memang tidak tinggi, namun tetap saja jika jatuh akan terkilir.

"Aduh horor gak si- AAAAA" Kaziva refleks terjungkal saat tiba-tiba Naila ada di tangga paling atas tengah tersenyum manis padanya untungnya Naila memegangi tangannya hingga ia tidak jatuh tapi. "Hai Ziv!"

"Hah Nai sumpah lo bikin gue kaget!" Kaziva akan membenarkan posisinya agar tidak jatuh, namun Naila lebih dulu melonggarkan pegangannya pada Kaziva membuat gadis itu kaget.

"NAI," Kaziva merasa jantungnya akan copot ketika Naila hampir melepaskan pegangannya. "Kenapa sih lo?" Kaziva berusaha memperbaiki posisinya namun ancaman Naila membuat membeku.

"Gerak sedikit kamu bakalan aku jatuhin!" Kaziva menatap mata yang selalu bersinar itu kini berkoar penuh amarah, ia jadi heran kenapa Naila menjadi seperti ini?

KAZIVA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang