bab 35

316 29 1
                                    

Tandai typo disini

Happy reading

*****************

Setiap hari, Shekala dan Kaziva semakin menempel layaknya pengantin baru. Kini pasangan itu berjalan dengan tangan bertautan menuju perpustakaan. Mereka cenderung pergi berdua saat istirahat dibandingkan dengan makan di kantin.

Beberapa waktu yang lalu juga, Kaziva sudah diperkenalkan dengan keluarga besar Shekala. Ketakutannya hilang saat mereka menyambutnya dengan baik. Dia bahkan menjadi dekat dengan beberapa sepupu perempuan Shekala.

"Ziva aku punya sesuatu buat kamu" Kaziva menegakkan badannya saat Shekala mengatakan itu.

"Coba tutup mata" Kaziva menutup matanya, Shekala memberikan sesuatu diatas tangannya. "Buka matanya sekarang"

Saat membuka mata, Kaziva dikejutkan dengan benda di tangannya. "Sheka, ini?" bros yang bulat dengan gambar hello Kitty berwarna hitam itu membuatnya ingat sesuatu. Ini adalah barang yang pertama ia beri untuk Shekala.

flashback

Saat itu, setelah Shekala dan Azion di obati oleh Kaziva, Shekala tidak kembali ke kelasnya membuat Kaziva heran.

"Kamu kenapa diem dicini telus? ke kelac cana!!"

Anak itu hanya diam lalu menunjukkan kancing bajunya yang lepas satu. "Aduh itu kamu copot ya? aduh gimana aku gabica benelin nya" Kaziva kecil itu kebingungan dengan keadaan itu.

"Aha! kamu tunggu bental ya!!" gadis bertubuh gempal itu berlari menuju kelasnya. Dia mengambil sesuatu dan kembali menemui Shekala dengan ngos-ngosan.

"Minum dulu" Shekala kecil memberikan botol punya nya yang tersisa sedikit dan langsung dihabiskan oleh Kaziva.

"Cini!!!" Shekala mendekat dan diam menunggu apa yang dilakukan Kaziva. "Cudah! yey jadi baguc lagi!" Kaziva memasangkan Bros kecil hello Kitty berwarna hitam yang hampir sama dengan kancing seragamnya itu.

"Baju kamu jadi baguc lagi kan? Ziva pintel kan?" Shekala mengangguk lalu melihat seragamnya yang terkancing kembali.

"Kamu halus jaga itu! cana ke kelac!! atau kamu mau baleng?" Shekala tidak menjawab tetapi menggenggam tangan Kaziva dan pergi dari UKS.

"Kamu masih nyimpen ini?" Kaziva mendongak menatap Shekala seraya tersenyum.

"Masih dong, sayang. Kamu kan yang bilang harus dijaga" Kaziva terkekeh mendengarnya. "Tapi aku bahkan udah lupa punya inj"

"Aku nggak akan lupa semua tentang kamu, sayang" Kaziva tertawa geli, "Manis banget ucapan kamu ya" ia mencubit pipi Shekala membuat pemuda itu cemberut.

"Kok di cubit? harusnya di cium dong!" ujarnya seraya mengecup gemas Kaziva.

"Jangan cium mulu!!"

"Loh kenapa? kamu kan lucu jadinya harus aku cium!" ia mengecup pipi kanan Kaziva beberapa kali membuat gadis itu mendengus sebal.

"Sekarang giliran aku!" nah kan, Shekala selalu seperti ini, dan dia tidak akan berhenti sampai Kaziva menciumnya.

Kaziva menatap Shekala seraya menyerit alisnya, kenapa Shekala yang sekarang menjadi seperti ini? Dia menangkup wajah pemuda itu membuat sang empu berbinar. Kaziva menggigit pipi dalamnya melihat ekspresi tunangannya itu.

Mata Shekala yang biasanya tajam itu, kini tengah menatapnya dengan penuh binar, wajah yang selalu kaku itu tengah tersenyum manis tepat di depan wajahnya.

KAZIVA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang