bab 27

330 23 6
                                    

Aku baru sadar ternyata aku nggak update hampir seminggu?! omaygaaaad

Maaf huhuu aku terlalu nyaman sama kegiatan itu sampai lupa segalanya

Tandai typo disini...........

Happy reading

                                   **************

Semua murid kelas sebelas IPA dua ini tengah berkumpul di depan bus besar.

"Ini udah semua? baris sini gue absen dulu!" Satria dengan pakaian santai ditambah kacamata hitamnya datang bersama Mutia yang sudah memegang buku absen kelas nya itu.

"Cepet baris! kalian bukan anak TK!!" Mendengar perintah dari sang ketua kelas, para murid pun mulai berbaris dengan rapih.

Mutia mengabsen satu persatu siswa, semuanya telah ada kecuali Kaziva dan Amy. "Oke, tinggal Kaziva sama Amy, buat yang ada disini, kalian bisa masuk dan duduk di kursi masing-masing" Sorakan terdengar dari para murid seraya mulai masuk ke dalam bus.

"Naila, kenapa lo masih disini? ke dalem aja duluan" Mutia yang tengah menunggu Kaziva menghampiri Naila yang masih di luar.

"Mmm, aku nunggu Kaziva aja Mut" Mutia hanya mengangguk lalu berjalan pada Satria.

Tak lama dari itu, Sebuah mobil SUV hitam berhenti di samping bus itu. Kepala Kaziva menyembul dari jendela itu membuat Satria menggeleng pelan. "TURUN LO CEPET TINGGAL LO BERDUA YANG BELUM!"

Kaziva hanya menyengir lalu mengangguk. Dia membuka pintu dan turun. Satria menyerit saat melihat Kaziva tidak membawa barang apapun.

"Kok lo gak ba-" perkataannya terhenti ketika Kaisar turun dari kursi samping kemudi dengan membawa dua buah ransel yang cukup besar.

"Kak kaisar?" Satria berujar seraya menatap Kaziva.

Mendapat tatapan itu, Kaziva mengangguk. "Boleh kan mereka ikut?"

"Mereka?"

"Iya, mereka" tunjuk Kaziva pada Shekala, Gavano, dan challos.

"Kenapa mereka ikut?"

"Boleh kagak?!" Kaisar berujar dengan sewot membuat Kaziva meringis.

"B-boleh kak silahkan aja. Kebetulan kita booking bus yang gede, masih muat buat sepuluh orang juga kok"

"Yaudah bagus" setelah mengatakan itu, Kaisar segera masuk ke dalam bus membuat para murid yang ada disana heran sekaligus heboh.

"Aduh.... Satria gue minta maaf ya, gue gatau kalau misalnya bang i-"

"Gapapa kali Ziv, malahan lebih banyak orang lebih bagus, iya gak?" Mutia mengangguk meyakinkan Kaziva bahwa itu baik-baik saja.

"Ayo masuk, Ziva" Shekala berujar dengan menggenggam tangan Kaziva. Kaziva mendongak menatap wajah Shekala yang tengah tersenyum padanya.

"Khem, Ziva kita harus masuk. Dan aku boleh nggak duduk sama kamu?" Suara Naila menghentikan aksi tatapan romantis itu, belum sempat Kaziva berujar. "Ziva duduk sama gue" Shekala berucap lebih dulu lalu berjalan menuju bus.

"Awas hati-hati" dengan cekatan Shekala membantu Kaziva naik tangga bus seakan Kaziva itu balita membuat sang gadis mendengus.

"Ziva duduk di-" tanpa menghiraukan perkataan Kaisar, Shekala membawa Kaziva duduk di kursi yang berada di jajaran paling belakang.

"Ziva sini gak!"

"Abang aku disini aja, gamau gerak lagi aku" dengan mendengus Kaisar memalingkan mukanya dan semakin murka saat melihat Challos duduk di sampingnya.

KAZIVA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang