"Ziva sayang, cepat turun nak!" suara bunda nya itu mengawali hari gadis cantik yang tengah bercermin itu, Kaziva, kini ia tengah memakai seragam SD membuatnya tersenyum cerah.
"Selamat pagi semuanya!" sapa nya riang
"Selamat pagi sayang" kedua orangtuanya membalas dengan kompak membuat Kaziva senang dan mengecup pipi keduanya.
"Selamat pagi adek!" Kaisar membalas seraya mengetuk pipinya untuk di cium.
"Cie, yang sekarang udah jadi anak SD" Kaisar mencolek dagu Kaziva membuat sang empu cemberut.
"Abang! jangan ganggu aku ini masih pagi tau! Ziva lapar!" ujarnya membuat ketiganya terkekeh.
Ya setahun telah berlalu, kini Kaziva telah menjadi anak SD dan bisa berbicara lancar. Selain kedua itu tidak ada yang berubah, Kaziva masih menjadi Ziva yang disayangi semua orang.
"Gimana perasaan kamu jadi anak SD?" Kaisar bertanya saat keduanya telah berada di dalam mobil.
"Seneng dong Abang, aku udah besar sekarang"
"Mana coba Abang liat yang udah gede tuh" Kaisar menggoda sang adik membuat sang empu mendengus marah.
"Ih Ziva sekarang ngambekan" ia mencolek lengan sang adik seraya terkekeh pelan.
"Nih, jangan ngambek lagi" ia menyodorkan cokelat pada Kaziva yang langsung saja dibawa oleh sang empu yang telah menoleh pada Kaisar.
"Terimakasih Abang, kan Abang ganteng kalau gini, kalau nyebelin itu jelek!" Kaisar hanya tertawa seraya mengelus surai adik kecilnya itu.
Mobil yang ditumpangi mereka kini telah sampai di gerbang sekolah. Kaziva sampai menganga saat melihat bangunan sekolah SD yang sama besarnya dengan SMA favorit di dunianya.
"Ziva hey, ayo turun kenapa malah bengong" sadar akan kebodohannya, ia tersenyum dan turun dari mobilnya.
Keduanya berjalan menuju gerbang sekolah, namun saat dilihat lebih dekat mereka menemukan dua orang anak lelaki yang seperti tengah menunggunya.
Kaziva menyipitkan matanya melihat dua orang itu lalu melambaikan tangannya seraya tersenyum lebar. "SHEKA! DEWA!" ia berlari menuju keduanya lalu tersenyum saat melihat keduanya merentangkan tangannya.
"Akhirnya kita satu sekolah lagi yey!" ia memeluk kedua anak itu membuat Kaisar mendengus lalu melepaskan pelukan mereka.
"Udah ayo kamu harus tau kelas kamu dulu" Kaisar memegang tangan Kaziva lalu menariknya membuat Shekala dan Dewa mengikutinya dari belakang.
kelas Satu-C kelas yang ditempati Kaziva, mereka bertiga bahkan mengantar Kaziva sampai duduk di bangku membuat sang empu pasrah.
"Belajar yang baik, jangan bandel, dengerin kata guru" Kaisar menasihati adiknya seraya mengelus surai adiknya.
"Jangan nakal, jangan berisik juga, kalau ada apa-apa kasih tau kita" Shekala memegang tangan Kaziva lalu menepuk-nepuk pelan.
"Nanti istirahat kita kesini lagi ya" Azion berteriak saat ia ditarik oleh Kaisar untuk keluar.
"Ada-ada aja" Kaziva menggelengkan kepalanya saat melihat ketiganya pergi.
**********
"BUNDA ZIVA SAMA ABANG PULANG!"
"Jangan teriak-teriak adek-LOH KENAPA KALIAN BASAH KAYAK GINI?!" Delia menggelengkan kepalanya melihat keadaan kedua anaknya yang basah kuyup.
"Kita main hujan-hujanan bunda! seru tau!"
"Kalian ini! gimana kalau kalian sakit gara-gara hujan-hujanan! bandel banget sih kalian!"
"Bunda maaf" keduanya menunduk saat melihat kemarahan sang bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAZIVA [END]
FantasyTransmigrasi universe . Story-1 Savania masih tidak mengerti dengan apa yang ia alami. Setelah terjatuh akibat menolong sepupunya, bukannya mati, ia malah masuk ke dalam novel yang pernah ia umpati sebelumnya. Terlebih dia masuk ke dalam pemeran...