bab 30

372 32 2
                                    

Pagi ini nampaknya menjadi Senin yang Kaziva sukai, setelah libur panjang melebihi teman-temanya, Kaziva kini kembali bersekolah. Kepalanya masih di plester besar, namun tak membuatnya kesusahan. Dia sudah berlarian sekeliling rumah sejak tadi.

"Abang ayo!!! aku udah gak sabar sekolah!" Sudah ke tiga kalinya Kaziva berkata seperti itu pada Kaisar yang makan seperti siput.

"Bentar dek se -"

"ZIVA?!" mendengar suara itu, Kaziva menengok lalu mendapati Shekala yang berdiri di samping pintu. "Sheka! tunggu disana" Shekala menyerit namun tak urung mengangguk.

"Bunda, ayah, Ziva berangkatnya sama Sheka aja. Abang lama!" tanpa banyak kata lagi, ia mencium kedua tangan orang tuannya dan berlari menuju Shekala.

"Ayo Sheka!!"

"Jangan lari-larian, gue gaakan tinggalin lo juga. Ayo" Shekala menggenggam tangan Kaziva dan berjalan beriringan menuju motor. Dia memasangkan helm pada tunangannya itu, membenarkan rambut Kaziva yang berantakan, lalu menarik resleting jaket yang dipakai Kaziva.

Semua perhatian yang dilakukan Shekala membuatnya melayang. Ia malu dan hanya bisa berdehem seraya memalingkan muka.

"Ayo berangkat, pegangan yang erat" Shekala membawa kedua tangan Kaziva melingkar di perutnya. Shekala mendengar decakan halus lalu tersenyum saat merasakan bahwa kepala Kaziva bersandar pada pundaknya.

Pagi itu Shekala pergi bersama Kaziva, meninggalkan kaisar yang marah-marah tidak jelas. Pasalnya saat Kaziva berpamitan pada kedua orangtuanya, Kaisar berada di dapur untuk mengambil kembali makanan yang dia sukai dan ketika kembali Ziva sudah pergi bersama Shekala.

"Sialan, lagi dan lagi dia bisa memonopoli Kaziva adik gue!!"

************

Berbeda dengan Kaziva, di SMA Antawiraksa tengah beredar desas desus bahwa akan ada murid baru kelas dua belas. Memang agak sedikit aneh, karena anak kelas dua belas malah pindah sekolah.

"Katanya sih dari luar negeri, makannya bisa pindah"

"Emang bener gak sih? soalnya kalau pindahan dari SMA lain agak gimana pindah di kelas dua belas"

"Iya deh, dia dari luar negeri sih, fiks"

"Bener, EH ITU ZIVA BUKAN YANG DI BONCENG KAK FRAZ?!" pekikan heboh para murid terdengar, pasalnya menjadi berita yang sangat panas saat mereka tahu bahwa Kaziva mengalami kecelakaan.

"AAAAA Ziva gue kangen banget!" Amy datang dan langsung memeluknya erat. Kaziva berdecak dalam hatinya, kangen? tiap hari ketemu tapi masih kangen?

"Aelah lebay banget, tiap hari juga lo ke rumah gue kan?" mendengar itu Amy meringis dan mencubit pelan lengan Kaziva membuat gadis itu mendesis. Ia menatap Gavano yang ternyata tengah menatap Amy tajam.

"Hehe, gue gatau apa-apa. Sheka ayo!" Kaziva membawa tangan Shekala lalu berlari kecil memasuki sekolah meninggalkan Amy dan Gavano yang kini diliputi aura mencekam.

"Kamu bilang selama ini di rumah, tapi nyatanya pergi ke rumah Ziva?"

"Nggak, aku cuman beberapa kali Gara"

"Kamu bohong sama aku?"

"Maaf"

*************

Sementara setelah mereka masuk ke dalam kelas, sebuah mobil Ferrari SF90 Stradale berwarna merah itu terlihat memasuki pekarangan sekolah. Para siswi yang berdecak kagum melihat mobil itu, langsung menjerit saat melihat sesosok yang keluar dari mobil itu.

KAZIVA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang