bab 17

559 43 0
                                    

Temen-temen halo ada yang kangen gk sie sama matha:) maaf, maaf banget karena aku baru bisa update huhu...... maaf banget aku susah bagi waktu karena udah masuk fase yang sudah buat bagi-bagi waktu:) tapi aku usahain akan cepet update kok!!!

Tolong tandai typo ya seperti biasa

Happy reading

************""

Kaziva ngambek. Terbukti sejak Shekala mengatakan bahwa mereka setuju bertunangan tanpa persetujuannya, ia tidak membuka mulutnya pada pemuda itu.

Sampai di rumah pun, ia tidak berbicara pada kedua orangtuanya, membuat Bastian maupun Delia merasa bersalah. Ini salah mereka, seharusnya Kaziva di beri tahu sebelumnya tentang hal ini, gadis itu terkejut. Itu pasti sudah jelas, jadi mereka membiarkan Kaziva untuk sendirian.

"Aku kan gamau abang, masa tiba-tiba tunangan? kan aku kaget" saat sampai di kamar, ia langsung mengadu pada sang kakak.

Terlihat di layar, Kaisar tengah grusak-grusuk tidak jelas membuat Kaziva semakin ngamuk. "Abang dengerin Ziva nggak sih! itu lagi ngapain!"

Mendengar teriakan marah adiknya, kaisar mendekatkan wajahnya lalu tersenyum. "Abang lagi cari iPad, mau beli tiket buat pulang"

"Abang mau pulang?! seriusan?"

"Iya, bisa-bisanya kamu mau di jodohin sama Fraz abang gak tau, abang harus dengerin penjelasan ayah bunda"

"Aku gamau abang, kenapa harus aku? lagian kan kakek yang bikin perjanjiannya juga udah meninggal, gak harus dilakukan juga kali, iya kan abang?"

"Iya! mau di jalanin apa nggak mereka pasti gaakan masalah, mereka emang ngincer kamu dari dulu dek!" kaisar berujar menggebu-gebu, benar-benar kakak adik yang kompak, mereka berdua kompak tengah menahan emosinya.

"Abang mau pulang! gak peduli deh sekolah disini"

"IYA! ABANG HARUS PULANG!"

"Ya! abang harus bikin peringatan sama si Fraz!"

"Abang awas kalau bohong! aku bakalan ngambek seumur hidup sama abang!"

Kaisar tergelak di tempatnya, ia mengangguk-angguk. "Iya abang janji kali ini, bakalan pulang"

"Kamu tidur gih, udah larut. Besok kan sekolah"

"Aku gamau sekolah, lagi ngambek sama Sheka, sama ayah bunda juga!"

Lagi dan lagi Kaisar hanya bisa tertawa. "Iya gak sekolah satu hari nggak akan bikin kamu ketinggalan kelas, tapi kamu harus tidur. Jangan di fikirin tentang pertunangan itu, lagian kan kamu sama Fraz udah lama temenan, kalau dia macam-macam kamu tendang aja kepalanya"

"Mana bisa! dia tingginya kayak tiang sekarang! yang ada aku jatuh kalau nendang kepalanya, kecuali kalau lagi tidur sih" ia terkekeh di akhir perkataannya.

"Iya tendangannya kalau dia lagi tidur aja" keduanya tertawa lalu mulai membahas hal-hal random yang ada di dalam otak mereka.

"Sweet dream my little sister, cantiknya abang" ucapan itu dibalas angin yang menerpa wajah damai Kaziva yang tertidur, Kaisar tersenyum lembut sebelum mematikan panggilannya.

********

Pagi harinya, seperti yang dikatakan Kaziva, gadis itu bolos sekolah, ia bahkan tak keluar atau bahkan membuka kamarnya. Hanya subuh tadi, saat ia membawa dua buah botol air, tiga potong roti, dan dua apel, ia juga memasang kertas di pintunya dengan tulisan. "Lagi ngambek gausah di ganggu!!!"

KAZIVA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang