Dr. & Me 3

104K 4.1K 35
                                        

-Author pov-

Jam sudah menunjukan pukul 1.00am, lelaki bertubuh proposonal dengan dada bidang dan perut sixpack-nya masih terbungkus selimut coklat di atas kasurnya.

Dia menggeliat, mencoba membuka matanya perlahan. Rafael merenggangkan otot-otot tangannya sembari menguap lebar.

Diliriknya jam yang bertengger di dinding depan kasur. 'Oh,Astaga!', dia berseru dalam hati, bagaimana bisa sekarang sudah jam 1.04am, seharusnya dia menjemput Queenzy jam 11.00am dan Randy jam 12.00am.

Dia merutuki dirinya, dia bergegas memasuki kamar mandi.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk melihat Rafael keluar dari kamar mandi, segera saja dia merapihkan dirinya. Walaupun duda dan hampir berkepala 4, dia harus tetap terlihat rapih dan tampan, tapi tetap saja pada kenyataannya dia memang menawan.

Rafael mengendarai mobil menuju sekolah Queenzy dengan kecepatan 90km/jam. Dia harus mengejar waktu.

Tak butuh waktu lama, ia sampai di sekolahan Queenzy. Sepi. Tentu saja, sekolah sudah berakhir dua setengah jam yang lalu.

Ada perasaan takut dalam dirinya, dia takut mendapati anaknya sendirian dan menangis menunggunya atau yang lebih parah Queenzy diculik. 'Hey,apa yang kau pikirkan Rafael!'. Dia merutuki otaknya sendiri.

Rafael berjalan cepat memasuki halaman sekolah, tidak ada siapa pun, dia terus melewati lorong sekolah dan berhenti di depan kelas A, kelas Queenzy.

Dia hanya melihat wanita muda yang cantik dengan rambut panjangnya yang digerai sedang membereskan buku dirak.

"Ehem" Rafael mencoba merebut perhatian si guru cantik.

Dan binggo, guru itu berbalik arah dan tersenyum kearah Rafael.

"Tn.Lucas" guru cantik bername tag 'Victoria Ovien' segera menghampiri duda tampan itu.

"Dimana Queenzy?".

"Oh Queenzy sudah dijemput oleh anak laki-laki sejam yang lalu" jelas Ny.Ovien.

"anak laki-laki?"tanya Rafael bingung dan mulai berfikir 'apa Randy yang menjemputnya?'.

"Dia bilang, ia kakaknya Queenzy namanya Randy, dia menjemput Qurenzy karena ayahnya sedang sibuk" seperti tahu apa yang dipikirkan Rafael, ia menjawabnya sesuai dengan apa yang diucapkan bocah laki-laki tadi.

Rafael menghela nafas lega mendengarnya "lalu kemana mereka? Seharusnya mereka sudah sampai rumah" Rafael bergumam sendiri.

"Katanya mereka harus ke rumah sakit, ayahnya berada di sana" jelas Victoria, "hmm,apa Tuan tidak bertemu dengannya?" tanya Victoria kembali dengan cemas.

'Sial!'. Rafael merutuki kebodohannya, dia lupa memberi tahu bahwa dia akan pulang pagi tadi pada anak-anaknya.

"ah tidak, maafkan saya. Saya harus permisi sekarang" Rafael berlari kemobil dan melajukan mobil kearah rumah sakit.

Dr. & Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang