Pagi kini menghampiri lagi,matahari sudah berjalan dengan gagahnya keluar dari persembunyian,sang mentari sudah siap untuk menemani aktivitas umat manusia.
"Ayah,aku masuk"salam Randy sebelum turun dari mobil sang ayah.
"Baiklah,anak ayah semangat"Rafael mengusak rambut anaknya lembut.
Randy turun dari mobil mewah ayahnya,lalu melambaikan tangannya ketika mobil itu melaju menjauh darinya. Ia menghela nafas,ntah apa yang dipikirkannya saat ini. Randy baru saja akan memasuki gedung sekolahnya namun seseorang meneriaki namanya.
"Randy!"
Randy menoleh,London!
London berhenti tepat didepannya,ia mencoba menetralkan nafasnya,dia baru saja berlari dari peberhentian bis yang berjarak hampir 700 meter dari sekolahnya. Ini memang salahnya yang ketiduran didalam bis,sehingga dia harus berhenti dipemberhentian selanjutnya.
"Kau kenapa?"
"Hah hah hah,aku baru saja berlari,aku ketiduran hah dan hah kelewatan hah jadi hah..."
Randy mengeluarkan botol minum dari tasnya lalu memberikannya pada London.
Dengan cepat London mengambilnya lalu meneguknya sampai habis. Dia terlalu lelah atau benar-benar haus? Mungkin keduanya,Randy tidak peduli yang penting London ada dihadapannya,ah kenapa Randy jadi deg-degan seperti ini?
Randy mengambil kembali botol minumnya,mereka berdua berjalan perlahan-perlahan memasuki gedung sekolah,London masih tidak kuat berjalan normal,kakinya terasa sangat lemas bahkan sepertinya hampir mati rasa.
London memegang lengan Randy agar membantunya dalam berjalan,tentu saja Randy tidak menolak,ini adalah sebuah jackpoint dan Randy tidak boleh menyia-nyiakannya.
"Tahu seperti ini aku naik sepeda"gerutu London "aduhh"
Mereka masuk kedalam kelas yang sudah mulai ramai hanya saja geng Fernan belum terlihat,dimana mereka semua? Bukankah sebentar lagi masuk. Ah sudahlah masa bodoh mereka masuk atau tidak,tidak penting juga buat Randy. Ia langsung memapah London duduk dikursinya dan meletakan tas milik London diatas meja lalu dia duduk dikursi samping London,seharusnya kursi pojok yang diduduki London adalah tempat duduknya tapi untuk saat ini mungkin London butuh sandaran agar dia bisa beristirahat.
"Kau sudah mengerjakan tugas matematika?"tanya London sembari mengeluarkan buku tugasnya.
Randy mengangguk.
London tersenyum cerah,dia langsung mendepetkan tubuhnya pada Randy "boleh kulihat?"
Randy melirik malas London "kerjakan sendiri"
"Oh ayolah Randy,kali ini saja ya ya ya"London mengeluarkan jurus jitunya yaitu puppy eyes,biasanya jika dia melakukan puppy eyes pada ayahnya,beliau akan luluh berharap jika dia melakukannya pada Randy,dia juga akan luluh.
Randy memutar bola matanya malas,sebenarnya dia luluh dan terkesima melihat wanita tomboy disampingnya melakukan gerakan lucu seperti itu. "Baiklah"jawabnya sembari menghela nafas,Randy mengeluarkan buku tugasnya lalu memberikannya pada London.
Dengan cekatan dia menyalin beberapa rumus dan angka yang ada didalam buku Randy.
Selesai.
Tepat sekali setelah London selesai menyalin bel masuk pun berbunyi.
---
Antolin keluar dari mobilnya lalu membukakan pintu mobil untuk wanita spesialnya,manisnya,siapa yang tidak akan suka dengan perlakuan romantis dari kekasih seperti Antolin? Jessie adalah orang yang beruntung bisa mendapatkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dr. & Me [COMPLETED]
Romance[NEW YORK] // [BOOK] Ketika rasa yang dulu hanya kontrak telah berubah menjadi sesungguhnya. Benar apa katanya, Cinta memang butuh adaptasi baru bisa tumbuh menjadi saling berbagi.