-Jessie pov-
Ah, aku baru saja terbangun. Sungguh segar. Aku merenggangkan otot-otot, ku lirik jam. Baru jam... hah? 6.30pm, jam setengah tujuh? God!
Aku segera berlari ke kamar mandi, aku menutup pintu kamar mandi. Oh tidak, aku lupa membawa handuk.
Ku buka kembali pintu kamar mandi, segera ku berlari dan menyambar handuk yang tersemper di hanger belakang pintu dan berlari masuk kembali.
Ku keluar dari apartemen ku sembari menggunakan sepatu, mengunci pintu apartemenku dan berlari keluar dari apartemen kecilku.
Aku berlari ke halte bis, memang tidak terlalu jauh mungkin sekitar 50 meter dari apartemenku. Aku terus berlari.
Sampai terlihat ada bis berhenti di depan halte, huh, sebentar lagi. Aku kembali berlari setelah berhenti sejenak untuk menghela nafas.
Hampir sampai.
Sebentar lagi.
Tapi...
"HEY TUNGGU!" Teriak ku lantang ketika bis itu sudah meninggalkan halte bis.
Bis tetap tak mau berhenti, "tunggu aku" teriakku lagi masih terus mengejar bis.
Bukannya berhenti, bis itu semakin kencang melaju meninggalkan ku. Sial!.
Aku berhenti, percuma saja aku kejar sia-sia tak akan bisa mencapainya, aku menghirup udara sebanyak-banyaknya.
Aku kurang berolahraga sepertinya, lari seperti itu saja sudah lelah.
Aku menoleh kekanan dan kiri setidaknya aku bisa naik taksi.
Oh, taksinya ada disebrang sana. Mau tidak mau aku harus menyebrang.
Ku menoleh kekanan-kekiri, mobil sedari tadi terus saja melaju tidak pernah sepi, kalau menunggu sampai sepi pasti taksinya akan diambil orang.
Ku tekadkan untuk menyebrang jalan, ku lambaikan tangan untuk menghentikan laju mobil-mobil.
-Author pov-
Jessie terus menyebrang dengan hati-hati, dia masih sayang nyawa sepertinya.
Namun...
Citttttt....a
![](https://img.wattpad.com/cover/44441403-288-k38845.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr. & Me [COMPLETED]
Romance[NEW YORK] // [BOOK] Ketika rasa yang dulu hanya kontrak telah berubah menjadi sesungguhnya. Benar apa katanya, Cinta memang butuh adaptasi baru bisa tumbuh menjadi saling berbagi.