Hari fan meeting.
Jia mendapat tiket eksklusif dari Haechan karena termasuk keluarganya. Beberapa staf telah mengetahui status Jia yang memiliki hubungan keluarga dengan Haechan, maka sebab itu, Jia dapat masuk menggunakan tiket eksklusif tersebut.
"Eomonim! Aboji!" Jia melambai pada orang tua Haechan dengan lighstik di tangannya, di jalan khusus.
Dua adik Haechan ——Seungyeon dan Gyeom, tidak turut hadir. Seungyeon yang tengah sibuk dengan pekerjaannya, sementara Gyeom memiliki jadwal kelas malam.
"Omo, aegiyaa~" Ibu Haechan menyambut Jia dengan pelukan hangat. Sementara Ayah Haechan mengusap sayang pundaknya.
"Bagaimana kabarmu, sayang?"
"Baik eomma." Jia tersenyum manis.
"Nuna, apakabar?" Dongmin juga menyambut Jia dengan pelukan.
"Baik, Dongminie." Jia mengacak ringan rambut anak itu. "Ah, sayang sekali, Seungyeon eonni tidak bisa datang."
"Majayo, dia sedang banyak pekerjaan. Akhir-akhir ini dia sering lembur." kata Ibunya.
"Sepertinya aura wajahmu bertambah cerah?" ledek Papa Lee.
Jia sontak tertawa malu. "Aniyo~"
"Nuna, jangan-jangan kau sudah berkencan?" tebak Dongmin.
Ha ha ha.
Jia tertawa tanpa nada. Tidak tahu apa yang harus ia katakan.
"Omo, jinjjayo?" Ibu Haechan tersenyum menggoda.
Jia menggeleng dengan senyum malu.
"Eomonim, Ayo kita naik saja." katanya, menggandeng lengan Mama Lee memasuki venue. Di sana sudah ada banyak fans yang sudah datang. Mereka yang menegenali keluarga Haechan, langsung mengarahkan kamera pada mereka. Namun sebelum itu, Jia sudah memisahkan diri. Jia lebih dulu duduk di kursi dekat tempat duduk keluarga Haechan.
Penampilan Jia hari ini berbeda dengan biasanya. Ia mengenakan rok denim pendek dan atasan lengan panjang, serta mengenakan topi dan masker.
Jia sangat menikmati penampilan dream. Penampilan mereka benar-benar keren, menghibur dan mengharukan. Tak terasa perjalanan mereka sudah hampir 10 tahun. Mereka melakukan debut di usia yang sangat muda, dan kini mereka telah memetik hasil yang sangat manis. Perjuangan mereka benar-benar telah terbayarkan.
Haechan sadar akan keberadaan Jia di samping keluarganya. Dia cukup sering melihat kepadanya dengan senyuman yang mampu melelehkannya. Dia juga melemparkan flying kiss dan kerlingan mata padanya.
Mungkin dari postur dan warna rambutnya, Jeno pun dapat mengenalinya. Dia tak berbeda dengan Haechan yang terus melihatnya dengan senyuman tampannya.
Dua lelaki itu sukses membuat riuh para fans di area sekitar Jia.
Setelah acara usai, Jia dibawa oleh Ibu Haechan ke backstage. Awalnya Jia ingin menolak karena ia tidak mau bertemu dengan Jeno dan Haechan di tempat yang sama. Namun Mama Lee terus memaksanya ikut, dan akan mengajak mereka makan bersama setelahnya.
"Eomma, aku menunggu di luar saja." Jia masih berusaha menolak.
"Oh, tidak. Dari dulu kau selalu menolak setiap kali eomma ingin membawamu. Sekarang kau tidak boleh menolak."
Jia hanya bisa tersenyum pasrah saja.
Riuh backstage telah di penuhi oleh para staf, keluarga-keluarga member, serta manager. Semuanya saling menyapa dengan hangat dan ramah. Mama Lee memperkenalkan Jia sebagai putri keduanya pada para orang tua member, termasuk orang tua Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
POISON [LEE HAECHAN]
FanfictionJia pikir Haechan tidak akan menyukainya karena dia hanya menganggap Jia sebagai adik kesayangannya saja. Jia yang sudah lelah menunggu berakhir menerima Jeno sebagai pacarnya. #Mature content ⚠️🔞 #Romance #Drama #Idol #Toxic #ReverseHarem :") S...