menceritakan tentang kehidupan sehari-hari keluarga Pak Gani dan Bu Rania. hidup mereka penuh warna di setiap harinya. ya walaupun kadang Bu Rania sedikit pusing dengan kelakuan anak-anaknya yang setiap hari hanya berkelahi, adu mulut, ribut, dan la...
Pagi ini Raya sangat sibuk membuat buket bunga dari pita. Entah ia akan menjualnya atau memberikannya ke seseorang.
Rania yang baru saja selesai memasak pun menghentikan langkahnya kala melewati kamar anak gadisnya.
"Kamu ngapain toh kak? Dari tadi kok sibuk banget" tanyanya.
Yang di ajak bicara pun menoleh. "Eh Bunda, ini kakak lagi bikin buket bunga"
"Tumben? Buat siapa tuh?"
"Buat pacarnya kali Bun wkwk" ucap Rion kompor.
"Ih apaan sih Abang, orang ini buat kakak jual kok" dengus Raya kesal.
"Wah ide dari mana nih? Biasanya juga paling males bikin ginian"
"Iya nih Nda, kemarin si Ghea nawarin mau enggak kerjasama jual buket sama souvenir. Nah kakak tertarik nda, kakak juga bisa kan bikin buket jadi iya in aja. Kakak bagian buat buketnya, Ghea bagian buat Souvenir nya" Ucap Raya menjelaskan pada Rania.
"Ohhh gitu, trus nanti jualnya gimana?"
"Nah, kalau masalah itu udah aman. Ghea udah ada tokonya, namanya Ra Ghea Store. Bagus kok, deket juga sama kantor Ayah"
"Wah bagus dong, sering-sering deh Bunda kesana"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . .
Hari ini hari pertama Raya dan sahabatnya membuka toko. mereka akan buka di hari jum'at, sabtu, dan minggu saja.
Cukup ramai orang membeli dagangan mereka.
"Wah Alhamdulillah, habis semua Ray!" ucap Ghea.
"Iya Ghe! Lumayan banget ini walau bikin pinggang encok semaleman wkwk"
Raya dan Ghea kompak. "Nih, 1,5 buat lo, 1,5 buat gue juga. Besok kita buka lagi, semangat lembur!"
Raya mengangguk senang. "Makasih banyak ya Ghe, syukur lah hari ini rame banget. Semoga kedepannya bisa lebih rame dari ini, supaya kita jadikan toko yang lebih besar lagi"
"Aamiin, yuk kita tutup toko"
Raya membantu Ghea menutup toko mereka. Mereka pun berpamitan lalu pulang ke rumah masing-masing.
Raya membuka pintu. "Kakak pulang~ Bunda! Liat hasil kakak hari ini, lumayan banget"
"Wah banyak nya, jangan lupa di tabung loh kak, biar kalau kepepet masi ada pegangan"
"Iya Bunda, adek mana? Kakak tadi beli jajanan buat Adek"
Royan keluar dari kamar. "Adek di cinii! Mana jajannya?"
"Yee kalau jajan aja langsung dateng wkwk" ucap Gani di sofa.
"Ih Ayah diem! Adek ga mau kasih Ayah, awas kalau Ayah minta nanti" ucap Royan berjalan ke kamar.
Raya dan Rania hanya tertawa. "Malem ini lembur lagi kak?"
"Iya Nda, banyak pesanan soalnya"
"Ya udah, nanti biar Bunda suruh Abang bantu. Sama Ayah juga"
Rion langsung mengintip dari lantai atas. "Apaan bawa-bawa Abang?! Abang sibuk!" jawabnya menolak.
"Stt! Ga ada penolakan bang, atau Bunda ga kasih Abang uang jajan buat besok" ancam Rania membuat Rion terdiam.
Raya terkekeh pelan, lalu menaiki tangga menuju kamarnya.
