Pukul 22.35
Di tetangga sebelah sedang ada pesta nikahan. Otomatis pada menyetel lagu dangdut DJ dan di pastikan pada mabuk mabukan, kan?
"Duhh itu tetangga sebelah gak bisa di kecilin apa volume lagunya?! Berisik banget, udah malem juga" Raya menutup telinganya erat.
"Tau tuh, ganggu orang aja."
"Ayah sama Abang kemana Nda?"
"Biasalah mereka ikut DJ-an di sana, paling ikut mabuk-mabukan juga" jawab Rania santai.
"Lah kocak, anak sama lakinya mabuk malah santai aja"
Kedua diam sejenak. Tiba-tiba Royan berlari masuk ke dalam rumah di susul oleh Gani dan Rion yang dalam keadaan setengah mabuk.
"Bunda! Liat Ayah sama Abang"
Gani dan Rion terbaring di ruang tamu. Kepala mereka pusing. Efek dari amer kali ya haha.
"Dek, Bunda gak ada kan ya..?" Tanya Rion yang masih memejamkan mata.
Rania memberi kode pada Raya agar bilang iya saja. Ia ingin melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Lo kenapa mabuk?"
"Gua gak mabuk dek"
"Alah tai boong banget, buktinya lo beli amer tadi buat apa?" Raya melirik ke arah Rania.
"Cuma dua botol asli, jangan bilang ke Bunda ya.. Ntar lu gua kasih duit dah"
Rania menahan tawanya.
"lanjut aja lanjut" suruh Rania.
"Mau sebotol kek, dua botol kek. Minuman keras ya minuman keras, mau mati lo?"
"Udah jangan ngomel dulu.. Gua pusing!"
"Ya itu salah lo sendiri bego! Duit banyak gak mampu beli otak kah?"
Rion tidak menggubris. Ia baring di sebelah Gani yang terlelap.
"Botolnya lo buang di mana?"
"Di belakang rumah deket rumput, gua sembunyiin biar Bunda gak tau. Gua takut di marahin.. Eh ada Bunda gak si?"
"Makanya lu melek dulu, liat di sebelah gue"
Rion membuka matanya. Ia terkejut melihat Rania yang tersenyum padanya.
"Kenapa? Kok takut? Kan Bunda gak makan orang"
"Ampun Nda, Abang cuma minum dua botol aja Nda. Ayah yang minum lebih banyak" Rion berlutut di hadapan Rania sontak membuat Raya tertawa keras.
"HAHAHAHAHA Rion mabuk!"
Raya dan Royan menertawai Rion yang semakin menjadi tingkahnya.
"Eh Ayahmu itu tidur kah?"
"Heem, tepar dia soalnya kayanya tadi beliau minum banyak"
"Hmm kocak banget rion..! Dasar anak Rania!" Gani mengigau tidak jelas sontak membuat Raya semakin mengeraskan ketawanya.
"Heh heh! Apaan si? Ini kalau Bunda jambak gak nyadar kali ya?"
"Engga kali wkwkwk" Ucap Raya di sela-sela tawanya. Rania benar benar menuruti ucapan Raya. Ia menarik rambut Gani cukup kuat, ia kira Gani tidak memberi reaksi apa-apa, tapi dugaannya salah haha.
"Eh eh sakit! Astaga di jambak.."
"Lah ngerespon ternyata, kirain gak nyadar HAHAHA!"
Gani memegangi kepalanya. Sakit juga ternyata kalau di jambak bininya.
"Wkwk duh jadi ilang nih ngantuk nya lama-lama"
"Tau nih, yuk kak kita yang ke sana, Bunda laper soalnya"
"Ayuk, bye Ayah, Abang wkwk"
To be continue...
wah wah wah🤦♀️
moga suka sama bab ini💋
jangan lupa voment ya?
love you so much!💋💋

KAMU SEDANG MEMBACA
Family Pohon Cemara (Guanren place)
General Fictionmenceritakan tentang kehidupan sehari-hari keluarga Pak Gani dan Bu Rania. hidup mereka penuh warna di setiap harinya. ya walaupun kadang Bu Rania sedikit pusing dengan kelakuan anak-anaknya yang setiap hari hanya berkelahi, adu mulut, ribut, dan la...